Sumur Minyak di Blora Kebakaran
6 Fakta Kebakaran Sumur Minyak di Blora yang Tewaskan 3 Orang
Terjadi kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Minggu (17/8/2025).
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Pravitri Retno W
"Dan kita hari ini turun bersama. Upayanya adalah bagaimana kita memadamkan api ini. Dan kita dari kemarin sudah berkoordinasi untuk warga sekitar sini untuk sementara kita ungsikan dulu mengantisipasi hal-hal yang nanti dari akibat dari ini," jelasnya.

Selain itu, Arief juga meminta sumur minyak di sekitar lokasi kebakaran untuk sementara dihentikan.
"Nah ini karena ini sumur minyak masyarakat yang ada di sini, nanti kita minta untuk dihentikan dulu agar tidak dioperasikan. Sambil menunggu perkembangan lebih lanjut," terangnya.
Arief berujar, status lahan yang ada di sumur itu adalah lahan milik warga dan sumur minyak tersebut ilegal.
"Lahannya ini lahan warga ya, lahan masyarakat. Jadi, memang boleh dikata ini sumur masyarakat yang belum legal."
"Oleh karena itu, saya mengimbau agar masyarakat bisa menahan diri, agar untuk mengurus izinnya dulu," jelasnya.
Ia mengatakan, pengelolaan sumur minyak rakyat telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang kerja sama pengelolaan bagian wilayah kerja untuk peningkatan produksi minyak dan gas bumi.
"Ini kita kan ada Permen 14 soal sumur masyarakat ini. Nanti kalau sudah ada izinnya baru boleh operasi karena untuk beroperasi kan ada syarat-syaratnya dan kita juga menyayangkan karena lokasinya ini di dekat rumah ya, di belakang rumah. Intinya kan harus memperhatikan keamanan, dan lain-lain," ujarnya.
6. Pertamina Turun Tangan
Pertamina EP Cepu turut terjun ke lapangan untuk membantu pemadaman api kebakaran di Dukuh Gendono ini.
HSSE Pertamina EP Cepu, Indra Firmanuddin, mengungkapkan langkah-langkah penanganan kebakaran sumur minyak tersebut
"Sementara kami akan melakukan upaya pendinginan area sekitar, karena daerah sini cukup panas ya dan juga dekat dengan warga sekitar. Ada tanaman kemudian juga ada perumahan-perumahan. Itu yang pertama kali kami lakukan," jelasnya saat ditemui di area lokasi kebakaran, Senin.
Langkah selanjutnya, ucap Indra, adalah dengan memutus mata rantai api yang ada.
"Tadi juga kita sampaikan Pak Bupati bahwa penanganan selanjutnya adalah kita memutus mata rantai namanya segitiga api. Jadi, kalau segitiga api itu, ada panas, ada bahan yang mudah terbakar dan juga oksigen. Yang kita mau upayakan adalah dengan mengurangi oksigen yang ada."
"Jadi, nanti kita akan menggunakan apa namanya tanah sebagai media untuk menutup titik sumur ini karena sumur ini kan dibuat tidak standar ya," tuturnya.
Indra berharap kadar gas segera menurun sehingga bisa memudahkan pemadaman api.
"Selanjutnya kita akan lihat semoga kadar gasnya ini dapat kita eliminir, kita hilangkan sehingga api bisa kita padamkan secara cepat dan juga tidak menimbulkan bahaya ke tempat yang lain," terangnya.
Api sulit dipadamkan karena sumur minyak yang dikerjakan tidak sesuai standar.
"Tadi karena memang sumur yang dikerjakan ini tidak standar ya. Tidak ada kepala sumurnya, tidak ada tools atau peralatan yang bisa kita matikan dari sumur dari gas tersebut."
"Oleh karenanya kami akan mengupayakan dengan langkah tadi untuk menutup dengan menggunakan media tanah," jelasnya.
Indra mengatakan, pihaknya menargetkan pemadaman api bisa diselesaikan pada hari ini.
"Mudah-mudahan insyaallah kita usahakan hari ini sudah selesai ya dengan kerja sama yang baik dengan kawan-kawan dan juga rekan-rekan kita yang ada di lapangan. Semoga ini bisa kita selesaikan dengan baik sesuai dengan rencana yang kita harapkan," paparnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Bupati Arief Rohman Buka Suara Terkait Kebakaran Sumur Minyak di Blora: Ini Lahan Warga.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJateng.com/M Iqbal Shukri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.