Jumat, 22 Agustus 2025

Top Rank

5 Daftar Kasus Suami Bunuh Istri di Tahun 2025: Motif Cemburu hingga Rekayasa Perampokan

Berikut merupakan 5 kasus exoricide (pembunuhan istri oleh suami) yang mewarnai sepanjang tahun 2025.

Penulis: timtribunsolo
NST
SUAMI BUNUH ISTRI - Berikut merupakan 5 kasus exoricide (pembunuhan istri oleh suami) yang mewarnai sepanjang tahun 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Tahun 2025 diwarnai catatan kelam soal berderetnya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), termasuk berujung pada pembunuhan istri oleh suami.

KDRT sendiri merupakan segala bentuk kekerasan yang terjadi dalam lingkungan rumah tangga, baik secara fisik, psikis, seksual, maupun ekonomi, yang dilakukan oleh salah satu anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya. 

Menurut data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) pada 2024 saja menunjukkan bahwa telah terjadi total 28.789 kasus kekerasan.

Dari total kasus tersebut, mayoritas korban adalah perempuan dengan 24.973 kasus.

Angka kasus kekerasan di Indonesia tahun 2024 terpantau meningkat cukup tinggi dibanding tahun 2023 dengan total 18.466 kasus, mengutip dpr.go.id.

Angka KDRT tak sekadar data, namun telah berevolusi menjadi rentetan tragedi pembunuhan keji di mana suami tega menghabisi nyawa istrinya sendiri.

Ironisnya, nyawa perempuan seringkali melayang hanya lantaran beragam motif, mulai dari cekcok harian hingga cemburu buta yang membakar nalar.

Lantas berikut merupakan 5 kasus exoricide (pembunuhan istri oleh suami) yang mewarnai sepanjang tahun 2025:

1. Suami Bunuh Istri di Deli Serdang

Seorang istri bernama Dini Gusnimar (31) tewas ditikam suaminya sendiri bernama Budi, Sabtu (16/8/2025).

Fajar, Kepala Dusun V Desa Manunggal, mengungkapkan, informasi yang didapat, pelaku membunuh istrinya lantaran cemburu.

Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Istri di Hutan Gua Lowo Ponorogo, Tersangka Kirim Pesan Palsu ke Teman Korban

Sebab, korban diduga sempat ketahuan video call dengan pria lain.

Kemudian pelaku membanting korban, disaksikan anaknya.

"Dia diduga dibunuh suami karena video call dengan pria lain. Cemburu lah dia," kata Fajar, Sabtu (16/8/2025), mengutip Tribun-Medan.com.

Fajar membeberkan pekerjaan sepasang suami istri yang baru menikah 2 tahun.

Pelaku diduga merupakan suami keempat korban atau ayah sambung dari 5 anak korban 

Menurut informasi yang didapat Fajar, korban dan suaminya bekerja sebagai penipu online yang kerap menipu, memeras orang melalui media sosial.

"Kerjaan mereka melodes, membohong bohongi orang. Memeras orang gitu."

Untuk luka, Dini mengalami luka tusuk di leher, dagu, serta dada.

Jenazah dibawa ke RS Bhayangkara TK II Medan. Sedangkan pelaku melarikan diri.

"Korban meninggal di ruang tamu. Ada luka tusuk di bagian leher, dagu, dan dada (bagian ulu hati). Ada tiga luka tusuk."

2. Tolak Hubungan Suami Istri Berujung Kematian

Wanita yang baru pulang dari Batam tewas dibunuh oleh suami yang sudah menceraikannya secara agama.

Palaku bernama Sandra Saputra (28) kesal dengan sang korban, Lidia Kristina (22) diduga mempunyai tambatan hati baru di Kota Bata, yang merupakan tempat perantauannya.

Ia meminta mantan istrinya tersebut pulang ke Prabumulih untuk menghadiri acara khitanan sang anak.

Namun karena sudah berpisah lama, Sandra ingin melakukan hubungan badan dengan Lidia yang sudah diceraikannya secara agama tersebut.

Lidia menolak ajakan tersebut dan membuah Sandra merasa marah, mengutip sripoku.com.

Pelaku mengakui perbuatannya dan mengungkap motif dibalik tragedi berdarah tersebut kecemburuan karena sang istri yang sudah di talak secara agama diduga memiliki kekasih lain dan penolakan Lidia untuk 'dilayani' oleh Sandra.

Dalam pengakuan di Unit PPA Satreskrim Polres Prabumulih pada kamis (3/7/2025), Sandra menjelaskan bahwa ia dan Lidia telah pisah ranjang selama 2 bulan.

"Kami pisah sudah 2 bulan dan istri saya talak secara agama tapi proses pengadilan agama belum," ungkapnya.

Setelah ditalak, Lidia merantau dan bekerja di Batam, diduga Lidia menjalin hubungan dengan pria lain, sebuah hal yang memicu kecemburuan Sandra.

3. Rekayasa Perampokan jadi Motif Suami Bunuh Istri

Pembunuhan Petry Sihombing warga Puri Anggrek, Kecamatan Walantaka, Kota Serang Banten ternyata bukan karena adanya kasus perampokan.

Polresta Serang Kota berhasil mengungkap kasus pembunuhan tersebut, mengutip TribunBanten.com.

Petry Sihombing (35) tersebut ternyata dibunuh oleh suaminya sendiri, Wadison Pasaribu (37) dengan rekayasa perampokan.

Wadison tega menghabisi nyawa istrinya sendiri lantaran emosi istrinya berselingkuh dengan pria lain.

Sebelumnya sempat cekcok kemudian ia melilit leher Petry menggunakan tali hingga kehilangan nafas.

Pelaku seolah olah membuat rekayasa perampokan agar menyamarkan kejadian tersebut.

Kapolres Serang Kota, Kombes Pol Yudha Satria mengungkapkan pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian.

"Ia sudah tertangkap, pelaku suaminya," ungkapnya, Rabu (4/6/2025).

4. Kecemburuan Berujung Maut di Ciputat

Peristiwa suami bunuh istri juga terjadi di wilayah Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, telah ditetapkan sebagai tersangka.

Pelaku berinisial JN (36) ditahan oleh penyidik Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

"Ditahan di Jatanras"ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam, Indradi, Selasa (17/6/2025).

Berdasarkan keterangan salah satu tetangga, pelaku dan korban sempat terlibat cekcok, ketika itu tetangga mendengar tangisan dari korban.

Warga sempat mengira keduanya hanya terlibat keributan biasanya karena persoalan rumah tangga, pada Senin (16/6/2025) malam.

Pengungkapan kasus ini bermula saat polisis menerima aduan masyarakat bahwa telah terjadi pembunuhan, mengutip TribunJakarta.com.

Polisi lalu mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan mendapati korban telah dalam kondisi meninggal dunia.

"Korban meninggal dunia dengan luka di bagian leher akibat senjata tajam, jenis pisau," ungkapnya.

Berdasarkan keterangan tersangka tragedi tersebut dilatarbelakangi oleh kecemburuan terhadap istrinya yang selingkuh dengan pria lain.

Terjadi percekcokan antara sang istri dengan suami setelah itu pelaku atau suami menggorok sang istri.

Setelah itu suami pasrah menyerahkan diri ke warga usai bunuh sang istri.

Sambil menggendong anaknya,pelaku mengakui perbuatannya tersebut dan pelaku ditetapkan sebagai tersangka.

5. Tragedi Pembunuhan, Mayat ditinggal di Hutan Goa Lowo Ponorogo

Peristiwa pembunuhan suami terhadap istri terjadi di Ponorogo, Jawa timur lantaran sakit hati dengan perkataan korban.

Jasad sang istri ditemukan di Hutan Goa Lowo Desa/Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

AKBP Andin mengatakan bahwa peristiwa nahas itu awalnya saat ARA (korban) meminta HRO menjemput di Ponorogo.

"Tetapi kemudian saat di tengah jalan mereka cekcok, lalu keluar perkataan ARA yang bikin sakit gari HRO yang menghina orang tua HRO," katanya.

Pelaku saat itu membawa sepeda motor ke arah kecamatan Purwokerto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, langsung balik kanan dan berhenti di Hutan Gua Lowo, mengutip TribunJatim.com.

Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Imam Mujali mengatakan bahwa satreskrim Polres Ponorogo bekerja dengan cepat melakukan olah tkp dan otopsi.

Kemudian menelusuri siapa korban dan menemukan alamat serta statusnya.

"Ya karena informasi sering cekcok kami telusuri, dam tersangka mengaku telah menghabisi istri. kami menangkap kurang 8 jam, kami melakukan penangkapan," tegasnya.

Tersangka dijerat pasal 338 KUHP 'Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun'.

(mg/Kiki Ratnasari) (Tribun-Medan.com/Fredy Santoso) (Sripoku.com/Edison Bastari) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim) (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

Penulis merupakan peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan