Aksi Demonstrasi di Pati
Fakta Surat yang Dikirim Warga Pati ke KPK, Berisi Desakan Penetapan Tersangka Sudewo
AMPB gerakkan warga kirim surat ke KPK, tuntut Sudewo jadi tersangka suap DJKA saat menjabat DPR RI. Surat dikirim menggunakan biaya pribadi warga.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berbagai upaya dilakukan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) untuk melengserkan Sudewo dari jabatan Bupati Pati, Jawa Tengah.
Setelah menggelar demo pada Rabu (13/8/2025) lalu, demo dengan jumlah peserta lebih sedikit kembali digelar di alun-alun Pati, Senin (25/8/2025).
AMPB merupakan gabungan sejumlah elemen masyarakat di Pati yang mengawal isu pemerintah salah satunya kenaikan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Dalam aksi ini, AMPB menyediakan 5000 lembar surat pernyataan yang akan diisi warga kemudian dikirimkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mereka mendesak KPK segera menetapkan Sudewo sebagai tersangka dugaan suap kasus suap proyek Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).
Dugaan suap terjadi saat Sudewo menjabat anggota Komisi V DPR RI pada periode 2019=2024.
Sudewo diduga menerima suap sebesar Rp18,3 miliar terkait proyek pembangunan jalur ganda kereta api Solo Balapan–Kadipiro–Kalioso.
KPK menjadwalkan ulang pemeriksaan karena Sudewo mangkir dari panggilan pada Jumat (22/8/2025).
Koordinator AMPB, Teguh Istiyanto, menjelaskan formulir dicetak oleh AMPB agar warga tak kebingungan menuliskan susuran redaksi surat.
"Kami hanya memudahkan saja, maka kami sediakan formulir suratnya. Tapi masing-masing di setiap surat, warga harus menuliskan namanya sendiri itu sebagai bentuk bahwa ini asli dari warga Pati, bukan surat yang kami buat mengatasnamakan warga Pati," ungkapnya, Senin (25/8/2025), dikutip dari TribunJateng.com.
Ia menambahkan surat akan dikirim oleh warga melalui kantor pos dengan biaya pribadi.
Baca juga: Warga Sukolilo Gelar Aksi Dukung Bupati Sudewo yang Dianggap Bapak Pembangunan Pati: Sudah Nyata
"Ada warga yang tidak ada waktu ke Alun-alun karena ada kegiatan atau kerja, kami hormati. Dan mereka secara sadar tergerak untuk mengirim surat ke KPK melalui Kantor Pos terdekat di masing-masing kecamatan," sambungnya.
Teguh mempersilahkan warga menuliskan aspirasi pribadi di surat.
"Jadi kami tegaskan, aksi ini aksi damai kirim surat ke KPK," imbuhnya.
Berikut isi surat tersebut:
Dengan ini saya mendesak dan meminta Ketua KPK RI untuk segera memeriksa dan menetapkan sebagai tersangka dan menahan Bupati Pati Sudewo yang terlibat dalam perkara tindak pidana korupsi terkait proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur Kereta Api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Tahun Anggaran 2022-2024. Demikian surat desakan ini saya sampaikan atas perhatian dan terkabulkannya desakan ini, saya ucapkan terimakasih banyak.
Warga diminta menuliskan nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, agama, pekerjaan dan alamatnya masing-masing.
Baca juga: Bupati Pati Sudewo Mangkir dari Panggilan KPK, Gagal Diperiksa Terkait Kasus Suap DJKA Kemenhub
Muncul Massa Pendukung Sudewo
Kini, muncul massa tandingan yang membela Bupati Pati, Sudewo.
Warga yang mengatasnamakan 'Masyarakat Sukolilo Cinta Damai' menggelar aksi di Lapangan Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Minggu (24/8/2025).
Sukolilo merupakan salah satu kecamatan di Pati yang jaraknya sekitar 27 kilometer dari pusat kota Pati.
Mayoritas warga Sukolilo bekerja sebagai petani.
Tampak ratusan warga Sukolilo membentangkan spanduk yang bertuliskan dukungan untuk Sudewo melanjutkan jabatannya sebagai Bupati Pati periode 2025-2030.
Koordinator aksi, Suprihono, menyatakan Sudewo telah bekerja maksimal membangun Kabupaten Pati hingga ia menjulukinya sebagai Bapak Pembangunan Kabupaten Pati.
“Di Sukolilo sudah nyata pembangunan. Bahkan sebelum Sudewo menjabat Bupati (saat masih anggota DPR RI), setiap desa di Kecamatan Sukolilo sudah merasakan manfaat program bedah rumah yang difasilitasi beliau."
"Setiap tahun setidaknya ada 20 rumah,” ungkapnya.
Baca juga: Seorang ASN Eselon II di Pati Dicopot dari Jabatannya oleh Sudewo padahal Baru Sebulan Menjabat
Suprihono merupakan Kepala Dusun di Desa Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo dan dikenal sebagai salah satu bos tambang di Sukolilo.
Ia menegaskan aksi yang digelar murni dari masyarakat perwakilan 16 desa di Sukolilo.
Menurutnya, Sudewo perlu diberi kesempatan kedua karena baru bekerja selama enam bulan.
Warga Sukolilo telah merasakan dampak pembangunan jalan yang dilakukan Sudewo.
“Perbaikan jalan dari Sumbersoko sampai Tompegunung, dari Sukolilo sampai Prawoto, yang dulunya belum pernah tersentuh, sejak Pak Sudewo menjabat, sudah nyata ada perbaikan."
"Lalu pengecoran jalan dari Wotan sampai arah Kudus, kami sudah merasakan manfaatnya."
"Belum lagi pengerukan sungai jilid dua, nantinya akan sangat bermanfaat untuk warga desa wilayah Gadudero, Wotan, Baturejo, Baleadi, sampai Wegil dan Prawoto, mengurangi banjir,” tandasnya.
Pihaknya akan membuat posko agar massa yang membela Sudewo solid.
“Kami buktikan warga Sukolilo tidak ada kisruh, cinta damai, dan solid mendukung Sudewo," lanjutnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul BREAKING NEWS: Warga Pati Berkumpul di Alun-alun, Serentak Surati KPK Desak Sudewo Jadi Tersangka
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Mazka/Rifki Gozali)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.