Rabu, 20 Agustus 2025

Profil Bupati Muba Toha Tohet, Namanya Dicatut Pria yang Paksa Buka Masker Dokter di RSUD Sekayu

Bupati Musi Banyuasin H M Toha menegaskan dirinya tak memiliki hubungan keluarga dengan, Ismet Saputrawijaya pelaku intimidasi dokter RSUD Sekayu.

|
Editor: Erik S
Dokumentasi Pemkab Muba/Handout
BUKAN KELUARGA - Bupati Musi Banyuasin H M Toha menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki hubungan keluarga dengan pasien yang keluarganya diduga melakukan intimidasi terhadap dr. Syahpri Putra Wangsa, dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Sekayu 

Penjelasan Keluarga Pasien

Ismet Syaputra mengaku kecewa karena ibunya yang dirawat di RSUD Sekayu harus menunggu dokter hingga empat hari sejak masuk rumah sakit.

Padahal ia ingin mendapatkan pelayanan cepat sehinga menempatkan ibunya di kamar VIP.

 “Kami datang hari Jumat, rujukan dari Klinik Smart Medica. Ibu saya dirawat karena diabetes komplikasi. Kondisinya membaik, sadar, demam turun, gula darah stabil setelah dirawat di RSUD Sekayu. Tapi kami diminta menunggu dokter sampai hari Selasa,” ujar Ismet, Rabu (13/8/2025).

Menurutnya, pelayanan yang diberikan tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Ingin pelayanan VIP yang diterima sama seperti pelayanan BPJS. 

“Kami memilih pelayanan umum atau VIP karena ingin pelayanan maksimal. Kalau dokter tidak ada saat akhir pekan, apa bedanya dengan BPJS. Sedangkan VIP saja seperti ini,” ungkapnya.

Kekecewaan Ismet bertambah ketika mengetahui hasil pemeriksaan dahak ibunya yang ia klaim sudah tersedia sejak Sabtu, namun baru dicek pada Selasa.

 Saat menanyakan tindak lanjut perawatan, ia mengaku hanya mendapat jawaban untuk bersabar.

Baca juga: Keluarga Pasien Paksa Buka Masker Dokter RSUD Sekayu Sumsel, Ini Kronologisnya

“Bagaimana saya bisa bersabar melihat ibu saya terbaring sakit. Saya tersulut emosi dan meminta dokter melepas masker untuk memastikan beliau benar dokter atau bukan,” ungkap Ismet.

Ismet menilai, pengalaman ini menjadi catatan penting bagi pihak rumah sakit agar pasien VIP benar-benar mendapat pelayanan sesuai harapan. 

"Kalau statusnya VIP, mestinya penanganan dan fasilitasnya juga maksimal, bukan malah menunggu berhari-

Penjelasan dr Syahpri

Sementara itu, dr Syahpri, mengatakan situasi mulai memanas saat ia hendak memasuki ruangan perawatan. 

"Perawat menyampaikan kepada saya keluarga pasien emosi. Perawat yang bertugas memberi tahu bahwa keluarga pasien sedang marah-marah. Saat itu saya minta perawat siaga,” ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan