Gempa di Sulteng
Gempa M 6,0 Guncang Poso saat HUT ke-80 RI: 13 Orang Dibawa ke RS, 3 Korban Dirawat Intensif di ICU
Terhitung 15 kali gempa susulan setelah guncangan M 6,0 terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu (17/8/2025).
Penulis:
Isti Prasetya
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Hari Kemerdekaan Republik Indonesia diwarnai keprihatinan imbas gempa yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Minggu (17/8/2025) pagi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merekam kekuatan gempa yang mengguncang Kabupaten Poso berkekuatan Magnitudo 6,0 Minggu sekira pukul 06.38 Wita.
Tercatat, pusat gempa berada di darat dengan kedalaman 10 kilometer dan 13 kilometer dari arah barat laut Kabupaten Poso.
Dengan kedalaman tersebut, BMKG mengkategorikan gempa dangkal sehingga kerap terasa lebih kuat di permukaan tanah.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini tergolong dangkal dan dipicu aktivitas Sesar Tokoraru dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang, menjauhi bangunan retak atau rusak, dan memastikan rumah dalam kondisi aman sebelum kembali ke dalam.
Kabupaten Poso memang dikenal sebagai wilayah yang rentan terhadap gempa bumi.
Hal ini disebabkan oleh aktivitas sesar atau patahan-patahan yang melintasi wilayah tersebut, seperti Sesar Poso.
Sebagian besar warga di wilayah Kecamatan Poso Pesisir seperti Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura dan Lape merasakan dampak guncangan.
Di Kabupaten Poso, gempa dirasakan kuat selama kurang lebih 15 detik.
Guncangan kuat ini tak ayal membuat warga panik dan berhamburan ke luar rumah untuk mencari tempat aman.
Baca juga: Kabar Duka HUT ke-80 RI: 12 Jemaat Tertimpa Runtuhan Gereja Usai Gempa 5,8 Magnitudo Guncang Poso
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah, Akris Fattah Yunus menyampaikan gempa susulan tercatat 15 kali sejak guncangan utama.
Warga diminta tetap waspada karena aktivitas seismik masih berlangsung.
“Warga masih waspada dan kami terus melakukan pemantauan di lapangan,” kata Akris dalam keterangan resminya, Minggu (17/8/2025) siang.
Sesaat setelah guncangan mereda, BPBD Poso segera melakukan monitoring dan koordinasi dengan pemerintah kecamatan serta desa setempat untuk melakukan pendataan.
Mengutip Tribun Palu, laporan sementara hingga pukul 11.40 Wita tercatat sebanyak 29 orang mengalami luka-luka, dengan rincian 13 orang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso.
Di mana tiga korban di antaranya harus mendapatkan perawatan intensif di Intensive Care Unit (ICU) dan menjalani tindakan operasi.
Belasan korban tersebut merupakan jemaat Gereja GKST Elim Masani di Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir yang sedang melaksanakan ibadah pagi.
Para korban diketahui tak sempat melarikan diri dan tertimpa reruntuhan material gereja yang masih dalam tahap konstruksi.
Pantauan pewarta lapangan Tribun Palu, Zulfadli melaporkan, dinding luar bangunan gereja masih ditopang bambu.
Sementara, bagian dalamnya hanya ditopang balok kayu.
Dinding batako bangunan gereja pun belum tertutup semen.
Baca juga: Gempa Bumi Sering Terjadi di Poso Sejak Tahun 2017 BMKG Imbau Warga Waspada
Selain itu, terdapat enam korban luka-luka dirawat di Puskesmas Tokorondo yang berjarak sekira 5 kilometer dari lokasi gereja.
Sementara 10 orang lainnya mendapat penanganan di lokasi kejadian oleh tim medis Dinas Kesehatan Poso.
BPBD melanjutkan, terkait dampak gempa di desa lain, seperti Tokorondo, Towu, Pinedapa, dan Lape, masih dalam pendataan.
Tim BPBD bersama aparat desa setempat telah melakukan assessment lapangan dan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Poso untuk percepatan penanganan.
“Upaya tanggap darurat terus dilakukan. Kami fokus pada evakuasi korban, pendataan, dan pemenuhan kebutuhan mendesak warga terdampak,” ujar Akris.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul BPBD Sulteng: 15 Kali Gempa Susulan Guncang Poso, 3 Korban Masih Dirawat di ICU.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunPalu.com/Zulfadli)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.