Kamis, 11 September 2025

Kebakaran di Semarang Menewaskan 5 Orang, Ketua RW: Tak Terdengar Teriakan Minta Tolong

Mobil pemadam baru tiba sekitar 30 menit kemudian, dan proses pemadaman berlangsung hingga dua jam.

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Jateng/Rezanda Akbar
RUMAH TERBAKAR - Rumah bercat kuning berisikan 1 keluarga yang terbakar habis. Api mengamuk dan melahap habis satu rumah di Jalan Pesanggrahan Raya No. 25/27, Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur,  Jumat (25/7/2025) pukul 02.00 WIB 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Api mengamuk dan melahap habis satu rumah di Jalan Pesanggrahan Raya No. 25/27, Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur,  Jumat (25/7/2025) pukul 02.00 WIB.

Saat api padam, lima jasad ditemukan bergelimpangan di dalam kamar—semuanya anggota satu keluarga, termasuk seorang ibu hamil dan seorang balita.

“Tak ada satu pun suara minta tolong. Mungkin mereka semua tertidur lelap, tanpa sempat sadar,” kata Ketua RW setempat, Nugroho.

Nugroho yang belum tidur saat kejadian mengaku mendengar teriakan warga yang panik berteriak "kobongan! yang menandakan telah terjadi kebakaran.

Ia segera keluar rumah dan mendapati kobaran api sudah menjilat atap rumah berwarna kuning tersebut.

“Api sudah setinggi atap. Warga langsung bahu-membahu, ada yang menarik selang air dari rumah masing-masing, ada yang langsung menghubungi pemadam kebakaran,” tutur Nugroho.

Baca juga: Kebakaran di Bukit Duri, Grogol Utara, dan Tambora, Kemensos Salurkan Bantuan untuk Korban

Sayangnya, api terlalu cepat membesar.

Mobil pemadam baru tiba sekitar 30 menit kemudian, dan proses pemadaman berlangsung hingga dua jam.

Begitu api padam dan petugas masuk ke lokasi, suasana berubah sunyi dan mengerikan. 

Lima jenazah ditemukan di dalam kamar, tanpa luka luar yang berarti yang indikasi kuat bahwa mereka tewas karena menghirup asap saat tertidur.

Kelima korban merupakan penghuni tetap rumah tersebut: Aminah (65),  Saidah (55),  Amalia (33), dalam kondisi hamil,  Muhamad Aditya (14) dan Kimora Azzalea Racmadi (4).

“Ini musibah terburuk sepanjang saya jadi Ketua RW,” ujar Nugroho lirih.

Kebakaran hebat ini menyisakan duka yang mendalam bagi warga sekitar.

Banyak yang tak kuasa menahan air mata saat petugas mengevakuasi jenazah dari dalam rumah.

“Kami semua sangat terpukul. Tidak pernah menyangka satu keluarga bisa pergi sedemikian tragis,” ungkap seorang warga.

Hingga saat ini, pihak kepolisian dan tim pemadam masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran yang menewaskan lima orang ini.

Dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik, namun belum ada pernyataan resmi.

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan