Ratusan Warga Pati Geruduk Kantor Satpol PP Buntut Penyitaan Donasi Air Mineral
Kabupaten Pati memanas, donasi air mineral untuk aksi massa protes kenaikan PBB 250 sempat disita Satpol PP. Warga dan Satpol PP bersitegang
TRIBUNNEWS.COM - Ratusan warga geduruk Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pati, Jawa Tengah, Selasa (5/8/2025).
Penggerudukan tersebut merupakan buntut dari penyitaan donasi air mineral hasil donasi warga.
Ratusan dus air mineral itu diberikan warga kepada simpatisan aksi unjuk rasa kebijakan Pemerintah Kabupaten Pati terkait penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Alasan kenaikan tersebut karena selama 14 tahun sejak 2011, tak ada penyesuaian PBB-P2.
Bupati Pati, Sudewo sebelumnya menyatakan bahwa pendapatan PBB Pati tergolong rendah, hanya Rp29 miliar, di bawah Jepara yang mencapai Rp75 miliar dan Kudus Rp50 miliar.
Dana tambahan tersebut disebut akan digunakan untuk perbaikan infrastruktur jalan, renovasi RSUD RAA Soewondo, hingga penguatan sektor pertanian dan perikanan.
Simpatisan aksi unjuk rasa tersebut membuka posko donasi di depan gedung Kantor Bupati Pati sejak, Jumat (1/8/2025) kemarin.
Banyak warga Pati yang mendonasikan air mineral hingga makanan kepada para simpatisan yang akan menggelar aksi demo di Alun-alun Pati, pada 13 Agustus 2025 mendatang.
Namun, pada Selasa siang, air mineral yang didonasikan tersebut disita Satpol PP.
Penyitaan tersebut lantas memicu reaksi warga untuk menggeruduk Kantor Satpol PP Pati.
Mereka berteriak meminta Satpol PP Pati mengembalikan air mineral hasil donasi warga yang disita.
Baca juga: Alasan Bendera One Piece Dipasang di Ambulans Depan Kantor Bupati Pati
"Teman-teman spontan ke sini. Kami sudah empat hari di situ, penggalangan donasi, kok malah mau disita. Kan tidak pas."
"Harusnya mereka mikir. Ini aksi murni dari rakyat, tidak ada tunggangan politik," jelas inisiator aksi, Ahmad Husein, kepada wartawan di Markas Satpol PP Pati.
Mengutip TribunJateng.com, Husein meminta Pemkab Pati untuk tidak bersikap arogan.
Menurutnya, aksi ini muncul karena rakyat sedang susah, namun pejabat tak mau mengerti.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.