Selasa, 9 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Dedi Mulyadi Ungkap Dugaan Penyusup di Unisba & Unpas: Segala Kemungkinan Terjadi karena Malam Hari

Dedi Mulyadi menuturkan, yang terjadi di Unisba dan Unpas, diduga karena ada kelompok luar yang menyusup dan ingin suasana jadi chaos.

Penulis: Nuryanti
TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman
KERICUHAN UNISBA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, datang ke kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Selasa (2/9/2025). Dedi Mulyadi menuturkan, yang terjadi di Unisba dan Unpas, diduga karena ada kelompok luar yang menyusup dan ingin suasana jadi chaos. 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, datang ke kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Selasa (2/9/2025).

Aksi demo di Gedung DPRD Jabar berujung ricuh antara mahasiswa atau peserta aksi dan polisi di sekitar Kampus Unisba dan Kampus Universitas Pasundan (Unpas), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (1/9/2025) malam.

Suasana di sekitar Jalan Tamansari tersebut sempat mencekam hingga sejumlah peserta aksi menyelamatkan diri ke dalam kampus.

Sebab, saat itu polisi dikabarkan melakukan penembakan gas air mata ke arah mahasiswa.

Kedatangan Dedi Mulyadi itu untuk memastikan kondisi mahasiswa.

Dedi Mulyadi juga ingin mencari informasi terkait dugaan penembakan gas air mata ke kawasan kampus Unisba dan Unpas.

Dedi mengaku sudah mendapatkan penjelasan dari pihak kampus baik itu rektor maupun mahasiswanya.

Ia menuturkan, apa yang terjadi di Unisba dan Unpas, diduga karena ada kelompok luar yang menyusup dan ingin suasana menjadi chaos.

Pasalnya, aksi damai di depan Kantor DPRD Jabar sudah selesai sekitar pukul 17.00 WIB dan para mahasiswa sudah kembali ke kampus.

Namun, di luar kampus disebut ada upaya pengadangan yang dilakukan oleh kelompok tidak dikenal. 

“Kita tidak bisa menjelaskan karena saya kan bukan penyidik yang bisa mengidentifikasi."

"Tetapi kemudian terjadilah konflik di jalan dan konflik di jalan itu, segala kemungkinan akan terjadi karena waktunya malam hari, kemudian kedua belah pihak sama-sama sudah lelah sampai malam,” katanya, Selasa, dilansir TribunJabar.id.

Baca juga: Fakta-fakta soal Gas Air Mata di Area Unisba, Polisi Sebut Tertiup Angin, Mahasiswa Beri Penjelasan

Dalam kesempatan itu, Dedi Mulyadi juga menyampaikan hasil komunikasinya dengan Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudi Setiawan, terkait insiden di kampus Unisba dan Unpas.

Menurut penjelasan Kapolda Jabar kepada Dedi Mulyadi, saat patroli gabungan TNI-Polri, ada pihak yang melempari patroli dengan bom molotov.

“Sehingga karena dilempari oleh bom molotov, tentunya kan ada perlawanan yang dengan membubarkan kumpulan mereka agar jalan segera dibuka dan digunakan untuk umum,” papar Dedi Mulyadi.

62 Orang Jadi Korban

Puluhan pendemo mengalami sesak napas dan luka-luka setelah unjuk rasa di Gedung DPRD Jabar yang berujung insiden di sekitar Kampus Unisba dan Unpas, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (1/9/2025) malam.

Pendemo yang mengalami sesak napas dan luka-luka tersebut berasal dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.

Mereka langsung ditangani di Kampus Unisba dan Unpas oleh tenaga medis dari berbagai universitas.

Rektor Unisba, Harits Nu'man, mengatakan saat demo pada 29 Agustus 2025, pihaknya telah menangani para pendemo sebanyak 208 korban dan 6 orang di antaranya harus dirujuk ke rumah sakit.

"Nah, yang tadi (Senin) malam tidak lebih dari 62 korban karena memang waktunya pendek juga."

"Kalau tanggal 29 itu kan panjang di Gedung DPRD-nya, kalau kemarin cuma sampai jam 17.00 WIB, kemudian mereka balik " ujarnya di Kampus Unisba, Selasa, dikutip dari TribunJabar.id.

Menurutnya, mayoritas korban yang mengikuti aksi unjuk rasa tersebut mengalami keluhan sesak napas dan sakit mata akibat terkena gas air mata, sedangkan yang terluka karena terkena pukulan.

"Kebetulan ada mahasiswa Unisba juga yang sobek di sini (pelipis) karena pukulan benda tumpul. Itu sudah ditangani oleh keluarganya dan saat ini sudah pulang," jelas Harits.

Kronologi Versi Unisba-Unpas

Presma Unisba, Kamal Rahmatullah, mengatakan insiden kericuhan terjadi sekitar pukul 23.30 WIB saat sejumlah mahasiswa beristirahat di depan kampus.

Kemudian, kata dia, pada saat itu tiba-tiba datang segerombol polisi dan TNI.

"Mereka tiba-tiba menyerang ke arah bawah, otomatis (mahasiswa) berlarian ke dalam."

"Akhirnya ketika semua sudah masuk ke dalam, ada yang menembakan gas air mata," katanya di Kampus Unisba, Selasa, seperti diberitakan TribunJabar.id.

Baca juga: Kericuhan di Unisba, Polisi Klaim Dipicu Kelompok Berpakaian Hitam: Gas Air Mata Tertiup Angin

DEMO RICUH - Tangkapan layar diduga aksi penghadangan saat polisi patroli di Jalan Tamansari sekitar Unisba, Bandung, Jawa Barat, Senin (1/9/2025) malam menjelang dini hari. Suasana di sekitar Jalan Tamansari sempat mencekam hingga sejumlah peserta aksi menyelamatkan diri ke dalam kampus.
DEMO RICUH - Tangkapan layar diduga aksi penghadangan saat polisi patroli di Jalan Tamansari sekitar Unisba, Bandung, Jawa Barat, Senin (1/9/2025) malam menjelang dini hari. Suasana di sekitar Jalan Tamansari sempat mencekam hingga sejumlah peserta aksi menyelamatkan diri ke dalam kampus. (Istimewa/TribunJabar.id)

Ia menyebut, polisi melakukan penembakan gas air mata dengan jarak kurang lebih 2 meter dari gerbang kampus hingga menyebabkan sejumlah mahasiswa mengalami sesak napas dan ada yang mengalami luka-luka.

"Polisi bergerak ke arah kampus hingga menyebabkan ada satpam yang terluka dan ada beberapa mahasiswa yang sesak napas akibat gas air mata," jelas Kamal.

Sementara, Kanit Keamanan Unpas, Rosid, mengatakan polisi hanya membubarkan kerumunan di sekitar Jalan Tamansari sambil melakukan sweeping usai adanya aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar.

"Dia (polisi) mengetahui  di sini ada kumpulan lebih banyak karena titik kumpulnya di sini, mungkin sudah ada yang melihat juga, ada info juga ke polisi, masih banyak yang kumpul di sini," tutur Rosid.

Ketika itu, pihaknya langsung membuka gerbang untuk menampung peserta aksi yang berdatangan ke Jalan Tamansari, karena banyak dari mereka yang ingin menyelamatkan diri.

"Di sini saya membuka gerbang perintah pimpinan, kan kemanusiaan."

"Dibuka saja gak apa-apa, tapi yang datang bukan korban saja karena dipukul mundur dari Gasibu arahnya kan arahnya ke sini ke Dago, Sulanjana," terangnya.

Kronologi Versi Polisi

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, mengatakan pihaknya dalam upaya menciptakan situasi kamtibmas, dengan menggelar patroli di beberapa titik berdasarkan informasi intelijen maupun laporan masyarakat yang merasa resah di beberapa lokasi, khususnya Kota Bandung.

Ia memaparkan, patroli itu dilakukan gabungan dari unsur TNI- Polri dalam skala besar.

Kemudian, saat di Jalan Tamansari, ditemukan tumpukan batu, kayu, dan bakar-bakaran ban di jalanan.

"Saat yang sama, muncul sekelompok orang berpakaian hitam. Mereka inilah awalnya yang menutup jalan dan membuat blokade di Tamansari sambil melakukan tindakan kerusuhan," jelasnya, Selasa, masih dari TribunJabar.id.

Baca juga: Mahasiswa Ungkap Kronologi Demo Berujung Kericuhan di Unisba

Menurutnya, massa secara khusus merancang skenario provokatif dengan tujuan memancing petugas agar mundur ke arah kampus Unisba, sehingga seolah-olah aparat menyerang kampus.

"Namun, kami tetap tenang dan tak terpancing dengan skenario mereka. Kami lakukan penyisiran sepanjang jalan."

"Mereka berbaju hitam ini melakukan provokasi dari dalam kampus Unisba."

"Kelompok ini melemparkan bom molotov ke arah tim patroli, kendaraan roda dua dan roda empat, termasuk mobil rantis Brimob, sebagaimana terlihat dalam video kami," paparnya.

Setelah itu, petugas menembakkan gas air mata ke jalan raya, namun tertiup angin hingga ke arah parkiran Unisba.

"Inilah yang kemudian dijadikan bahan provokasi oleh kelompok mereka untuk membenturkan mahasiswa dengan petugas."

"Mereka membuat framing di media sosial melalui akun-akun mereka bahwa petugas masuk ke kampus, membawa senjata peluru karet, dan menembakkan gas air mata. Semua itu adalah hoaks," jelasnya.

Padahal, kata Hendra, di lapangan tidak ada satu pun petugas yang masuk ke area kampus, dan tidak ada petugas yang membawa senjata.

Setelah kondisi Jalan Tamansari bisa diamankan atau dikuasai petugas, situasi kembali aman dan kelompok berpakaian hitam tersebut melarikan diri.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Datangi Kampus Unisba, Dedi Mulyadi Berikan Penjelasan Soal Kejadian Semalam dari Kedua Belah Pihak

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman/Hilman Kamaludin/Muhamad Nandri Prilatama)

Berita lain terkait Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan