Sabtu, 6 September 2025

HUT Kemerdekaan RI

Momen Upacara HUT ke-80 RI, Sepatu Paskibra Copot hingga Bocah SD Panjat Tiang Bendera

Inilah berbagai momen yang warnai upacara HUT ke-80 Republik Indonesia di berbagai daerah. Ada sepatu Paskibra yang copot hingga bendera terbalik

ist/Via Tribun Sultra
SEPATU PASKIBRAKA COPOT - Fitra Ramadani, anggota Paskibraka di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (17/8/2025). Inilah berbagai momen yang warnai upacara HUT ke-80 Republik Indonesia di berbagai daerah. Ada sepatu Paskibra yang copot hingga bendera terbalik 

TRIBUNNEWS.COM - Upacara HUT ke-80 Republik Indonesia diwarnai berbagai macam kejadian.

Pada tanggal 17 Agustus 2025, masyarakat Indonesia merayakan momen Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI. Seluruh penjuru Tanah Air pun memperingatinya, salah satunya dengan menggelar upacara pengibaran Bendera Merah Putih.

Upacara bendera tahun ini, diwarnai peristiwa tak terduga, seperti bocah di Aceh rela panjat tiang bendera karena sang Saka terbalik saat hendak dikibarkan.

Kemudian, sepatu anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) copot saat upacara berlangsung di Konawe, Sulawesi Tenggara.

Paskibra sendiri muncul pada tahun 1946, saat Presiden Soekarno perintahkan Husein Mutahar untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka untuk peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI yang pertama.

Kala itu, ibukota Indonesia berada di Yogyakarta dan Mutahar ingin pengibaran bendera dilakukan oleh pemuda dari seluruh Indonesia.

Namun, hal tersebut tak memungkinkan karena saat itu Indonesia masih dalam kondisi darurat.

Akhirnya, Mutahar menghadirkan lima orang pemuda, tiga putra dan dua putri, yang melambangkan Pancasila.

Sejak saat itu sampai 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta dilaksanakan dengan cara yang sama, di Istana Gedung Agung Yogyakarta.

Lalu pada 1950-1966, pengibaran bendera dilakukan di Istana Merdeka oleh pelajar dan mahasiswa Jakarta.

Tahun 1967 jadi awal terbentuknya Paskibra dengan tiga tim, 17-8-45.

17 sendiri merupakan pasukan pengiring, pasukan 8 pembawa bendera, dan pasukan 45 merupakan pengawal.

Istilah Paskibra baru digunakan secara resmi pada tahun 1973 sebagai bagian dari program pembinaan pemuda berkarakter Pancasila.

Baca juga: Sepatu Paskibraka di Tolitoli dan Konawe Copot Mental saat Pengibaran Bendera, Simak Pengakuannya

Momen Upacara HUT ke-80 RI

Momen sepatu Paskibra yang lepas mewarnai upacara HUT ke-80 RI di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (17/8/2025) di Lapangan Upacara Kantor Bupati Konawe.

Seorang Paskibra bernama Fitra Ramadani terekam video berbaris meski sepatunya copot sebelah setelah prosesi pengibaran Bendera Merah Putih.

Meski hanya berjalan dengan kaus kaki, Fitra tetap merasa bangga telah menyelesaikan tugas dengan baik.

"Tentu bangga, orangtua juga," kata Fitra dikutip dari TribunnewsSultra.com.

Siswi kelas 11 SMAN 1 Abuki ini menceritakan, sepatunya lepas di bagian kiri karena licin.

"Sepatu kiri, itu karena faktor licin juga,"

"Sama mungkin karena becek jadi agak tergeser sedikit," ujarnya.

Ia mengaku, sempat hendak memperbaiki sepatunya, namun barisan sudah berjalan, sehingga sepatunya terlempar.

"Pas mau diperbaiki sudah langkah tegak pertama jadi terlempar sepatunya," ujarnya.

Fitra mengatakan, meski berjalan dengan kaus kaki, ia tetap melanjutkan tugas seperti arahan pelatihnya.

"Karena sudah sering diingatkan sama pelatih apapun yang terjadi tetap jalankan,"

"Meski ada kesalahan tetap dijalani saja," ucap Fitra menambahkan.

Bendera Terbalik

Upacara peringatan HUT ke-80 RI di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur diwarnai terbaliknya bendera merah putih.

Terbaliknya bendera tersebut, terjadi saat petugas pengibar bendera mengikat bendera ke tali.

Baca juga: Bukan hanya di Surabaya, Insiden Bendera Terbalik Juga Terjadi di Mamasa

Posisi putih berada di atas, sedangkan kain warna merah berada di bawah.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang juga sebagai inspektur upacara tetap memberikan apresiasi terhadap Paskibra.

Setelah upacara selesai, ia mendatangi regu Paskibra dan memberikan motivasi.

"Tadi saya sampaikan kepada adik-adik Paskibraka, jangan pernah surut. Ketika ada salah, keliru benderanya, maka tidak dibuka oleh dia," kata Eri, dikutip dari TribunJatim.com.

Ia menuturkan, kesalah tersebut merupakan hal biasa, yang paling penting adalah bagaimana sikap pengibar dalam merespons kesalahan tersebut.

"Bagaimana dia tetap tenang, bagaimana teman-temannya mensupport, maka di situlah dia kembali membenarkan bendera itu. Lihat ketika bendera itu dibentangkan, bendera itu tetap merah putih," lanjut Eri.

Menurut Eri, Paskibra Surabaya berhasil menunjukkan kemampuan menghadapi tekanan.

"Itulah dibutuhkan mental yang bagus, dibutuhkan kebersamaan, dibutuhkan kekeluargaan," katanya.

"Maka, saya katakan kepada mereka, kalian adalah yang terbaik, dan kalian adalah pilihan orang-orang Surabaya untuk mewakili anak-anak muda Surabaya tingkat SMA/SMK untuk menjadi pengibar bendera. Saya tetap memberikan apresiasi,” kata pria asli Surabaya ini.

Bocah SD Panjat Tiang Bendera

Aksi heroik dilakukan oleh seorang siswa saat upacara pengibaran Bendera Merah Putih di Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, D.I. Aceh, Minggu (17/8/2025) pagi.

Saat Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) hendak mengibarkan Bendera Merah Putih, tali di tiang bendera tersebut putus.

Spontan, seorang siswa yang duduk di bangku kelas enam SD bernama Julian Saputra yang hadir sebagai peserta upacara memanjat tiang bendera dan menarik tali yang putus untuk disambungkan kembali.

Aksi Julian Saputra tersebut terjadi saat upacara 17 Agustus 2025 tingkat kecamatan yang digelar di Bantaran Irigasi Jeuram di Beutong, Nagan Raya yang dihadiri siswa sekolah, ASN, TNI, dan Polri.

Serambinews.com mewartakan upacara pengibaran Bendera Merah Putih tersebut dihadiri Camat Beutong, Said Arifin sebagai inspektur upacara.

Baca juga: Tali Bendera Putus, Bocah SD di Aceh Panjat Tiang demi Kibarkan Merah Putih

Saat tali bendera putus, prosesi upacara sempat terhenti sejenak dan setelah disambung, upacara pengibaran bendera kembali dilanjutkan dengan lancar.

Ditemui setelah upacara pengibaran bendera, Said Arifin menuturkan bahwa tali bendera bukan terputus, melainkan terlepas.

"Tali terlepas pada besi sambungan tali saat akan dikibarkan bendera," ujar Camat saat dikonfirmasi Serambinews.com, Minggu (17/8/2025).

Ia menuturkan, Julian Saputra tersebut menaiki tiang bendera karena diminta oleh kepala sekolahnya.

"Setelah itu bendera dikibarkan. Alhamdulillah berjalan lancar dan sukses di Beutong," ujarnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Cerita Fitra Ramadani Sosok Paskibraka Konawe Viral Tetap Bertugas Meski Sepatu Tinggal Sebelah, di TribunJatim.com dengan judul Insiden Bendera Terbalik Warnai Upacara HUT RI ke-80 di Balai Kota Surabaya,dan di SerambiNews.com dengan judul BREAKING NEWS - Tali Bendera Putus Saat Akan Dikibarkan, Murid SD di Nagan Raya Panjat Tiang

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsSultra.com, Annisa Nurdiassa)(TribunJatim.com, Bobby Constantine Koloway)(Serambinews.com, Rizwan)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan