Sabtu, 30 Agustus 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Petugas Ambulans di Solo Mengaku Dianiaya Oknum Brimob Saat Aksi Unjuk Rasa: Saya Dihajar

Pengawal ambulans bernama Raditya Bagas mengaku dituduh oknum Brimob sebagai provokator dan lansung dipukul dan dikejar.

Editor: Erik S
TribunSolo.com/Istimewa
TANGKAPAN LAYAR - VIdeo diduga penganiayaan petugas medis saat demonstrasi di Solo. Petugas itu disebut membawa pasien korban gas air mata saat demo di Jalan Slamet Riyadi, pada Jumat (29/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR -  Dua petugas ambulans diduga menjadi korban kekerasan anggota Brimob saat bentrokan antara anggota Brimob dan demonstran terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah pada Jumat malam (29/8/2025).

Kedua korban merupakan warga sipil, yaitu pengawal ambulans bernama Raditya Bagas Nugroho Adi dan sopir ambulans bernama Dika.

Keduanya disebut mengalami kekerasan fisik oleh oknum berseragam Brimob.

Baca juga: Demo di Solo Ricuh, Pedagang Makanan: Shelter Manahan Jangan Ditembak Gas Air Mata

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, insiden terjadi sekitar pukul 19.05 WIB.

Raditya dan Dika dilarikan ke dua rumah sakit berbeda, Raditya ke RS Panti Waluyo Solo, sementara Dika ke RS PKU Muhammadiyah Solo.

Saat ditemui TribunSolo.com, Raditya menjelaskan kronologi kejadian. 

Ia mengaku saat itu sedang membuka jalan untuk ambulans yang dikemudikan Dika, guna mengevakuasi korban gas air mata di depan Rutan Solo.

“Saya sedang membukakan jalur untuk ambulans karena ada korban gas air mata. Tiba-tiba saya diberhentikan polisi. Tanpa alasan yang jelas, saya langsung dihajar, motor saya ditendang. Saya coba lari, tapi belum sempat turun dari motor,” jelas Raditya.

Ia melanjutkan, dirinya berusaha mencari perlindungan ke ambulans di belakang.

Namun, ia masih dikejar dan kembali mendapat kekerasan fisik.

“Saya minta perlindungan ke mobil ambulans di belakang saya, tapi saya tetap dikejar, dipukul, dan ditendang. Supir ambulans turun untuk melindungi saya, tapi justru dia juga kena pukul di bagian kepala hingga mengalami luka bocor,” lanjutnya.

Raditya berhasil masuk ke dalam ambulans dan segera mengunci pintu.

Baca juga: Tak Cuma di Solo, Demo di Yogyakarta, Surabaya, Semarang, dan Medan Juga Berakhir Ricuh

Ia dan Dika kemudian dibawa ke rumah sakit oleh rekan-rekannya.

“Saya sempat ditarik oleh mereka, tapi teman-teman saya berhasil menarik saya masuk ke ambulans. Setelah itu, kami langsung dibawa ke rumah sakit. Saya ke Panti Waluyo, teman saya ke RS PKU Muhammadiyah Solo,” ungkapnya.

Raditya mengaku kecewa dengan perlakuan aparat.

Ia menyayangkan tindakan kekerasan yang terjadi padahal dirinya hanya bertugas membantu evakuasi.

“Saya dituduh sebagai provokator dan langsung dihajar. Motor saya juga tertinggal di lokasi. Saat dicek teman saya, motornya sudah tidak ada,” tutup Raditya.

Kantor hingga Hotel Tutup Akses

Kericuhan yang melebar di kawasan Simpang Gladak jalan Slamet Riyadi Solo, Jumat (29/8/2025) malam membuat sejumlah kantor dan hotel menutup akses. 

Pasalnya, massa masih mencoba menggelar aksi meski berkali-kali dipukul mundur oleh pihak kepolisian.

Akibat insiden tersebut, sejumlah pedagang yang telah membuka lapak dagangannya harus tutup lebih cepat.

Baca juga: Kapolresta Solo Pimpin Apel, Doakan Affan Driver Ojol yang Tewas Dilindas Rantis Brimob

Warung-warung yang berada di sisi Utara Jalan Slamet Riyadi hingga Galabo pun memilih tutup lebih cepat untuk menghindari kericuhan yang terjadi.

Dari pantauan TribunSolo.com, tak hanya warung namun kantor-kantor maupun hotel yang berada di sekitar lokasi memilih menutup akses masuk.

Gapura Sekaten yang berada di sisi Utara pintu masuk Alun-alun Utara pun tak luput jadi sasaran massa.

Bahkan besi gapura digunakan oleh massa aksi untuk menutup jalan Slamet Riyadi.

Tepatnya direntangkan di depan patung Slamet Riyadi yang berada tepat di tengah simpang Gladak.

Aksi Solidaritas

Ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Solo menggelar aksi solidaritas atas meninggalnya rekan mereka, Affan Kurniawan (21), yang tewas setelah dilindas mobil rantis milik Brimob pada Kamis (28/8/2025) di Jakarta.

Aksi dimulai pukul 13.00 WIB, saat para driver ojol berkumpul di Plaza Stadion Manahan Solo.

Affan disebut sedang mengantar pesanan makanan dan tidak terlibat dalam aksi demonstrasi yang berlangsung di sekitar Gedung DPR RI.

Ketika kericuhan terjadi dan aparat mulai membubarkan massa, sebuah kendaraan barracuda melaju cepat di tengah kerumunan dan menabrak dua pengemudi ojol—Affan dan Moh Umar Amarudin.

Affan tewas di tempat, sementara Umar mengalami luka serius.

 

Penulis: Mardon Widiyanto

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Tim Medis Mengaku Dipukuli Polisi di Solo, Saat Antar Pasien di Tengah Kerusuhan Massa

dan

Ogah Risiko, Warung, Kantor hingga Hotel Sekitar Gladak Solo Tutup Akses Demi Hindari Aksi Ricuh

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan