Kamis, 25 September 2025

Aksi Demonstrasi di Pati

Jelang Demo di DPRD Pati: Polisi Imbau Pelajar Tak Ikut, Massa Desak Gerindra Pecat Sudewo

Polisi datangi sekolah di Pati jelang demo DPRD. Massa ajukan 13 tuntutan, termasuk desakan pemecatan Sudewo oleh Gerindra.

Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
AKSI WARGA PATI - Warga Pati yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu melakukan aksi di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (1/9/2025). Dalam aksinya mereka menuntut agar KPK segera menetapkan Bupati Pati Sudewo sebagai tersangka dalam kasus suap proyek Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Menjelang aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Pati, aparat kepolisian mulai menyambangi sejumlah sekolah untuk mengimbau para pelajar agar tidak ikut turun ke jalan. 

Sementara itu, massa aksi telah menyiapkan 13 tuntutan, salah satunya mendesak Partai Gerindra agar memecat anggota DPR RI Sudewo yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan rakyat.

Polresta Pati melalui Satbinmas melaksanakan Program Go To School serentak di sejumlah SMA/SMK/MA/SMP dan MTs se-Kabupaten Pati, Kamis (18/9/2025).

Kegiatan ini dilakukan dengan menjadi pemimpin apel dan narasumber di sekolah-sekolah.

Kegiatan ini mengangkat tema “Penyampaian pendapat secara demokratis dan bertanggung jawab dalam rangka penguatan pendidikan karakter".

Program ini diikuti 37 sekolah dengan total 1.514 siswa, menghadirkan 46 personel gabungan dari Polresta dan Polsek jajaran. 

Para pelajar diajak untuk memperkuat pemahaman mengenai pentingnya menjaga kondusivitas, tidak mudah terprovokasi, serta menjunjung tinggi nilai patriotisme cinta tanah air.

Kasat Binmas Polresta Pati, Kompol Sunar, memimpin langsung sejumlah kegiatan di SMA Negeri 1 Pati, SMA Negeri 3 Pati, SMA Nasional, hingga SMK Bhakti Utama.

Dia menegaskan pentingnya peran sekolah dalam mengarahkan siswa agar tetap fokus pada belajar dan tidak terseret isu provokatif. 

“Pelajar adalah aset bangsa. Jangan sampai energi mereka justru tersalurkan pada hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain,” ucap dia.

Di lokasi lain, personel Satbinmas juga hadir di SMP Kanisius, SMP Muhammadiyah, SMPN 8 Pati, SMK Tunas Harapan, SMA Muhammadiyah 1 Pati, SMK Muhammadiyah 1 Pati, SMK Bani Muslim, hingga SMKN 2 dan 4 Pati

Para guru dan siswa menerima sosialisasi mengenai antisipasi potensi unjuk rasa serta pesan moral untuk selalu berhati-hati dengan isu-isu di media sosial.

“Kami meminta sekolah untuk waspada, misalnya dengan memulangkan siswa lebih awal atau pembelajaran daring bila situasi tidak memungkinkan. Ini semata-mata untuk menjaga keselamatan anak-anak," kata Kompol Sunar.

Dia juga meminta siswa agar tidak mudah terpancing ajakan yang berpotensi mengganggu masa depan mereka.

Selain memberikan imbauan di sekolah, jajaran Satbinmas juga menyambangi Balai Desa Plangitan dan Sidoharjo.

Dalam kesempatan itu, Kasat Binmas mengajak kepala desa dan perangkat untuk ikut serta menyampaikan pesan kamtibmas kepada warganya. 

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi masyarakat desa sangat diperlukan agar tidak ada warga yang terprovokasi oleh isu-isu menyesatkan,” tegasnya.

Personel Polsek jajaran Polresta Pati juga terlibat aktif. Misalnya, Polsek Tlogowungu memberikan sosialisasi di MTs Nurul Islam, Polsek Tayu di MA MMH Tayu, Polsek Jakenan di MTs Miftahul Falah, Polsek Juwana di SMPN 4 Juwana, Polsek Batangan di SMAN 1 Batangan, serta Polsek Cluwak di SMPN Cluwak. Semua mengedepankan pesan yang sama: siswa jangan ikut aksi massa dan tetap utamakan belajar.

“Pelajar adalah generasi penerus bangsa. Kami ingin mereka belajar berdemokrasi dengan sehat, menyampaikan aspirasi secara cerdas, bukan dengan aksi anarkis yang bisa mencederai diri sendiri maupun bangsa ini," ungkap dia.

Pihak kepolisian juga mengingatkan pentingnya literasi digital. 

“Saring sebelum sharing. Jangan biarkan hoaks dan provokasi di media sosial mengendalikan pola pikir anak-anak kita,” pesan Kompol Sunar dalam setiap kesempatan tatap muka bersama pelajar.

Melalui program Go To School ini, Polresta Pati berharap tercipta budaya positif di kalangan pelajar. Disiplin, nasionalisme, serta sikap kritis yang sehat diarahkan agar tidak disalahgunakan. 

“Harapan kami, para siswa tumbuh sebagai generasi yang kuat, berkarakter, dan mampu menjaga Pati tetap aman serta kondusif,” tandas Kompol Sunar.

Untuk diketahui, pada Jumat (19/9/2025) besok, warga yang tergabung dalam Masyarakat Pati Bersatu berencana menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Pati.

Dengan perkiraan jumlah massa sebanyak 500 orang, mereka akan menggelar aksi damai dengan tujuan mendukung kinerja Pansus Hak Angket DPRD Pati menuju pemakzulan Bupati Sudewo

13 Tuntutan Massa

Masyarakat Pati Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Pati, Jumat (19/9/2025).

Aksi ini direncanakan akan digelar pada pukul 13.00 WIB.

Penanggung jawab aksi, Suharno, mengatakan bahwa demonstrasi ini akan diikuti oleh sekira 500 orang.

Dia mengatakan, ada sebanyak 13 poin tuntutan massa demo.

Ketiga belas poin tuntutan tersebut mereka cetak dalam spanduk putih berukuran besar yang mereka pasang pada bak truk.

Adapun berikut adalah ketiga belas tuntutan tersebut.

1. Meminta Ketua Partai Politik (DPC/Tingkat Kabupaten) untuk mengawal sampai tuntas proses Pansus Hak Angket Pemakzulan Bupati Pati (H. Sudewo, S.T., M.T.);

2. Meminta Ketua Partai Politik (DPC/Tingkat Kabupaten) berkomitmen untuk terbuka dalam menerima, mendengar dan menindaklanjuti Aspirasi Masyarakat Pati;

3. Meminta Ketua Partai Politik (DPC/Tingkat Kabupaten) untuk melakukan evaluasi secara terbuka atas kinerja Kader atau DPRD nya;

4. Meminta Ketua Partai Politik (DPC/Tingkat Kabupaten) untuk memecat Kader atau DPRD nya yang terbukti tidak bekerja secara maksimal untuk warga masyarakat pati secara umumnya, dan masyarakat yang ada di dapil pemilihan masing-masing secara khususnya;

5. Meminta DPRD menuntaskan kerja Pansus Hak Angket secara akuntabel, substantif, dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

6. Meminta DPRD dan Fraksi PDI P untuk tidak mengganti Ketua Pansus Hak Angket Pemakzulan Bupati Pati (H. Sudewo, S.T., M.T.) Bapak Teguh Bandang Waluyo;

7. Meminta DPRD dan Fraksi PDI P untuk mengganti Bapak H. Joko Wahyudi dari keanggotaan Pansus Hak Angket Pemakzulan Bupati Pati (H. Sudewo, S.T., M.T.);

8. Meminta DPRD dan Fraksi Gerindra untuk mengganti Bapak Irianto Budi Utomo dari keanggotaan Pansus Hak Angket Pemakzulan Bupati Pati (H. Sudewo, S.T., M.T.);

9. Meminta DPC Gerindra Kabupaten Pati untuk DPP Gerindra memecat Bapak H. Sudewo, S.T., M.T., dari jajaran Pengurus DPP Gerindra atau keanggotaan Partai Gerindra;

10. Meminta DPC Gerindra Kabupaten Pati untuk DPP Gerindra berkomitmen dalam mengawal kasus Tindak Pidana Korupsi (DJKA) yang menyeret nama Bupati Pati H. Sudewo, S.T., M.Τ.;

11. Meminta kepada seluruh jajaran Ketua Partai Politik Tingkat Kabupaten Pati untuk berkomitmen melawan praktik-praktik korupsi di pemerintahan tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten, maupun Desa;

12. Meminta kepada seluruh anggota DPRD Kabupaten Pati untuk berkomitmen melawan praktik-praktik Korupsi yang ada di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Pati;

13. Meminta Kepada seluruh anggota DPRD Kabupaten Pati untuk bekerja secara maksimal bagi masyarakat Kabupaten Pati, dan selalu berpijak pada kemaslahatan dan keberpihakan masyarakat kecil.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ini 13 Tuntutan Massa Aksi Unjuk Rasa di Gedung DPRD Pati, Salah Satunya Minta Gerindra Pecat Sudewo, 


Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul H-1 Demo di Gedung DPRD Pati, Polisi Datangi Sekolah-Sekolah Minta Pelajar Tidak Ikut Aksi Massa

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan