Rabu, 3 September 2025

Profil dan Sosok

Profil Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso, Viral Ikut Sambut Demonstran di Mapolres Jepara

Profil AKBP Erick Budi Santoso, Kapolres Jepara yang menyambut para demonstran di Mapolres Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (30/8/2025).

Instagram/polresjepara
AKSI DEMO DAMAI - Foto yang diunggah di akun Instagram @polresjepara, Kamis (21/8/2025), memperlihatkan Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso saat menghadiri Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Rakor Forkopimda) bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Berikut Profil AKBP Erick Budi Santoso, Kapolres Jepara yang menyambut para demonstran di Mapolres Jepara, Sabtu (30/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Profil AKBP Erick Budi Santoso, Kapolres Jepara yang ikut menyambut kedatangan para demonstran di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (30/8/2025) malam.

Adapun kantor Polres Jepara terletak di Jalan K. S. Tubun No .2, Demaan VIII, Demaan, Kecamatan Jepara.

Momen aksi unjuk rasa yang berlangsung damai ini, terekam kamera dan beredar viral di media sosial, seperti TikTok, Instagram, dan X (dulunya Twitter).

Video penyambutan massa aksi demo di Polres Jepara awalnya diunggah oleh akun TikTok, @m_aryasidiq, lalu diunggah ulang di berbagai akun, satu di antaranya di Instagram @temanpolisi, Minggu (31/8/2025).

Unggahan ulang di akun @temanpolisi tersebut, pun dibubuhi caption atau takarir yang berbunyi, "Semua bisa di obrolin dengan baik-baik, terimakasih pak Kapolres Jepara dan mahasiswa yang udah demonstrasi dengan damai [emoji senyum]."

Dalam video, awalnya massa berorasi di depan kantor Polres Jepara, dan meminta agar gerbang kantor tersebut dibuka.

"Gerbang Polres Jepara bisa dibuka sekarang?" teriak salah satu demonstran.

Selanjutnya, permintaan pendemo ini langsung ditanggapi oleh AKBP Erick Budi Santoso.

"Baik, saya Kapolres Jepara, Ajun Komisaris Besar Polisi Erick Budi Santoso, saya adalah pelayan dari masyarakat Jepara. Saya buka [gerbang] sekarang," kata Erick, di tengah-tengah teriakan massa.

Erick pun membuka portal gerbang kantor Polres Jepara.

Kemudian, seorang polisi wanita (polwan) yang membawa microphone juga memberikan sambutan yang ramah kepada para pengunjuk rasa.

Baca juga: Sosok Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen yang Ditangkap Polisi, Polda Metro Masih Bungkam

Ia mempersilakan para pendemo untuk memasuki halaman kantor Polres Jepara

"Selamat datang, kawan-kawan semuanya. Kami mengucapkan selamat datang di Polres Jepara. Kami persilakan kawan-kawan semuanya bisa memasuki halaman," kata sang polwan.

Saat pagar dibuka, massa aksi sempat terkesan sedikit ragu, tetapi akhirnya memasuki halaman dengan tertib.

Kemudian, salah satu koordinator unjuk rasa mengimbau massa untuk tetap tertib dan tidak mudah terprovokasi.

Koordinator tersebut, juga mengajak massa untuk melaksanakan shalat gaib berjamaah untuk mendiang Affan Kurniawan bersama aparat di halaman Polres Jepara.

Dalam akhir video yang berdurasi 53 detik ini, terlihat pula momen beberapa pendemo bersalaman dengan polisi.

Tangkap layar video Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso yang menyambut massa demo di Mapolres Jepara, Sabtu (30/8/2025).
Tangkap layar video Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso yang menyambut massa demo di Mapolres Jepara, Sabtu (30/8/2025). (TikTok/m_aryasiddiq via Instagram/polresjepara)

Di media sosial, warganet memuji jalannya aksi demonstrasi di Polres Jepara ini serta tindakan polisi  yang memilih untuk berdialog dan terbuka menerima aspirasi para pengunjuk rasa.

Demonstrasi di Kabupaten Jepara menjadi bagian dari gelombang aksi massa nasional yang merebak di berbagai daerah di Indonesia.

Aksi demo merupakan reaksi atas berbagai situasi nasional terkini, termasuk:

  • besarnya gaji dan tunjangan anggota DPR yang dinilai memicu kesenjangan sosial lantaran sebagian besar masyarakat Indonesia masih dihimpit kesulitan ekonomi.
  • tragedi tewasnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan (21), setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) jenis Barracuda milik Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Metro Jaya di Jalan Penjernihan, Pejompongan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025) malam.

Profil AKBP Erick Budi Santoso

AKBP Erick Budi Santoso merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 2004 dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 2012.

Ia juga mengenyam pendidikan S1 Hukum di Universitas Tulang Bawang (UTB) Lampung dan lulus pada 2007.

Erick melanjutkan studi S2 Hukum di Universitas Lampung hingga selesai pada 2013.

Tak cukup S1 dan S2, Erick juga menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) dan lulus pada 2021.

Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah pada Mei 1983 ini, memulai karier kepolisiannya di Polda Lampung pada Desember 2005.

