Rabu, 3 September 2025

Mengenal Bal-Balan Cilik FC: Komunitas Open Play Fun Football di Solo dengan Ratusan Anggota

Berikut ini profil tentang Bal-balan Cilik, Komunitas Open Play Fun Football di Solo dengan Ratusan Anggota

Penulis: timtribunsolo
(Istimewa)
BAL-BALAN CILIK FC - Berikut ini profil tentang Bal-balan Cilik, Komunitas Open Play Fun Football di Solo dengan Ratusan Anggota. (Istimewa) 

TRIBUNNEWS.COM – Jauh dari hingar bingar kompetisi profesional, antusiasme terhadap bola justru kembali bersemi dari level akar rumput.

Berawal dari keresahan lima orang rekan kerja di sebuah sekolah swasta di Solo, Jawa Tengah yang kekurangan personil untuk bermain sepak bola, lahirlah sebuah komunitas yang kini menjadi wadah 'rekreasi' ratusan penggemar sepak bola di Solo Raya.

Komunitas ini menamai dirinya sebagai 'Bal-Balan Cilik', sebuah terjemahan dalam Bahasa Jawa dari mini soccer, yang mana olahraga ini memang populer.

"Awalnya itu dari teman kantor yang suka main bola tapi populasi guru cowoknya dikit, jadi pengen main bola tapi kan anaknya kurang," ungkap Berlidio Rizky Agazzi (30), salah satu pendiri Bal-Balan Cilik FC pada Senin (25/08/2025).

Perjalanan Bal-Balan Cilik dimulai pada awal tahun 2023, tepatnya di bulan Februari.

Awalnya upaya dalam mencari personil komunitas ini dilakukan melalui unggahan di grub Facebook komunitas sepak bola Solo, menggunakan akun pribadi salah seorang pendiri.

Tak disangka, respons yang di dapat cukup positif dan berhasil menarik antusiasme tinggi dari para pencinta bola untuk bergabung.

Dari sana, komunitas ini mulai berkembang dan akhirnya membuat akun Instagram sendiri untuk menjangkau lebih banyak orang.

Niat awal komunitas ini adalah bermain dengan format mini soccer, namun niat tersebut terbentur oleh harga sewa lapangan mini soccer yang dianggap cukup tinggi.

Alhasil, mereka pun beralih ke lapangan sepak bola konvensional yang lebih terjangkau.

Meskipun format permainan berubah, nama Bal-Balan Cilik tetap dipertahankan.

Nama ini awalnya sempat menimbulkan kesalahpahaman, di mana banyak orang mengira bahwa komunitas ini adalah sekolah sepak bola untuk anak kecil.

Seiring berjalannya waktu, komunitas yang memiliki grub WhatsApp dengan ratusan anggota ini mengembangkan sistem yang terbilang unik.

Pendaftaran untuk setiap pertandingan dibuka dua minggu sebelumnya melalui sistem polling di WhatsApp.

Dengan kuota 44 orang per pertandingan (dibagi menjadi empat tim), para anggota harus adu cepat untuk mengamankan posisi mereka.

"Cuman cepet cepetan ya... saya gak boleh, kamu mau main ya kamu harus berjuang ikut polling gitu," jelas Berlidio.

Prinsip utama komunitas ini adalah "open play" dan tidak ada ikatan keanggotaan yang kaku.

Siapa saja boleh bergabung, dan anggota bebas bermain di komunitas lain tanpa masalah.

"Tidak mengikat... murni hanya kalau main saja dia bayar, yang penting bisa ngikutin aturan sih, rulesnya jadi sebelum masuk sudah saya share itu kalau kamu mau masuk dan tidak mengikat," tegas Berlidio.

Fleksibilitas inilah yang menarik ratusan anggota dari latar belakang yang sangat beragam, mulai dari polisi, tentara, guru, pegawai negeri, buruh pabrik, kurir, hingga ojek online.

Balbalan Cilik tidak hanya menjadi tempat untuk berolahraga, tetapi juga sebagai sarana rekreasi dan ajang untuk memperluas pertemanan.

Tidak ada latihan rutin layaknya klub professional, semua murni untuk kesenangan.

Roda operasional Balbalan Cilik berputar sepenuhnya dari kantong para anggotanya.

Setiap pemain yang ikut dalam satu jadwal pertandingan dikenai biaya iuran atau yang mereka sebut "Harga Tiket Main" (HTM), ditambah uang kas wajib sebesar Rp 2.000.

Meski terkesan kecil, dana kas yang terkumpul secara rutin ini sangat vital.

Uang kas digunakan untuk membeli berbagai inventaris seperti bola, jersey atau rompi, hingga perlengkapan P3K.

Semua pemasukan dan pengeluaran dicatat secara transparan, yang menjadi kunci kepercayaan anggota.

Sementara itu, sebagian besar sponsor tidak datang dari luar, melainkan dari anggota komunitas itu sendiri yang memiliki usaha.

Ada yang memiliki usaha laundry, kuliner, hingga konveksi, dan mereka menawarkan sponsor secara sukarela.

"Saya juga nggak pernah minta... tiba-tiba ya bilang aja dia ngomong, Mas kalau mau buat jersey, saya mau jadi sponsor... jadi kayak tawaran lah," ungkap Berlidio.

Meskipun fondasinya adalah sepak bola rekreasi, Balbalan Cilik memiliki standar dan pencapaian tersendiri.

Salah satu yang paling membanggakan adalah keberhasilan mereka yang akan menyelenggarakan pertandingan di Stadion Manahan, stadion megah kebanggaan warga Solo.

Berlidio menjelaskan bahwa bermain di Manahan bukanlah hal mudah dan murah, proses perizinannya formal melalui Dispora, dan biaya sewanya mencapai belasan juta rupiah.

Namun, antusiasme anggota luar biasa, bahkan dengan iuran per orang mencapai Rp275.000, slot 44 pemain selalu terisi penuh.

Di balik setiap pertandingan yang berjalan lancar, ada kerja keras para pengurus.

Menurut Berlidio, tantangan terbesar komunitas ini adalah mengelola ratusan orang dengan karakter yang berbeda-beda.

Gesekan di lapangan karena perbedaan level permainan terkadang tak terhindarkan.

Selain itu, ada pula tantangan logistik untuk setiap pertandingan.

Pengurus harus membawa banyak barang, mulai dari belasan set jersey, bola, galon air minum, hingga P3K.

Komunitas ini juga menerapkan aturan tegas untuk menjaga ketertiban, terutama soal pembayaran.

Anggota yang sudah mendaftar via polling namun mangkir dari kewajiban membayar hingga batas waktu akan langsung dikeluarkan dari grup.

Dua tahun berjalan, Balbalan Cilik telah membuktikan eksistensinya.

Ke depan, Berlidio berharap komunitas ini tidak hanya menjadi wadah bagi para pemain lama, tetapi juga bisa terus menarik anggota baru dan sponsor dari luar.

"Semoga semakin ini yang bisa terus menarik perhatian orang baru gak cuma dengan orang luar itu sudah, tapi kurang puas sebenernya ya sama challenge ke saya sendiri jadi kan nggak cuma komunitasnya bisa jadi media iklan ya mbak ya," pungkasnya.

Dengan semangat kebersamaan dan sistem yang terbuka, Bal-Balan Cilik membuktikan bahwa sepak bola mampu menjadi pemersatu berbagai kalangan, menciptakan sebuah keluarga baru di tengah lapangan hijau.

(mg/Nur Hidayah) peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan