Kondisi NAT usai Diduga Dianiaya Ustaz EE yang Terkenal di Bandung, Keluarga sang Ayah juga Terlibat
Zaideni Herdiyasin sebagai kuasa hukum korban mengungkapkan kondisi kliennya atau anak perempuan ustaz EE saat ini.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Ustaz terkenal di Bandung, Jawa Barat, berinisial EE dilaporkan ke Polrestabes Bandung atas dugaan melakukan tindak kekerasan terhadap anak perempuannya, NAT (19).
Kasus dugaan penganiayaan ini tengah dalam penanganan Satreskrim Polrestabes Bandung.
Adapun ustaz EE dikenal sebagai pendakwah yang sempat populer di kalangan kawula muda di Bandung.
Kuasa Hukum NAT, Zaideni Herdiyasin, menyebut dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dialami NAT pada 4 Juli 2025 lalu.
Ketika itu, NAT ingin menemui ayahnya yakni ustaz EE untuk meminta biaya kuliah dan nafkah bulanan.
Namun, ustaz EE justru menyampaikan hal-hal yang tak mengenakkan yang menyudutkan ibu korban dan keluarga besarnya.
Hal tersebut akhirnya memicu kemaharan NAT hingga sempat menumpahkan sop yang sedang dimakannya.
Lalu, saat NAT hendak pulang dari rumah ayahnya, ia dikejar istri ustaz EE yang tak lain ibu tirinya berinisial DS.
Bahkan, ibu tirinya itu menarik jaket NAT serta sempat meludahinya.
Saat kejadian, ustaz EE juga sempat diduga melakukan perbuatan tak terpuji dan ikut meludahi anaknya dan memukulnya.
Pada saat kejadian, ponsel NAT juga disebut dirampas ustaz EE dan belum dikembalikan.
Baca juga: 5 Fakta Ustaz di Bandung Dilaporkan Kasus KDRT: Istri Kedua Terlibat, Anak Perempuan Jadi Korban
"Selain ustaz EE dan istrinya (ibu tiri korban), nenek dan bibi korban pun sempat turut serta bahkan pamannya sempat memukul helm korban hingga hancur bagian depannya," kata Zaideni Herdiyasin di Jalan Pratisata Barat IV, Antapani, Bandung, Selasa (26/8/2025), dilansir TribunJabar.id.
Kondisi NAT
Zaideni Herdiyasin mengungkapkan kondisi korban atau anak perempuan ustaz EE saat ini.
Menurutnya, NAT mengalami trauma setelah diduga dianiaya ustaz EE.
"Sampai detik ini mereka (terlapor) tak ada itikad baik menanyakan kabar anaknya atau meminta maaf."
"Justru, mereka melakukan pelaporan ke Mapolda Jabar terkait dugaan pencemaran nama baik karena ibu korban sempat memposting tindakan mantan suaminya itu," ungkap Zaideni.
Sementara itu, kasus penganiayaan ini sudah teregister laporan di Polrestabes Bandung dengan nomor:LP/B/985/VII/2025/SPKT/POLRESTABES BANDUNG/POLDA JAWA BARAT pada 4 Juli 2025.
Zaideni berharap pihak Polrestabes Bandung dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan dilakukan secara objektif, transparan, dan sesuai hukum acara yang berlaku.
"Perbuatan para terduga terlapor ini tindak pidana dengan dasar hukum pasal 44 Jo Pasal 5 UU nomor 23 tahun 2004 tentang KDRT, dan pasal 170 UU nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP. Jadi, kasus ini bukan perkara internal keluarga, melainkan perkara pidana serius," ujarnya.
Ibu Korban Tak Mau Damai
Senada dengan pernyataan sang kuasa hukum, NAT mengaku sempat mendapatkan penganiayaan dari keluarganya sendiri, seperti ayahnya, ibu tiri, neneknya, pamannya, dan tantenya.
Bahkan, kaca helm NAT sempat dipukul hingga pecah oleh paman korban.
"Aku dipukul dan tangan sempat ditarik-tarik oleh ibu (tiri). Ayah sempat memukul juga dan meludahi, dan lebih parah kaca helm dipukul sampai pecah oleh mamang (paman)" ungkapnya, Selasa, dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Duduk Perkara Ustaz Terkenal di Bandung Diduga Aniaya Putrinya, Bermula Dimintai Biaya Kuliah

Sementara, ibu korban mengatakan jika ke depannya para pihak terlapor berencana untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan alias damai, ia secara tegas menolaknya dan tetap akan menempuh jalur hukum.
"Enggak, saya sudah bulat akan terus melanjutkan bila memang mereka mau menyelesaikan damai."
"Sebab, apa yang dia lakukan bukan kali ini saja, ustaz EE pun sempat melakukan KDRT kepada saya saat masih berstatus suami istri. Kami pisah sejak 2020," paparnya.
Sosok Ustaz EE
Diberitakan TribunJabar.id, EE dikenal menggunakan bahasa gaul untuk berdakwah.
Seperti slogannya yang kerap ia lontarkan dalam ceramahnya, ‘Rek kitu wae hirup teh’? (Apakah hidup mau begitu terus?).
Ustaz EE juga punya selogan untuk jemaahnya dari kalangan muda, yakni ‘Gaul tapi Soleh’.
Meski menjadi pendakwah, EE mengaku tak memiliki latar belakang pesantren atau pendidikan agama.
Bahkan, EE mengaku hanya menyelesaikan pendidikan formalnya sampai SMP.
Ustaz asal Bandung itu juga mengaku menjadi penceramah bermodalkan tekadnya berhijrah.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kronologi KDRT Diduga Dilakukan Ustaz Terkenal di Bandung, Anak Perempuan Jadi Korban Ngaku Diludahi
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJabar.id/Hilda Rubiah/Muhamad Nandri Prilatama)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.