Balita Tewas karena Cacingan Akut
Ramai Balita di Sukabumi Meninggal Imbas Infeksi Cacing, Ini Dampak Penyakit Cacingan jika Dibiarkan
Ramai kasus Balita di Sukabumi meninggal karena cacingan, simak penjelasan dari dr. MN Ardi Santoso, SpA.MK terkait dampak penyakit cacingan.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
"Jika cacing sudah dikeluarkan dan gizi pasien diperbaiki, biasanya bisa sembuh," jelas Dokter Ardi.
Baca juga: Cacing Masuk ke Dalam Tubuh Manusia Lewat Sayur yang Tak Dicuci Bersih dan Ikan Mentah
Kemenkes Buka Suara soal Kasus Kematian Raya
Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) buka suara terkait kasus balita di Sukabumi yang meninggal dunia diduga karena cacingan.
Direktur Penyakit Menular Kemenkes RI dr. Ina Agustina Isturini mengklaim, dari laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, puskesmas setempat sudah rutin memberikan obat cacing di wilayah tersebut.
Meski demikian, Dinkes Jawa Barat memutuskan untuk melakukan investigasi lebih lanjut dan mengevaluasi kejadian agar tidak menyebar.
Diketahui Raya, tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.
Baca juga: Anak 3 Tahun di Jember Jalani Operasi setelah Ditemukan Cacing di Perut
“Dari Dinas Kesehatan Jawa Barat sendiri, pemberian obat cacing itu sudah dilakukan di bulan Februari dan Agustus, menurut riwayat dari teman-teman puskesmas di sana juga obat selalu diberikan,” kata dia saat ditemui di kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2025).
Atas kasus kematian Raya ini, Kemenkes pun mengimbau kepada masyarakat, pencegahan terhadap cacingan bukan hanya minum obat cacing rutin saja.
Karena pencegahan cacingan juga harus didukung dengan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS.
“Anggapan di masyarakat kalau sudah minum obat cacing bisa kebal seperti vaksin, tidak seperti itu. Kalau tetap main tanah, ya bisa kena lagi."
Baca juga: Awal Mula Temuan Cacing dalam Perut Anak di Jember, Sudah Dioperasi dan Ditangani 4 Dokter
"Harus dicatat setelah minum obat tetap harus menjaga perilaku hidup sehat dan bersih, itulah yang paling utama untuk mencegah,” kata dia.
Secara umum ujar dr Ina, jumlah kasus cacingan di Indonesia menurun. Namun untuk wilayah Indonesia Timur kasus cacingan masih tinggi. Kondisi ini disebabkan karena sanitasi yang buruk.
“Buang air besar sembarangan, tidak rutin cuci tangan, tidak pakai alas kaki. Karena pada kasus cacingan yang paling penting itu kebersihan diri, karena cacingan ini bisa diobati."
"Tapi kalau tetap suka bermain di tanah dan sebagainya, dia bisa timbul lagi,” jelas dr Ina.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini/Nanda Lusiana Saputri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.