Di unit tersebut, ia sempat menempati beberapa jabatan, yakni:

  • Ka SPK Poltabes Bandar Lampung
  • Kanit Reskrim Polsek TKT Poltabes Bandar Lampung
  • Kanit Reskrim Polsek TKB Poltabes Bandar Lampung
  • Kanit 1 Satreskrim Poltabes Bandar Lampung
  • Kapolsek Panengahan Polres Lampung Selatan

Kemudian, pada 27 Juni 2012 ia mulai dipindahtugaskan ke Polda Kalimantan Timur (Kaltim), dengan jabatan sebagai berikut:

  • Kapolsek Loa Janan Polres Kutai Kartanegara
  • Kasat Lantas Polres Kutai Kartanegara
  • Kapolsekta Samarinda Utara
  • Kapolsek Kawasan Pelabuhan Samarinda
  • Kasatlantas Polresta Samarinda
  • Kabag Operasi Polresta Samarinda
  • Wakapolres Kutai Kartanegara
  • Pamen Polda Kaltim (dalam rangka Sespimmen)

Selanjutnya, Erick dipercaya untuk menjabat sebagai Kasubag Gakplin Bag Gaktibplin Provos Dit Propam Polri.

Lalu, ia ditunjuk sebagai Kapolres Banjarnegara mulai 7 Desember 2023, hingga akhirnya dimutasi menjadi Kapolres Jepara dengan serah terima di Mapolda Jawa Tengah pada Jumat (17/1/2025) lalu.

Ia menjabat sebagai Kapolres Jepara menggantikan AKBP Wahyu Nugroho Setyawan yang mengemban jabatan baru, Kasubbaglekdikbangspes Iptek Baglekdik Rodalpers SSDM Polri. 

Baca juga: 4 Laporan ke Prabowo soal Demo Rusuh di Berbagai Wilayah: Truk Berisi Petasan hingga Mafia

Aksi yang Sempat Damai, Berujung Ricuh setelah Muncul Massa Anarkis

Dikutip dari Tribun Banyumas, massa yang terdiri dari mahasiswa, masyarakat umum, dan pengemudi ojol awalnya menggelar orasi di depan Mapolres Jepara, Sabtu malam sekitar pukul 19.00 WIB.

Mereka juga membawa sejumlah spanduk bertuliskan di antaranya "Polisi Pembunuh Rakyat", "Tolak RUU Polri", juga "Turunkan Kapolri".

Koordinator aksi membacakan lima tuntutan yakni, soal hukum, keadilan bagi korban, reformasi institusi, akuntabilitas institusi, dan demokratisasi.

Dalam tuntutan hukum, massa meminta mengusut tuntas secara transparan penanganan kasus penggunaan kendaraan taktis dalam aksi demo di Jakarta yang menewaskan driver ojol.

Selanjutnya, memastikan proses hukum berjalan sesuai KUHP, tanpa intervensi politik atau perlindungan institusional.

Seusai membacakan tuntutannya, massa aksi meminta jawaban dari kapolres Jepara beserta jajarannya, dan meminta mereka menandatangani surat pernyataan di atas materai.

Saat itu, Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso beserta jajaranya menandatangani surat yang disodorkan pendemo.

Merasa tuntutannya telah terpenuhi, ratusan massa membubarkan diri, sekitar pukul 20.00 WIB.

Aparat kepolisian yang awalnya bersiap berjaga di depan Polres Jepara juga ikut membubarkan diri.

Namun, tak berselang lama, sekira pukul 20.30 WIB, tiba-tiba ratusan massa yang memakai slayer penutup muka berdatangan dan mengambil beberapa bambu tiang bendera yang berada di sekitar.

Mereka kemudian menajamkan ujung bambung tersebut menyerupai bambu runcing.

Mengetahui massa kembali, polisi turun lagi ke lapangan mengamankan lokasi. Saat itu, bibit kerusuhan mulai nampak.

Massa mulai melakukan pembakaran di depan Mapolres Jepara.

Melihat massa membawa senjata seperti bambu runcing, polisi berusaha membubarkan mereka dengan tembakan gas air mata.

Polisi juga berusaha memukul mundur massa.

Massa yang terdesak dan tersebar melakukan pembakaran di beberapa titik.

Ada tiga titik yang menjadi pusat pembakaran, seperti di depan Polres, pertigaan jembatan kanal, dan pertigaan dekat kantor DPRD Jepara.

Aparat kepolisian yang berfokus pada dua titik saja, di depan Polres Jepara dan pertigaan jembatan kanal, tidak mengetahui jika massa aksi melakukan pembakaran di pertigaan Kantor DPRD Jepara.

Seusai melakukan pembakaran, para aksi mulai berkumpul di beberapa titik dan suasana sedikit mereda.

Saat melakukan pembakaran di dekat kantor DPRD Jepara, nampak kantor DPRD Jepara hanya dijaga oleh anggota TNI dan Satpol PP.

Sekitar pukul 00.00 WIB, suasana di sekitar kantor DPRD Kabupaten Jepara mulai mencekam. Massa melakukan pembakaran di depan gedung tersebut.

Tidak hanya itu, mereka juga melempari batu dan penghancuran kantor DPRD Jepara, serta melakukan penjarahan.

Kericuhan terjadi sampai sekiranya pukul 02.30 WIB.

Fasilitas umum seperti kamera CCTV tidak luput dari luapan emosi massa.

Setelah merusak dan menjarah kantor DPRD Jepara, massa mulai membubarkan diri kurang lebih pukul 03.00 WIB.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Demo di Jepara Tuntut Kapolri Mundur, Kantor DPRD Dijarah

(Tribunnews.com/Rizki A.)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan