Sudewo Pernah Anggap Pajak Naik Bikin Kasihan Rakyat, Kini Naikkan PBB Pati sampai 250 Persen
Sudewo kini menaikkan PBB sampai 250 persen. Padahal saat kampanye, sempat menyebut menaikkan pajak buat kasihan rakyat.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Pati, Jawa Tengah, Sudewo, tengah menjadi sorotan setelah menaikkan Pajak Bumi Bangunan (PBB) hingga 250 persen.
Sontak, kebijakannya itu menimbulkan protes dari warga Pati dan berencana melakukan demonstrasi besar-besaran pada 13 Agustus 2025 mendatang di Alun-Alun Pati.
Di sisi lain, Sudewo berdalih naiknya PBB di Pati karena selama 14 tahun tidak ada kenaikan.
"Kami saat ini sedang berkoordinasi dengan para camat dan PASOPATI (Paguyuban Kepala dan Perangkat Desa Kabupaten Pati) untuk membicarakan soal penyesuaian Pajak Bumi Bangunan (PBB)."
"Telah disepakati bersama bahwa kesepakatannya itu sebesar kurang lebih 250 persen karena PBB sudah lama tidak dinaikkan, 14 tahun tidak naik," katanya, dikutip dari laman resmi Humas Kabupaten Pati, Rabu (6/8/2025).
Di sisi lain, Sudewo juga seakan menantang warga Pati yang tidak terima atas kebijakannya tersebut.
Dia mengatakan tidak takut puluhan ribu warga melakukan demo. Ia memastikan tidak akan mencabut kebijakannya tersebut.
"Siapa yang akan melakukan penolakan, saya tunggu, silakan lakukan, jangan hanya 5.000 orang, 50.000 orang aja suruh ngerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan," ujar Sudewo dalam video yang beredar luas di media sosial, dikutip dari unggahan Instagram @folkjog, Rabu.
Pernyataan Sudewo sekarang dan dulu telah berbeda. Pasalnya, saat masih dalam masa kampanye, dirinya menganggap kenaikan pajak akan membuat rakyat kasihan.
Baca juga: Alasan Bupati Pati Menaikkan Tarif PBB-P2 di Pati hingga 250 Persen Jelang Hari Jadi Kabupaten
Hal ini sempat disampaikannya saat momen debat kedua Pilkada Pati pada 13 November 2024 silam.
Dalam pemaparannya, Sudewo mulanya mengatakan, untuk meningkatan fiskal, maka perlu adanya kenaikan pendapatan daerah.
"Tapi (naiknya) pendapatan daerah, membutuhkan proses waktu yang cukup lama. Bisa dalam satu periode (masa pemerintahan) itu sudah selesai, tapi program prioritas belum sampai terlaksana," katanya dalam debat tersebut yang didampingi oleh wakilnya, Suharyono, dikutip dari YouTube Tribun Solo.
Sudewo lantas menilai agar adanya kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka tak seharusnya dibebankan ke rakyat dengan menaikkan pajak atau retribusi.
Menurutnya, harus ada solusi lain agar PAD di Kabupaten Pati bisa mengalami kenaikan.
"Dan apalagi kalau peningkatan Pendapatan Asli Daerah bertitik tumpu pada sektor pajak dan retribusi, itu sangat-sangat kasihan kepada rakyat Kabupaten Pati."
"Harus ada upaya-upaya atau skenario yang elegan untuk meningkatkan pendapatan daerah," imbuh dia.
Awal Mula PBB Pati Naik 250 Persen
Kronologi naiknya PBB Pati berawal ketika Sudewo mengatakan tidak ada kenaikan PBB sejak 14 tahun belakangan.
Lalu, Sudewo pun memutuskan untuk menggelar rapat bersama dengan para camat hingga perangkat desa se-Kabupaten Pati di kantornya pada 18 Mei 2025 silam.
Dalam rapat itu, akhinya disepakati PBB di Pati mengalami kenaikan hingga 250 persen.
Dia berdalih kenaikan ini demi peningkatan pendapatan daerah untuk mendanai program pembangunan dan memperkuat layanan publik.
"Kami saat ini sedang berkoordinasi dengan para camat dan PASOPATI untuk membicarakan soal penyesuaian Pajak Bumi Bangunan (PBB)."
"Telah disepakati bersama bahwa kesepakatannya itu sebesar kurang lebih 250 persen karena PBB sudah lama tidak dinaikkan, 14 tahun tidak naik," ujar Sudewo.
Dia mengungkapkan PBB di Kabupaten Bati masih terendah dibanding beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Kabupaten Jepara, Kudus, ataupun Rembang.
Kenaikan tarif PBB ini diharapkan Sudewo dapat digunakan untuk membangun infrastruktur seperti jalan, renovasi rumah sakit, hingga pembangunan sektor perikanan.
"Beban kami pembangunan infrastruktur jalan, pembenahan RSUD RAA Soewondo, pertanian, perikanan, semuanya membutuhkan anggaran yang sangat tinggi. Alhamdulillah, para camat dan kepala desa sepakat untuk melaksanakan ini," kata Sudewo.
Warga Pati Bakal Demo Besar-besaran

Warga Pati disebut bakal menggelar demo besar-besaran di Alun-alun Pati pada 13 Agustus 2025 mendatang.
Di sisi lain, massa pun telah bersiap-siap dengan melakukan penggalangan donasi untuk aksi mendatang.
Namun, aktivitas tersebut justru berujung terjadinya ketegangan antara massa dengan Satpol PP
Dikutip dari Tribun Banyumas, terjadi adu mulut hingga saling menuding.
Bahkan, ketegangan turut terjadi antara inisiator demonstrasi, Ahmad Husein, dengan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pati, Riyoso.
Ketegangan bermula ketika rombongan personel Satpol PP Pati mendatangi posko penghimpunan donasi yang berada di bawah proyek pembuatan videotron baru, kawasan Alun-alun Pati.
Mereka berniat memindahkan posko penggalangan donasi tersebut ke lokasi lain.
Alasannya, memasuki Agustus ini, area alun-alun akan ditata dan disiapkan untuk rangkaian acara perayaan Hari Jadi ke-702 Kabupaten Pati dan HUT ke-80 RI.
Sejak Jumat (1/8/2025), warga yang mengatasnamakan diri Masyarakat Pati Bersatu memarkirkan sebuah mobil ambulans sebagai posko donasi di dekat proyek videotron.
Mereka mengumpulkan donasi logistik dari masyarakat untuk keperluan aksi unjuk rasa menolak kebijakan Pemerintah Kabupaten Pati menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Adapun posko donasi ini dibuka setiap hari untuk persiapan demonstrasi mendatang.
Hingga Selasa (5/8/2025) pagi, ratusan dus air mineral sumbangan masyarakat simpatisan aksi ditumpuk rapi, memanjang ke timur hingga nyaris menutupi seluruh pagar Kantor Bupati Pati.
"Kenapa? Sudah kami beri pemberitahuan (terkait aksi penggalangan donasi, red), kami masih mau diusir?"
"Kalau kami tidak boleh di sini, Sudewo suruh pulang saja. Saya di sini sudah izin," teriak Husein kepada Sriyatun, saat personel Satpol PP berjalan mendekat ke posko donasi, pukul 10.35 WIB.
Menurut Husein, Masyarakat Pati Bersatu mendirikan posko donasi di depan Kantor Bupati Pati demi menjawab tantangan Bupati Sudewo.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Banyumas dengan judul "Panas! Pendukung Demo Kenaikan PBB Adu Mulut dengan Satpol PP Pati, Tolak Pindah Posko Donasi"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Banyumas/Mazka Hauzan Naufal)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.