Jumat, 15 Agustus 2025

Pelepasan Biawak Lengkapi Strategi Ekosistem Sawah untuk Kendalikan Hama Tikus di Indramayu

Melepaskan biawak ke areal persawahan sebagai bagian dari upaya memulihkan rantai ekosistem alami

Editor: Eko Sutriyanto
Copilot AI
PELEPASAN BIAWAK - Gambar biawak hasil olahan AI, Kamis (14/8/2025). Bupati Indramayu, Lucky Hakim ingin mengembalikan ekosistem sawah dengan menghadirkan lagi predator alami di sana. Setelah melepas ribuan ular dan burung hantu di sawah, Lucky Hakim berencana menambah biawak. Biawak diharapkan jadi predator untuk ular, yang menjadi predator tikus 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Setelah sukses melepas ribuan ular sawah dan mengembangkan populasi burung hantu, Bupati Indramayu Lucky Hakim bersiap melangkah lebih jauh dalam strategi pengendalian hama tikus

Target berikutnya melepaskan biawak ke areal persawahan sebagai bagian dari upaya memulihkan rantai ekosistem alami.

Langkah ini bukan sekadar penambahan predator baru, melainkan strategi membangun keseimbangan rantai makanan di sawah.

Menurut Lucky, biawak akan berperan sebagai predator bagi ular sementara ular tetap menjadi musuh alami tikus.

Dengan begitu, populasi predator dan mangsa akan saling mengontrol secara alami tanpa perlu mengandalkan pestisida.

“Kita ingin ekosistem kembali seperti dulu: ada tikus, ada burung hantu, ada ular, ada biawak. Semua saling mengontrol secara alami,” ujar Lucky melalui siaran langsung di Instagram @luckyhakimofficial, Kamis (14/8/2025).

Baca juga: Jasad Pria Misterius di Ciliwung Sulit Dikenali, Bagian Kepala Diduga Dimakan Biawak

Rantai Makanan yang Berputar

Lucky menjelaskan, jika populasi ular meningkat, biawak akan menjadi pengendali alami.

Sebaliknya, jika jumlah biawak terlalu banyak, ular dapat memangsa telur biawak.

“Jadi nantinya akan terus berputar di situ,” ujarnya.

Sebelumnya, melalui program Ular Sahabat Tani, ribuan ekor ular sawah tidak berbisa — seperti ular lanang sapi dan ular koros — sudah dilepaskan di berbagai titik persawahan.

Namun, dengan luas lahan sawah Indramayu mencapai ratusan ribu hektare jumlah tersebut dinilai belum memadai.

Sementara, di satu hektare sawah, populasi tikus bisa mencapai ratusan ekor.

Untuk menutup kekurangan itulah, Lucky menggabungkan tiga lapis pengendali hama alami: ular, burung hantu (Tyto alba), dan kini biawak.

Tantangan: Perburuan Biawak

Meski rencana ini dinilai inovatif, Lucky mengingatkan ancaman terbesar bagi keberhasilan program adalah perburuan satwa tersebut.

Selama ini, biawak di Indramayu kerap ditangkap warga untuk dikonsumsi, bahkan diolah menjadi sate.

“Kalau biawaknya terus diburu, rantai ekosistem ini akan rusak lagi, dan kita kembali menghadapi ledakan populasi tikus,” tegasnya.

Lucky berharap masyarakat dapat memahami manfaat kehadiran satwa predator di sawah dan berhenti memburu mereka.

Baca juga: Teror Paket Biawak Hidup dan Pesan Bernada Ancaman Mengintai Mahasiswa Papua di Surabaya

Menurutnya, menjaga keberadaan biawak, ular, dan burung hantu adalah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan pertanian Indramayu.

“Kalau kita biarkan alam bekerja, petani tidak perlu keluar biaya besar untuk pestisida, dan sawah bisa tetap produktif,” ujarnya.

Dengan rencana pelepasan biawak ini, Indramayu bersiap menjadi daerah percontohan penerapan pengendalian hama berbasis ekosistem di Indonesia.

Biawak yang memiliki nama ilmiah Genus Varanus merupakan reptil besar dari keluarga kadal (Varanidae) yang dikenal karena tubuhnya yang panjang, ekor kuat, dan kemampuan berenang yang baik.

Di Indonesia, biawak sering ditemukan di hutan, rawa, dan daerah dekat air, termasuk sungai dan danau.

Ukuran: Bisa mencapai panjang 1–2 meter, tergantung spesies; warna kulit umumnya cokelat, abu-abu, atau hijau zaitun, dengan corak bintik atau garis.

Habitat beraada di tropis dan subtropis; menyukai area lembap dan dekat air dengan makanan karnivora yakni memakan ikan, burung, telur, serangga, dan bangkai.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Setelah Lepas Ular dan Burung Hantu untuk Atasi Hama Tikus, Bupati Indramayu juga akan Lepas Biawak

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan