Selasa, 9 September 2025

Kasus Mutilasi di Mojokerto

Alvi Maulana Sebut Korban Mutilasi Tempramental: Sering Bertengkar, Mau Putus Tapi Susah

Alvi Maulana bunuh dan mutilasi Tiara jadi 65 bagian. Emosi, konflik asmara, dan tekanan ekonomi picu tragedi di Surabaya–Pacet.

Editor: Glery Lazuardi
Kolase Tribunnews
PEMBUNUHAN - (Kiri) Alvi Maulana (24), pelaku pembunuhan terhadap kekasihnya di Mojokerto, Jawa Timur, dan (kanan) suasana pencarian potongan tubuh korban di Pacet-Cangar, Mojokerto. 

TRIBUNNEWS.COM - Alvi Maulana (24), tersangka kasus mutilasi Mojokerto, mengaku sulit berpisah dengan kekasihnya, Tiara Angelina Saraswati (25), meski hubungan mereka kerap diwarnai pertengkaran.

Dalam konferensi pers di Polres Mojokerto, Senin (8/9/2025), Alvi menyebut korban memiliki sifat temperamental dan sering memarahi dirinya atas hal-hal sepele. 

Ia mengaku memendam emosi sejak lama, hingga akhirnya gelap mata dan membunuh Tiara di kos mereka di Surabaya, sebelum memutilasi tubuh korban menjadi 65 bagian.

Kisah Alvi Maulana dan Tiara Angelina yang semula berawal dari asmara kampus, berubah menjadi tragedi yang mengguncang publik.

Awal hubungan Alvi Maulana (24) dan Tiara Angelina Saraswati (25) dimulai saat keduanya menempuh pendidikan di Universitas Trunojoyo Madura (UTM). 

Alvi mengambil jurusan Matematika, sementara Tiara kuliah di Prodi Manajemen. Mereka mulai berpacaran sejak masa kuliah dan menjalin hubungan selama lebih dari lima tahun.

Setelah lulus, Alvi dan Tiara memutuskan tinggal bersama di sebuah kos kawasan Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, tanpa ikatan pernikahan. 

Hubungan mereka disebut menyerupai kehidupan suami-istri, namun sarat konflik dan tekanan.

Menurut pengakuan Alvi dan keterangan polisi, pertengkaran sering terjadi, terutama dipicu oleh sifat temperamental korban, yang kerap memarahi Alvi atas hal-hal sepele.

Tuntutan gaya hidup tinggi, sementara Alvi bekerja sebagai driver ojek online dengan penghasilan tidak tetap.

Kesulitan ekonomi dan tekanan emosional, yang membuat Alvi merasa kewalahan dan tertekan. Puncak konflik terjadi pada Minggu (31/8/2025) dini hari, ketika Alvi pulang larut malam dan mendapati pintu kos dikunci dari dalam oleh Tiara. 

Setelah menunggu satu jam, pertengkaran meledak, dan Alvi mengaku gelap mata hingga melakukan pembunuhan dan mutilasi.

"Karena emosi memuncak, saya sudah memendam emosi dari lama," kata tersangka saat press release di Polres Mojokerto, Senin (8/9/2025).

Alvi yang memendam dendam kemudian membunuh dan memutilasi korban.

"Pemicunya (pembunuhan dan mutilasi), saat saya dikunci dari dalam (kos) satu jam," ungkap Alvi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan