Rabu, 3 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Rheza Sendy, Mahasiswa Amikom yang Baru Bayar Kuliah Sebelum Pergi untuk Selamanya

Jenazah Rheza sempat dibawa ke RSUP Dr Sardjito sebelum dimakamkan di kampung halamannya, Mlati, Sleman

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Jogja/ Hendy Kurniawan
PEMAKAMAN - Suasana pemakaman Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Angkatan 2023, Universitas Amikom Yogyakart di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasanalaya Jatisari, Mlati, Sleman, Minggu (31/8/2025). (Tribun Jogja/ Hendy Kurniawan) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Duka mendalam menyelimuti keluarga Yoyon Surono.

Putra sulungnya, Rheza Sendy Pratama (21), mahasiswa semester lima Universitas Amikom Yogyakarta, meninggal dunia usai mengikuti unjuk rasa di depan Polda DIY, Minggu (31/8/2025).

Meski hatinya remuk, Yoyon masih menyampaikan pesan menohok.

Ia berharap tragedi yang menimpa keluarganya menjadi yang terakhir.

“Harapannya, kalau ada demo itu damai. Pengamanan diperketat, jelas, jangan asal main gebuk. Kasihan orang-orang yang tidak tahu apa-apa,” ujarnya dengan suara tertahan.

Baca juga: Mahasiswa Amikom Yogya Rheza Sandy Pratama Tewas saat Demo, Pihak Kampus Minta Polisi Investigasi

Luka yang Membekas

Jenazah Rheza sempat dibawa ke RSUP Dr Sardjito sebelum dimakamkan di kampung halamannya, Mlati, Sleman.

Saat memandikan anaknya, Yoyon mendapati kondisi penuh tanda tanya mulai ada bagian tubuh yang patah, sayatan di kepala, bekas sepatu PDL hingga luka lecet di punggung.

“Kena gebukan tongkat, ada sayatan-sayatan.

Dari gas air mata pun kulitnya putih-putih,” kenang Yoyon.

Meski begitu, keluarga memilih untuk tidak melakukan otopsi.

“Kami pasrah. Apapun yang terjadi itu musibah. Kami tidak mau otopsi,” tambahnya pelan.

Hari Terakhir Bersama

Sehari sebelum kejadian, Rheza masih terlihat beraktivitas seperti biasa.

Ia menolong korban kecelakaan di jalan, lalu malam harinya sempat ngopi bersama teman-teman SMK di kawasan Tugu.

Tak ada firasat buruk sedikit pun.

“Baru saja kemarin dia bayar kuliah, baru masuk libur. Saya suruh di rumah saja. Paginya sudah ada di depan Polda DIY,” kata sang ayah.

Bagi Yoyon, kehilangan putra sulungnya bukan hanya luka keluarga, tapi peringatan keras agar aparat dan masyarakat lebih menjunjung keselamatan dalam aksi penyampaian pendapat.

“Kami pasrah, ini musibah. Tapi semoga tak ada lagi keluarga lain yang harus merasakan apa yang kami rasakan hari ini,” tuturnya.

Diketahui, Rheza Shendy Pratama (21) meninggal dunia usai melakukan aksi , Minggu pagi. Hingga kini, belum ada keterangan dari kepolisian terkait penyebab kematian Rheza.

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan