Aksi Demonstrasi di Pati
Demi Lengserkan Bupati Sudewo, Kuli Angkut Rela Sisihkan Penghasilannya untuk Donasi Demo
Seorang kuli angkut rela menyisihkan sejumlah pendapatannya untuk berdonasi guna dukung pelengseran Bupati Pati, Sudewo
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
Ia mengaku mendukung upaya pelengseran Sudewo.
Menurutnya, kebijakan bupati selama ini tidak mencerminkan keberpihakan pada rakyat kecil.
"Ini donasi uang pribadi saya. Saya kuli angkut dari Kecamatan Tayu,"
"Harapan saya semoga Bupati Sudewo segera lengser, supaya wong cilik tidak kesusahan," tandas dia.
Surat untuk KPK
Selain demo pada awal September 2025 mendatang, warga Pati juga mengirimkan surat ke KPK di Jakarta.
Isi surat mereka seragam, mendesak KPK untuk segera menaikkan status Bupati Pati, Sudewo dari saksi menjadi tersangka dalam dugaan kasus suap di DJKA Kemenhub.
Ribuan warga tersebut sebelumnya melakukan aksi jalan kaki dari Alun-alun Kabupaten Pati menuju Kantor Pos Pati sejauh kurang lebih satu kilometer.
Secara bergantian, para warga masuk untuk mengirimkan surat ke KPK secara mandiri dengan biaya sendiri.
Yudi Adiyanto selaku Manajer Eksekutif Kantor Pos Pati menyambut baik ribuan warga Pati tersebut.
Terlebih, mereka menggunakan layanan Pos untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Baca juga: KPK Tunggu Kehadiran Bupati Pati Sudewo untuk Diperiksa Kasus Korupsi Besok
“Kami memang sudah siapkan sebelumnya, biasanya hanya lima loket yang aktif. Kali ini ada sembilan loket di depan, ditambah dua loket ekstensi di belakang sebagai cadangan. Total ada 11 loket. Ini demi ketertiban masyarakat dalam berkirim surat,” kata dia, dikutip dari TribunJateng.com.
Bahkan, warga yang datang langsung dilayani karena pelayanan Kantor Pos Pati buka sejak pukul 07.00 hingga 20.00 WIB.
"Pengiriman langsung hari ini (Senin, 25 Agutustus 2025), biasanya malam. Perkiraan tiba di tujuan, dengan layanan yang dipilih masyarakat, yakni kilat khusus, adalah 2-3 hari. Biaya kirimnya 14 ribu," jelas Yudi.
Seorang warga Pati, Jaludro mengatakan, ia mengirimkan surat ke KPK atas inisiatif pribadi demi menyuarakan unek-unek rakyat.
Ia mengeluarkan uang belasan ribu rupiah untuk mengirim surat ke KPK.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.