Minggu, 24 Agustus 2025

Detik-Detik Nelayan Takengon Amer Mahdi Tewas Disambar Petir di Danau Lut Tawar

Nelayan Takengon, Amer Mahdi (45) tewas disambar petir di Danau Lut Tawar. Kesaksian Sabri ungkap detik-detik tragis peristiwa.

Editor: Glery Lazuardi
Canva/Tribunnews.com
PETIR - Detik-detik evakuasi nelayan Amer Mahdi (45) usai disambar petir di Danau Lut Tawar, Takengon, Rabu (20/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Suasana Danau Lut Tawar mendadak mencekam ketika kilatan petir menyambar perahu nelayan, Rabu (20/8/2025). 

Amer Mahdi (45), warga Takengon Timur yang tengah mencari ikan, tewas seketika di atas danau. 

Sabri, rekan yang berada di samping perahu korban, menjadi saksi hidup detik-detik tragedi mengerikan itu.

Meski berbeda perahu, tetapi karena lokasi mereka tidak terlalu jauh, Sabri ikut merasakan bagaimana dahsyatnya sambaran petir tersebut.

Meski tidak mengalami cedera, tetapi tetangganya Amer Mahdi tak selamat. Korban meninggal saat dalam proses evakuasi ke daratan.

Sabri dan Amer merupakan warga Bom, Takengon Timur, Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah. Mereka berdua bertetangga.

Saat peristiwa itu terjadi, sekitar pukul 16.00 Wib, langit Takengon memang tidak sepetti biasanya. Kilat menyambar bersahut-sahutan.

Dentuman suara petir begitu keras, sehingga banyak warga Takengon yang mengaku terkejut.

Sabri Anto Nadi menceritakan, saat itu Amer Mahdi sendirian berada di atas sampan atau perahu tradisional, sekitar 300 meter dari tepi danau.

"Beliau sedang mengambil bubu atau alat perangkap udang lobster, jaraknya dengan perahu saya sekitar 25 meter," jelasnya.

Tiba-tiba kilat menyambar dan suara petir menggelegar keras. Suaranya terasa cukup dekat.

Sabri merasakan, saat itu bagian kepalanya terasa seperti dipukul. Ia merasa pusing dan panik.

"Saya pun di bagian belakang kepala seperti dipukul orang, rasanya setrum petir begitu keras," ungkapnya.

Setelah dentuman keras berhenti, Sabri melihat ke arah korban dan melihat Amir Mahdi terjatuh dengan keadaan kaki tergantung di bagian perahu.

"Kakinya tergantung di perahu, sementara badannya sudah di air," jelas Sabri.

Sabri dan satu warga lainnya bernama Deni langsung mendekat ke perahu korban, hingga mengevakuasi ke pinggir Danau Lut Tawar Takengon.

Amir Mahdi dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru Takengon, namun pihak rumah sakit menyatakan Amir Mahdi telah meninggal dunia.

"Kami menduga, beliau menghembuskan nafas terakhir saat perjalanan dalam perahu menuju tepi danau," kata Sabri.

Keluarga, tetangga dan warga Kampung Takengon Timur lalu berdatangan ke rumah korban di Dusun Bom.

Sabri mengungkapkan bahwa almarhum adalah sosok yang baik, ramah, sederhana, dan pekerja keras.

"Beliau baik, ramah sama lingkungan tetangga, dan pekerja keras," kata Sabri.

Sehari-hari, Amer Mahdi selain beraktivitas menjadi nelayan, juga memiliki kios semi grosir di Pasar Bawah atau pasar pagi lama Takengon.

Almarhum setiap harinya sekitar pukul 04.00 WIB akan berangkat ke Pasar Bawah Takengon untuk membuka kios hingga pukul 09.00 WIB.

Selanjutnya, beliau kembali ke rumah menjelang siang untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarganya.

Aktivitas Amir Mahdi tak sampai di situ, pada pukul 14.00, ia kembali menjadi nelayan menangkap ikan dan udang menggunakan sampan atau perahu tradisional di Danau Lut Tawar.

Aktivitas tersebut ia lakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

"Orangnya pelerja keras, pagi cepat bangun dia ke pajak, habis dia lanjut menjadi nelayan," kata Sabri.

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kisah Sabri, Saksikan Tetangganya Disambar Petir Saat Cari Ikan di Dana Lut Tawar, 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan