Senin, 22 September 2025

Kecelakaan Bus Pariwisata di Probolinggo

8 Orang Meninggal dalam Kecelakaan di Probolinggo, Khofifah: Bus Pariwisata Harus Laik Jalan

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa bus pariwisata wajib laik jalan supaya tidak terjadi kecelakaan

handout/Instagram sukoharjo_uncover
DUGAAN REM BLONG - Bus pariwisata PO Inds' 88 Trans mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Sukapura, Desa Botoh, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, Jawa Timur. Bus dalam perjalanan pulang usai mengantar rombongan berwisata ke Gunung Bromo, Minggu siang, 14 September 2025. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa bus pariwisata wajib laik jalan supaya tidak terjadi kecelakaan. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak delapan orang meninggal dunia dan 44 orang luka-luka dalam kecelakaan tunggal di Jalur Bromo, Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025) siang.

52 orang tersebut, kecelakaan saat menaiki bus pariwisata PO INDS'88 Trans untuk berlibur di Bromo.

Nahas, ketika perjalanan pulang, bus mengalami rem blong saat turunan lalu menghantam pembatas jalan di bagian kanan dan menabrak sepeda motor.

Beruntung, pemotor itu, selamat meski motornya terseret hingga berada di bawah bus.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka cita kepada korban yang meninggal dunia.

"Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, saya menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa rombongan bus pariwisata di kawasan Gunung Bromo,"

"Semoga seluruh amal ibadah korban diterima Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan korban luka segera diberikan kesembuhan," ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (15/9/2025).

Ia pun menegaskan, bus pariwisata harus dalam keadaan laik jalan.

"Selalu cek dan ricek kondisi kendaraan kita,"

"Terlebih ketika membawa penumpang, bus pariwisata harus dalam keadaan laik jalan," tegasnya, dikutip dari TribunJatim.com.

Khofifah kini telah menugaskan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

Baca juga: Nasib Sopir Bus Pariwisata Diduga Rem Blong Tewaskan 8 Orang Rombongan RSBS Jember, Sudah Tersangka?

"Keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama,"

"Saya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran penting agar semua armada dilakukan perawatan secara rutin dan laik jalan sebelum diberangkatkan," pungkasnya.

Kata Polisi

Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo, Ipda Aditya Wikrama mengatakan, dari 8 korban meninggal, 6 di antaranya meninggal di lokasi kejadian.

"Dari 8 korban, 6 di antaranya meninggal dunia di TKP dan 2 di rumah sakit. Untuk identitasnya kami masih melakukan pendataan, nanti akan disampaikan segera," kata Ipda Aditya.

Ia menuturkan, korban juga sempat mendapatkan pertolongan pertama di sejumlah fasilitas kesehatan di Probolinggo.

"Korban luka saat ini dirawat di RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo, RSU Ar Rozy, RSU Tongas, serta di Puskesmas Sukapura, Lumbang, dan Wonomerto," ungkap Ipda Aditya, dikutip dari TribunJatim-Timur.com.

Ia menceritakan, kecelakaan terjadi saat bus melaju dari arah barat ke timur.

Saat melintasi jalan yang menurun dan menikung ke kiri, rem bus tiba-tiba tidak berfungsi.

“Kondisi itu membuat kendaraan tetap melaju ke kanan hingga menabrak pembatas jalan, lalu menghantam sepeda motor bernomor polisi N 2856 OE,” jelas Ipda Aditya.

Penjelasan Sopir

Sopir bus, Albahri menceritakan, tanda-tanda rem bermasalah sudah terasa sebelum bus sampai di lokasi kejadian.

Ia juga sempat memperlambat laju kendaraan dengan menepi.

"Sampai di Jatian itu rem sudah terasa tidak enak,"

"Akhirnya saya ke pinggir pelan-pelan. Malah sama pengendara di belakang saya itu sampai di klakson dan saya juga ikut klakson,” ujar Albahri.

Ia pun meminta kondekturnya untuk berjaga-jaga apabila benar rem blong.

Baca juga: Profil PO Inds 88 Trans Jember, dari Bisnis Palawija ke Transportasi Bus Pariwisata

"Sudah kerasa tidak enak, jadi saya langsung suruh kondektur ke belakang dan bilang kalau rem blong," kata Albahri, dikutip dari TribunJatim-Timur.com.

Albahri menuturkan, saat kecelakaan, ia sudah mencoba segala jenis upaya untuk menghentikan laju bus.

Albahri akhirnya pasrah karena rem sudah tak berfungsi maksimal.

"Jadi saya langsung banting ke kanan, karena di depan itu kosong. Kalau ke kiri banyak kendaraan, ada mobil dan sepeda motor. Rem angin juga saya fungsikan tapi tidak bisa, saya juga sudah pasrah," terangnya.

Ia menerangkan, kondisi bus saat berangkat dan saat pulang dari Gunung Bromo masih sehat.

"Padahal kondisi bus saat berangkat dan bahkan saat pulang sebelum sampai di Jatian masih aman, tidak ada masalah apa-apa. Tiba-tiba ngeblong dan angin langsung habis," katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Gubernur Khofifah Sampaikan Dukacita atas Kecelakaan Rombongan Nakes RSBS Jember, Berangkat Takziah dan di Tribunjatim-timur.com dengan judul Update Terbaru Kecelakaan Bus di Probolinggo : 8 Meninggal Dunia dan 44 Luka-luka

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Fatimatuz Zahro)(TribunJatim-Timur.com, Imam Nawawi/Ahsan Faradisi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan