Jumat, 5 September 2025

Pembunuhan Sekeluarga di Indramayu

Pengakuan Saksi Penemu 5 Jasad Terkubur di Indramayu: Ada Kaki Manusia Muncul dari Gundukan Tanah

Lima jasad satu keluarga ditemukan terkubur di halaman rumah Paoman, Indramayu. Polisi periksa saksi dan olah TKP.

|
Editor: Glery Lazuardi
TribunJabar.id/ Eki Yulianto
Polisi memasang garis kuning di rumah korban di Paoman, Indramayu, lokasi penemuan lima jasad satu keluarga terkubur di bawah pohon nangka. 

Warga tampak berkumpul di luar pagar, sebagian membawa bunga, sebagian hanya terdiam dalam duka.

Sorotan malam memperkuat kesan mencekam dari lokasi tersebut. Sementara siang hari memperlihatkan rumah yang dulunya aktif kini menjadi titik tragedi yang menyayat hati.

Rumah korban tampak sepi dan tertutup rapat selama beberapa hari sebelum penemuan jenazah. Warga sekitar mencium bau busuk yang menyengat dari halaman rumah, memicu kekhawatiran dan akhirnya laporan ke pihak berwajib.

Setelah pintu rumah didobrak, suasana berubah dramatis: warga berkerumun, sebagian menangis, sebagian syok melihat proses evakuasi jenazah dari lubang di bawah pohon nangka.

Polisi dan tim forensik bekerja hingga larut malam, menyalakan lampu sorot untuk menggali dan mengangkat lima jenazah dari satu lubang. Garis polisi dipasang mengelilingi rumah, sementara petugas berjaga untuk menghindari kerumunan berlebih.

Beberapa warga merekam kejadian dengan ponsel, namun suasana tetap hening dan penuh rasa kehilangan.

Adalah Ema (55), orang yang pertama kali menemukan jasad kelima korban.

Hal ini setelah dia mencium bau busuk yang tercium menyengat dari dalam rumah korban.

Wajah Ema (55) masih pucat ketika menceritakan kembali detik-detik penemuan jasad kerabatnya, Haji Sahroni (70), yang terkubur bersama empat anggota keluarganya di halaman rumah di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Senin (1/9/2025) sore.

Dengan suara bergetar, Ema mengaku masih sulit melupakan momen saat ia mencium bau busuk menyengat dari arah samping rumah korban.

“Awalnya saya sama Bu Ayu (tetangga) curiga karena rumah sepi, pintunya terkunci dari dalam, dan keluarga Sahroni tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari lalu,” ujar Ema saat ditemui di lokasi, Selasa (2/9/2025).

Kecurigaan itu semakin kuat ketika mereka nekat mendobrak pintu rumah sekitar pukul 17.30 WIB.

Suasana di dalam rumah tampak rapi, tidak ada tanda-tanda keributan.

Namun, langkah Ema terhenti saat ia berjalan ke arah halaman belakang.

“Saya langsung mencium bau busuk. Pas lihat lebih dekat, ternyata ada kaki manusia yang muncul dari gundukan tanah di bawah pohon nangka."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan