Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Gedung Dibakar, Ketua DPRD Solo: Kami Tetap Terima Aspirasi, tapi yang Sehat
Meskipun gedung DPRD Solo, Jawa Tengah dibakar. Ketua DPRD Solo mengatakan pihaknya masih menerima aspirasi warga, namun dengan cara yang sehat
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Kantor DPRD Kota Solo, Jawa Tengah dibakar massa pada Sabtu (30/8/2025) dini hari.
Sejak Jumat (29/8/2025) malam, ratusan massa sudah melakukan aksi seperti melempar petasan ke arah gedung DPRD Kota Solo.
Gas air mata juga dilepaskan aparat dengan maksud mengontrol amukan massa.
Hingga akhirnya pada Sabtu dini hari, massa semakin banyak dan pagar gedung DPRD dirusak dan dibakar.
Pada pukul 01.15 WIB, Gedung DPRD Solo mulai terbakar dan api menjalar hingga ke atap gedung.
Aksi demo di Kota Solo sudah terjadi sejak Jumat siang, yang dilakukan di depan Mako Brimob Batalyon C di Manahan.
Pada malam harinya, massa menggelar aksi demo di dekat Balai Kota Solo, lalu menjelang tengah malam, aksi demo berpindah ke Gedung DPRD Solo.
Meski gedung kantornya terbakar, Ketua DPRD Kota Surakarta, Budi Prasetya mengatakan pihaknya masih menerima aspirasi masyarakat dan mahasiswa.
"Kami tetap menerima aspirasi dari mahasiswa dan masyarakat, tetapi usahakan aspirasi yang sehat," ujarnya saat ditemui di Polresta Surakarta, Minggu (31/8/2025).
Selain itu, Budi juga mengimbau warga Kota Solo untuk tetap kondusif.
"Kami mengimbau kepada masyarakat, Surakarta saat ini sudah terkenal sebagai kota yang layak huni atau ditinggali,"
Baca juga: Rangkuman Demo Semalam di Beberapa Kota di Indonesia: Jakarta, Makassar, Solo, Surabaya
"Jadi kami berharap masyarakat tetap menjaga iklim kondusif, tetap menjaga iklim sejuk,"
"Mari bersama-sama jaga aset yang menjadi milik bersama," kata Budi, dikutip dari TribunJateng.com.
Ia menuturkan, area yang terbakar adalah Gedung Sekretariat DPRD, sementara pos jaga, papan nama, hingga fasilitas lain dirusak.
"Jadi kalau kami lihat dari barat sampai timur, sampai di Gladak, semalam suasananya mencekam,"
"Banyak fasilitas-fasilitas umum yang rusak," ujar Budi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Solo, Ardianto Kuswinarno mengatakan banyak dokumen penting yang ikut terbakar, Sabtu dini hari kemarin.
Dokumen tersebut, lanjut Ardianto, berkaitan dengan laporan kegiatan maupun agenda yang diikuti oleh anggota DPRD.
"Yang pertama, data kami sudah hancur. Karena data kami ada di gedung Sekwan ini,"
"Padahal semua kegiatan terdata di setwan ini baik komputer maupun semuanya ada di situ," ungkap Ardianto saat dikonfirmasi TribunSolo.com.
Ditanya kerugian, Ardianto tak mendetailkan rinciannya, namun bisa mencapai ratusan juta.
"Kalau bicara itu saya kurang paham, cuma kami memantau dan memeriksa bahwa jumlah kerugiannya mencapai ratusan juta," lanjutnya.
Ia berharap, kejadian serupa tidak terulang kembali karena bisa merugikan masyarakat.
"Mudah-mudahan hal ini tidak berlanjut lagi mengenai kerusakan yang timbul di mana-mana karena yang dirugikan adalah masyarakat,"
"Mudah-mudahan kebakaran gedung DPRD ini yang terakhir yang terjadi di Kota Solo," pungkasnya.
Baca juga: Sudah Teriak Medis, Sopir Ambulans Tetap Dihajar Polisi, Wakapolresta Solo: Langsung Kita Tindak
Ricuh sejak Siang
Demo di Kota Solo sudah terjadi sejak Jumat (29/8/2025), siang.
Sejumlah driver ojek online (ojol) gelar aksi solidaritas di depan Mako Brimob Batalyon C Solo, Jalan Adi Sucipto, Manahan, Solo
Lokasi Mako Brimob sendiri berada di timur Stadion Manahan Solo.
Baca juga: Rangkuman Korban Demo Seluruh Indonesia: 3 Orang Tewas di Makassar, Tim Medis Solo Dipukuli
Aksi solidaritas ini pun ricuh, demonstran melempar batu ke arah Markas Brimob.
Pantauan jurnalis Tribun Solo, Andreas Chris Febrianto di lapangan, polisi menembakkan beberapa gas air mata.
Gas air mata tersebut menyebabkan kepanikan di sekitar lokasi.
Bahkan, hembusan angin membuat asap dari gas air mata buyarkan Selter Manahan.
Selter manahan merupakan zona kuliner dan UMKM yang berada di bagian timur Stadion Manahan.
Lokasinya bersebelahan langsung dengan Mako Brimob di Solo.
Selter Manahan dibangun untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan memberi ruang bagi pelaku UMKM.
Akibat dari tembakan gas air mata, pedagang dan pembeli pun berhamburan hingga berteriak minta pertolongan.
Warga juga berlarian menjauh hingga masuk ke area Stadion Manahan untuk menyelamatkan diri.
Kericuhan ini juga membuat sejumlah orang dilarikan ke rumah sakit karena terluka.
Sempat Damai
Massa mulai berkumpul di depan Mako Brimob pada pukul 13.00 WIB.
Mengutip TribunSolo.com, massa sempat melakukan konvoi berjalan sekitar 400 meter dari Plaza Manahan ke Mako Brimob.
Di lokasi, massa disambut dari Polresta Solo dan Brimob Batalyon C.
Aksi awalnya berjalan damai saat para driver ojol masuk ke halaman Mako Brimob dan bersama-sama menggelar salat ghaib untuk Affan Kurniawan.
Baca juga: Viral Petugas Medis Dipukuli Polisi di Solo, Selamatkan Diri Masuk Ambulans, Dituduh Provokator
Beberapa waktu kemudian, sempat terjadi ketegangan.
Massa di luar pagar Mako Brimob berteriak dan mendorong pagar sisi timur hingga roboh.
Situasi berhasil diredam setelah rekan sesama ojol menenangkan mereka.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Janji Ketua DPRD Solo Pasca Demo Rusuh: Kami Tetap Terima Aspirasi Masyarakat dan di TribunSolo.com dengan judul Gedung DPRD Solo Dibakar Massa, Dokumen Penting dan Komputer Hangus, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Ardianti WS)(TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.