Minta Dukungan Program Pemerintah ke Hima Persis, Kapolri: Hindari Perbuatan Tercela
Kapolri ajak seluruh kader Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) terus dukung program pemerintahan Prabowo-Gibran.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak seluruh kader Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) terus mendukung program pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hima Persis merupakan sebuah organisasi kemahasiswaan yang berafiliasi dengan ormas Persatuan Islam (PERSIS).
Didirikan pada 24 Maret 1996 di Cianjur, Jawa Barat, Hima Persis berperan sebagai wadah kaderisasi, dakwah, dan pengembangan intelektual mahasiswa muslim.
Ajakan agar Hima Persis mendukung program pemerintah tersebut disampaikan Kapolri saat membuka Muktamar XI Hima Persis yang berlangsung di SKA Convention Exhibition, Kota Pekanbaru, Riau.
"Hima Persis dapat melahirkan kader-kader yang berkomitmen kuat untuk mendukung penuh setiap program dan kebijakan Pemerintah dan merawat kebhinnekaan serta mempererat persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman," kata Sigit melalui keterangan tertulis, Sabtu (26/7/2025).
Dirinya menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara organisasi kemahasiswaan dengan Polri dan pemangku kepentingan.
Baca juga: Nasib Bu Guru di Batam yang Bohongi Polisi, Ngaku Kehilangan Uang Rp 210 Juta
Sinergi tersebut diperlukan dalam rangka menyukseskan program-program nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Tingkatkan terus sinergisitas dan soliditas yang telah terjalin antara Polri dan Hima Persis serta seluruh stakeholder,” katanya
Dirinya juga mengingatkan agar seluruh kader Hima Persis terus menebar manfaat bagi umat dan bangsa.
"Hindari segala bentuk perilaku tercela. Jadilah teladan dalam sikap, tutur kata, serta perbuatan yang mencerminkan integritas dan akhlak mulia," tuturnya.
Baca juga: Pekanbaru Siap Menjadi Tuan Rumah Muktamar XI Hima Persis
Selain itu, Kapolri juga mendorong kader Hima Persis untuk mempersiapkan diri menjadi sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berdaya saing, dan berkarakter kuat.
Dirinya menekankan pentingnya kombinasi antara keunggulan intelektual dan integritas moral yang kokoh.
"Bukan hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, berwawasan global, dan adaptif terhadap perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, tetapi juga berpegang teguh pada ajaran Islam yang Rahmatan Lil Alamin," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.