Siswa SMP di Indramayu Terjaring Razia Satpol PP: Ternyata Tidak Bisa Membaca
Ada siswa SMP tidak bisa membaca sama sekali sementara ada pula siswa SMA tidak bisa matematika dasar
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - 10 siswa tingkat SMP dan SMA terjaring razia Satpol PP karena bolos sekolah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (11/8/2025).
Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Indramayu. Nama Indramayu berasal dari nama lama yaitu Dermayu. Indramayu berada 139 Km dari Kota Bandung, ibu kota Jawa Barat.
Petugas mendapati mereka tengah nongkrong di komplek pemakaman Makam Selawe di Kecamatan Sindang sekira pukul 09.00 WIB pagi tadi.
Dari 10 siswa itu, dua di antaranya merupakan siswi perempuan. Mereka pun dibawa ke Kantor Satpol PP dan Damkar Indramayu untuk dibina.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Siswa SMP di Lubuk Pakam Sumut, Ejekan Nama Jadi Pemicu
Petugas juga memanggil orangtua dan guru tempat mereka bersekolah.
Mirisya, ada siswa SMP tidak bisa membaca sama sekali, selain itu ada pula siswa SMA tidak bisa matematika dasar, hingga temuan grup WhatsApp soal Video Call Sex (VCS) pada ponsel salah satu pelajar SMP.
“Tragis sekali tadi ya, jadi tadi ada siswa SMP tidak bisa baca, kemudian ada juga SMA tidak bisa menghitung sama sekali, padahal itu matematika dasar,” ujar Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Indramayu, Teguh Budiarso.
Pantauan Tribun, temuan ada anak SMP tidak bisa membaca ini berawal saat petugas memintanya untuk membaca daftar hadir.
Siswa itu kemudian mengaku tidak bisa membaca.
“Dari SD gak bisa baca, sayanya malas,” ujar siswa tersebut.
Tidak hanya itu, petugas juga mengetes salah satu siswa SMA yang juga ikut terjaring razia, walau sudah kelas XII tapi siswa tersebut rupanya tidak bisa matematika dasar seperti tambah, kurang, kali, bagi.
“3x4 berapa?” Tanya Teguh.
“Gak tahu,” ujar siswa tersebut.
Baca juga: Siswa SMP Al Hikmah Surabaya Borong Medali Emas dan Perak di Ajang WSC Global Round 2025
Kondisi itu membuat guru tempat siswa sekolah anak itu anak bisa geleng-geleng kepala.
Termasuk soal temuan grup WhatsApp VCS di salah satu ponsel siswa SMP. Hal itu terungkap setelah petugas memeriksa ponsel satu per satu siswa tersebut.
Dari keterangan siswa itu, ia mengaku dapat undangan grup VCS itu dari temannya.
“Itu teman saya yang masukin, bukan saya yang sengaja masuk,” ujar siswa tersebut.
Teguh menyampaikan, pembinaan yang dilakukan pihaknya hari ini tidak ada maksud menjelekkan siswa tersebut di hadapan orang tua maupun guru mereka.
Melainkan mengajak kepada orang tua dan pihak sekolah untuk bersama-sama mencari solusi soal kondisi tersebut.
Anak-anak yang hari ini terjaring razia, mencerminkan pendidikan di Indramayu masih jauh dari harapan.
“Ini merupakan tanggung jawab kita bersama, baik itu orang tua, begitu pula dari pihak sekolah untuk sama-sama memberikan pengawasan, ini untuk mendidik kader kader generasi penerus harapan bangsa,” ujar dia.
Penulis: Handhika Rahman
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Miris, Ada Siswa SMP Tak Bisa Baca hingga Gabung Grup VCS di Indramayu, Terungkap oleh Satpol PP
Sumber: Tribun Jabar
Kronologi Horor Longsor TPA Galuga Bogor: Operator Beko Mendadak Tersedot Gunungan Sampah |
![]() |
---|
Profil TPA Galuga Bogor yang Tewaskan Operator Beko, Pernah Longsor Tahun 2010 dan 2021 |
![]() |
---|
Detik-detik Longsor TPA Galuga, Pekerja DLH Kota Bogor Meninggal Tertimbun Sampah |
![]() |
---|
Teka-teki Kematian Putri Apriyani di Indramayu, Korban Diminta Ambil Uang ke Bank sebelum Tewas |
![]() |
---|
Tanda Tanya Kematian Putri Apriyani, Perempuan di Indramayu yang Tewas dengan Wajah Terbakar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.