Kisruh Tarif Pajak 250 Persen Diharapkan Bisa Buat Bupati Pati Sudewo Belajar Mendengar Masyarakat
Pakar Kebijakan Publik Undip, Teguh Yuwono berharap kisruh tarif PBB 250 persen di Pati bisa buat Bupati Sudewo belajar untuk lebih mendengar rakyat.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Pravitri Retno W
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers darurat di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat.
"Mencermati perkembangan situasi dan kondisi, juga mengakomodasi aspirasi masyarakat yang berkembang, saya memutuskan kebijakan kenaikan PBB-P2 saya batalkan," ujarnya didampingi Kapolresta, Dandim, dan Kajari Pati.
Menurut Sudewo, keputusan ini diambil demi menciptakan situasi aman dan kondusif serta dalam rangka memperlancar perekonomian dan pembangunan Kabupaten Pati.
Konsekuensi pembatalan ini adalah tarif PBB-P2 akan dikembalikan seperti 2024, tanpa ada kenaikan 1 persen pun.
"Bagi yang sudah terlanjur membayar, uang sisa akan dikembalikan oleh pemerintah, akan diatur teknisnya oleh BPKAD dan kepala desa," jelas Sudewo.
Sudewo menambahkan, terlepas dari kontroversi dari kebijakan ini, pihaknya tetap akan konsisten membangun Pati secara maksimal.
Pembangunan akan tetap dilakukan sesuai kemampuan keuangan daerah.
Baca juga: Bupati Pati Batalkan Kenaikan Tarif PBB, Massa Tetap Gelar Demo 13 Agustus
"Saya tetap akan melayani masyarakat secara maksimal, setulus-tulusnya. Keputusan saya ini murni dalam rangka menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif. Saya tulus ikhlas untuk rakyat Pati, semuanya, tidak ada yang saya bedakan," tegasnya.
Ia juga meminta maaf atas tutur kata dan perbuatannya selama ini yang membuat masyarakat kurang berkenan.
Sudewo lantas mengajak seluruh elemen masyarakat Pati untuk kembali solid bergotong-royong demi kemajuan daerah.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Muhamad Deni Setiawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.