Pajak Bumi dan Bangunan
Cerita Warga saat Demo Protes Kenaikan PBB di Bone Pecah, Ada Suara Petasan, Anak-anak Takut
Demo kenaikan PBB-P2 di Bone, Sulawesi Selatan berakhir ricuh. Warga sekitar ketakutan, terdengar suara petasan hingga api dari ban yang dibakar
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Aliansi Rakyat Bone Bersatu gelar aksi unjuk rasa untuk tolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), Selasa (19/8/2025).
PBB P2 adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.
Unjuk rasa itu terjadi di Kantor Bupati Bone, Jl Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Tanete Riattang Barat.
Bone merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang berjarak sekitar 119 km dari Makassar atau sekitar 3 jam perjalanan via darat dari ibu kota provinsi.
Namun, aksi demo tersebut berakhir ricuh. Situasi memanas setelah pagar besi kantor bupati berhasil didobrak.
Bupati dan wakilnya yang tak kunjung menemui massa juga membuat aksi makin memanas hingga terjadilah aksi lempar batu ke polisi yang berjaga.
Awalnya, massa hanya berorasi sambil membentangkan spanduk penolakan.
Tiba-tiba kericuhan pecah hingga membuat polisi mengeluarkan tembakan peringatan.
Massa yang mulai tak terkendali pun dipukul mundur menggunakan water canon.
Tindakan polisi tersebut memicu kemarahan peserta aksi dan dibalas dengan lemparan batu serta petasan dari arah demonstran.
Baca juga: 5 Populer Regional: Bone Memanas Dipicu PBB Naik 300 Persen - Sosok Paskibraka yang Hampir Pingsan
Bahkan, hingga malam hari, ketegangan belum mereda.
Dari aksi ricuh tersebut, sejumlah warga sekitar mengaku resah.
Sitti (42) salah satu warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi demo mengaku mendengar suara petasan.
Bahkan, asap dari ban yang dibakar terlihat di rumahnya.
Kepada Tribun-Timur.com, ia pun mengaku takut untuk keluar rumah.
"Kami takut keluar rumah karena suara petasan dan asap dari ban sangat dekat sekali. Anak-anak juga ketakutan," ujar Sitti.
Seorang pedagang yang biasa membuka lapan di sekitar lokasi demo juga mengaku dagangannya sepi.
Ia memilih menutup warung lebih awal karena ada kericuhan saat demo.
"Biasanya ramai pembeli, tapi sejak sore sudah sepi. Kami rugi besar hari ini," ungkap Rahman (36), seorang pedagang.
Belasan Orang Ditangkap
Dari kericuhan tersebut, sejumlah fasilitas umum di sekitaran lokasi mengalami kerusakan.
Laporan jurnalis Tribun Timur di lapangan, belasan demonstran langsung diamankan dan dibawa ke Mapolres Bone untuk diperiksa.
Aparat gabungan TNI-Polri juga bersiaga di sekitaran Kantor Bupati Bone untuk mencegah terjadinya bentrok susulan.
Baca juga: Identitas Anggota Satpol PP dan Polres Bone yang Jadi Korban Ricuh Demo Kenaikan PBB 300 Persen
Rafli Fasyah selaku perwakilan massa mengatakan, demo tersebut dilakukan karena kenaikan PBB-P2 sangat memberatkan masyarakat.
Ia menilai, kebijakan tersebut tidak berpihak pada rakyat kecil.
"Kami datang ke sini untuk menolak kebijakan zalim ini. Jangan hanya demi pendapatan daerah, rakyat yang jadi korban. Kami tidak akan berhenti sebelum pemerintah daerah mencabut kenaikan PBB-P2," ujar Rafli lantang melalui pengeras suara.
Batal Naik
Ditemui Tribun-Timur.com, pada Selasa malam, Sekretaris Daerah (Sekda) Bone, Andi Saharuddin mengatakan, PBB-P2 di Bone ditunda kenaikannya.
Ia menuturkan, kenaikan PBB-P2 akan ditinjau ulang seperti arahan dari Pemerintah Pusat.
"Sesuai arahan Pemerintah Pusat, terkait PBB-P2 di wilayah Kabupaten Bone maka dari itu kita tunda dan kita akan kaji ulang kembali, dan kita akan evaluasi total karena ini memang temuan dari pemerintahan sebelumnya," ujarnya.
Keputusan dibatalkannya kenaikan PBB tersebut diumumkan setelah demo penolakan yang berakhir ricuh selesai.
Ia menuturkan, pembayaran PBB akan mengacu pada Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) lama.
"Kita kembalikan ke SPPT yang lama. Adapun yang sudah melakukan pembayaran akan kita sesuaikan," kata Saharuddin.
Ia pun mengimbau semua pihak untuk tetap tenang.
"Kami harap tidak ada yang terpancing provokasi oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Diketahui, Pemkab Bone menaikkan PBB-P2 hanya 65 persen, bukan 300 persen seperti kabar yang beredar.
Pajak tersebut dinaikkan karena penyesuaian Zona Nilai Tanah (ZNT) berdasarkan data terbaru dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan bukan menaikkan tarif pajak secara langsung.
Baca juga: Imbas Ricuh, Pemkab Bone Batalkan Kenaikan PBB-P2 dan Kembali ke SPPT Lama
Kepala Bapenda Bone, Muh Angkasa menegaskan, nilai tanah di Bone terakhir diperbarui sekitar 14 tahun lalu.
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) pun saat itu sangat rendah, beberapa mencapai hanya Rp 7 ribu per meter persegi.
Penyesuaian ini mendorong nilai tanah agar lebih wajar dan mendekati harga pasar.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Demo Kenaikan Tarif PBB-P2 di Bone Mencekam, Warga Sekitar Kantor Bupati Resah
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Timur.com, Wahdaniar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.