Selasa, 12 Agustus 2025

Prada Lucky Namo Meninggal

Keluarga Akui Awalnya Diberitahu Prada Lucky Dirawat RS karena Jatuh dari Motor, Bukan Dianiaya

Kakak Prada Lucky, Novilda Lusiana Hetinina Namo akui keluarga awalnya kesulitan dapatkan akses informasi soal dirawatnya Prada Lucky di rumah sakit.

POS-KUPANG.COM/HO
DIDUGA DIANIAYA SENIOR - Jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), saat berada di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo. Kakak Prada Lucky, Novilda Lusiana Hetinina Namo akui keluarga awalnya kesulitan dapatkan akses informasi soal dirawatnya Prada Lucky di rumah sakit. 

TRIBUNNEWS.COM - Kakak Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Novilda Lusiana Hetinina Namo, mengaku awalnya pihak keluarga mendapat informasi sang adik dirawat di rumah sakit karena jatuh dari motor, bukan dianiaya.

Prada Lucky merupakan personel Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/ Wakanga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang meninggal setelah diduga menjadi korban penganiayaan dari para seniornya.

Kakak Prada Lucky yang akrab disapa Lusi, mengaku pihak keluarga kesulitan untuk mendapat akses informasi terkait dirawatnya Prada Lucky di rumah sakit.

Bahkan, Lusi sampai harus meminta tolong temannya yang berada di Nagekeo untuk ke rumah sakit dan mencari informasi soal benar tidaknya Prada Lucky dirawat.

"Saya juga dapat info dari saya punya teman dan saya minta tolong ketika saya punya adik masuk rumah sakit itu, kan semua ditutup aksesnya."

"Jadi saya minta tolong saya punya teman di kantor, minta tolong temannya yang di Nagekeo, untuk pergi ke rumah sakit. Hanya untuk memastikan benar atau tidak Lucky di rumah sakit," kata Lusi dalam Program 'Sapa Indonesia Pagi' Kompas TV, Senin (11/8/2025).

Kemudian diperoleh informasi dari teman Lusi itu, Prada Lucky sudah dirawat sejak Minggu (3/8/2025).

Lusi menyebut, temannya sempat menanyakan kepada teman-teman Prada Lucky yang berjaga di rumah sakit.

Mereka, kata Lusi, menyebut Prada Lucky dirawat karena jatuh dari motor.

"Ternyata dia perginya hari Minggu dan memang betul Lucky itu ada di rumah sakit. Dan dia sempat tanya di teman-temannya yang jaga, dan teman-temannya yang jaga itu mengaku bilang Lucky jatuh motor," terang Lusi.

Sempat Curhat Dipukul Senior

Lusi mengaku sebulan lalu, Prada Lucky sempat bercerita soal penganiayaan yang diterima sang adik itu selama bekerja.

Melalui telepon, Prada Lucky mengaku sedang sakit dan mendapatkan aksi pemukulan dari seniornya.

Baca juga: Kawal Kasus Kematian Prada Lucky, Gubernur NTT: Keluarga Akan Dapat Keadilan Seadil-adilnya

"Dia cerita ke saya satu kali, curhat sekitar bulan lalu, itu melalui telepon. Dia telepon saya ketika saya ada kerja. Dia bilang 'Lusi saya ada sakit' saya tanya 'sudah minum obat.' Dia bilang 'belum Lusi saya masih kerja.'"

"Dia cerita, 'Lusi saya tadi kena pukul dari senior' terus saya bilang kenapa. 'Senior pikir saya capek kerja' dia kan bagian dapur, dia pasti kan kerja ekstra dari pagi."

"Dia bilang bangunnya itu setiap jam tiga pagi. Otomatis kan drop juga, saya bilang ke rumah sakit dulu atau ke kesehatan di Batalyon disitu. Dia bilang 'iya Lusi nanti saya pergi,'" tutur Lusi.

Lusi mengungkap, adiknya ini selama ini dikenalnya sebagai orang yang tidak banyak bercerita.

Prada Lucky memang dikenal Lusi selalu menyimpan keluh kesahnya sendiri.

Namun, pada saat itu, Prada Lucky mau bercerita soal aksi pemukulan yang dialaminya kepada Lusi.

Lusi pun mengira Prada Lucky mungkin saat itu sudah tidak tahan lagi dengan penganiayaan yang diterimanya, sehingga memutuskan untuk bercerita kepada kakaknya.

"Ini anak tidak banyak omong, dia kebanyakan simpan punya keluh kesah sendiri. Tapi waktu itu mungkin dia tidak tahan, dia curhat ke saya," imbuh Lusi.

Baca juga: Pandangan Praktisi Hukum di Kupang soal Kasus Tewasnya Prada Lucky: Ada Pelanggaran

Pemicu dan Kronologi Penganiayaan

Berdasarkan laporan yang ditujukan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana, pemukulan terjadi akibat dari adanya penyimpangan seks (LGBT) yang dilakukan oleh Prada Lucky Chepril Saputra Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan.

Staf-1/Intel Yonif 834/WM menyampaikan, pada Minggu (27/7) pukul 21.45 Wita, dilaksanakan pemeriksaan oleh Staf-1/Intel terhadap personil yang mengalami penyimpangan seksual (LGBT) an. Prada Lucky Chepril Saputra Namo.

Pada Senin (28/7) sekitar pukul 06.20 Wita, Prada Lucky Namo pernah kabur saat izin ke kamar mandi untuk buang air besar, hal itu diketahui oleh anggota Staf Intel an. Serda Lalu Parisi Ramdani saat mengecek kamar mandi, ternyata Prada Lucky Namo tidak ada. Serda Lalu Parisi Ramdani melaporkan kejadian tersebut ke Sertu Thomas Desambris Awi.

Selanjutnya pada pukul 09.25 Wita, Serda Lalu Parisi Ramdani melaporkan kejadian perihal kaburnya Prada Lucky Namo kepada Danki A an. Lettu Inf Ahmad Faisal.

Baca juga: Serma Christian Namo, Ayah Prada Lucky Buru Akun Nafa Arshana: Cari Sampai Dapat

Kemudian Danki A memerintahkan para organik Kipan A melaksanakan pencarian di sekitar wilayah Pelabuhan, arah Kota dan beberapa tempat yang pernah didatangi oleh Prada Lucky Namo. 

Sekitar pukul 10.45 Wita, Prada Lucky Namo ditemukan di rumah salah satu warga an. Ibu Iren yang merupakan ibu asuhnya. Setelah itu Prada Lucky Namo dibawa kembali ke Marshalling Area oleh Sertu Thomas Desambris Awi, Sertu Daniel, Serda Lalu Parisi S. Ramdani dan Pratu Fransisco Tagi Amir. 

Selanjutnya, sekitar pukul 11.05 Wita, bertempat di kantor Staf-1/Intel dilaksanakan pemeriksaan terhadap Prada Lucky Namo. Saat itu datang beberapa orang senior-senior dari Prada Lucky Namo dengan membawa selang dan memukul Prada Lucky Namo secara bergantian.

Pada Senin pukul 23.30 Wita, Danyonif TP/834 Letkol Inf Justik Handinata memerintahkan Danki C Yonif 834/WM Lettu Inf Rahmat untuk datang ke kantor Staf-1/Intel.

Baca juga: Pengakuan Kakak Prada Lucky: Lihat Perut Korban Ada Bekas Sepatu, Adik Pernah Cerita Dipukul Senior

Setibanya di kantor Staf-1/Intel Danyon 834/WM memerintahkan Lettu Inf Rahmat untuk organik kembali dan tidak ada yang  melakukan tindakan pemukulan serta memberikan penekanan agar tidak ada kekerasan dalam mendidik junior.

Berikutnya, pada Rabu (30/7) sekitar pukul 01.30 Wita bertempat di rumah jaga kesatrian tempat Prada Lucky Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan di sel telah datang 4 orang personel, yaitu Pratu Petris Nong Brian Semi, Pratu Ahmad Adha, Pratu Emanuel De Araojo dan Pratu Aprianto Rede Raja kemudian melakukan pemukulan terhadap Prada Lucky Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan menggunakan tangan kosong. 

Pada Sabtu (2/8) sekitar pukul 09.10 Wita, Prada Ricard Junimton Bulan demam dan Prada Lucky Namo mengalami muntah-muntah kemudian keduanya dibawa ke Puskesmas Kota Danga untuk melaksanakan pemeriksaan.

Setelah melaksanakan pemeriksaan Prada Ricard Junimton Bulan diijinkan untuk kembali, sedangkan untuk Prada Lucky Namo dirujuk ke RSUD Aeramo dikarenakan Hemoglobin (Hb) rendah. 

Baca juga: Legislator Golkar Minta Keadilan Atas Tewasnya Prada Lucky Akibat Dianiaya Senior

Pada Minggu (3/8), kondisi Prada Lucky Chepril Saputra Namo sudah mulai membaik setelah dilakukan penanganan oleh Dokter RS. 

Kemudian pada Senin (4/8) sekitar pukul 19.00 - 21.30 Wita, Ibu Asuh dari Prada Lucky Namo, Ibu Iren, datang menjenguk untuk memberikan semangat serta menyuapi makan saat itu kondisi Prada Lucky Namo membaik dikarenakan bisa tertawa dan bercengkrama. 

Sekitar pukul 23.30 Wita, kondisi Prada Lucky Chepril Saputra Namo menurun sehingga dipindahkan ke ruang ICU RSUD Aeramo.

Pada Selasa (5/8) sekitar pukul 04.47 Wita, dilakukan pemasangan Ventilator terhadap Prada Lucky Namo untuk menunjang pernapasan. 

Setelah mendapat perawatan intensif di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Prada Lucky Namo mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu (6/8/2025) sekitar pukul 11.23 WITA.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Erik S)

Baca berita lainnya terkait Prada Lucky Namo Meninggal.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan