Kamis, 2 Oktober 2025

Bobby Nasution Dianggap Norak oleh DPR Aceh setelah Minta Truk Berpelat Aceh Diganti Pelat Sumut

Bobby dianggap norak oleh DPR Aceh usai melakukan razia sebuah truk dan meminta sopir mengganti dari pelat nomor Aceh ke pelat Sumut.

istimewa
RAZIA BOBBY - Gubernur Sumut Bobby Nasution dianggap norak oleh DPR Aceh usai viral melakukan razia agar sopir truk berpelat Aceh diganti ke pelat Sumut agar pajak kendaraannya masuk ke kas provinsi. 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Bobby Nasution menghentikan truk yang berpelat nomor Aceh (BL) agar diganti menjadi berpelat nomor Sumut (BK) dikecam.

Momen yang terjadi di Kabupten Langkat, Sumut, tersebut viral setelah akun bernama @medancyber_official mengunggah video detik-detik Bobby melakukan razia tersebut.

Mulanya, Bobby bukanlah sosok yang pertama kali menghentikan truk tersebut, tetapi Asisten Administrasi Umum Pemprov Sumut, Muhammad Suib.

Lantas, Suib meminta sopir turun dari truk yang dikendarainya. Lalu, dia meminta agar pelat diganti menjadi pelat nomor Sumut.

Pasalnya, dia menilai sopir itu tengah mencari nafkah di wilayah Sumut.

"Emang enggak marah sama abang. Hanya bang ini kan kerja di Sumut (harus pakai pelat Sumut)," jelasnya, dikutip dari Tribun Medan, Senin (29/9/2025).

Baca juga: Belajar dari Tragedi 2003, Gubernur Sumut Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok

Setelah itu, sopir mengatakan truk itu sudah dibeli orang tuanya yang berdomisili di Aceh. Namun, pengakuan sopir tersebut dibantah oleh Suib.

Dia mengatakan truk itu atas nama perusahaan yang beroperasi di Sumut. Suib juga mengungkapkan pergantian pelat nomor tersebut agar pajak kendaraan yang dibayarkan masuk ke kas provinsi.

"Iya (dibeli sama orang tua), tapi ini ada ada loh ada perusahaan. Perusahan ini kerja di Sumut. Mobil dari perusahaan ini, pajaknya harus pelat BK supaya pajaknya ke Sumut. Oke, Pak, ya," terangnya.

Kemudian, barulah Bobby datang dan mengecek truk tersebut. Bobby lantas mengamini penjelasan Suib dan meminta sopir untuk memberi tahu bosnya tentang aturan tersebut.

"Biar bosmu tahu (Informasi kalau di Sumut harus ganti pelat Sumut. Agar PAD nya ke Sumut). kalau nggak (diberi tahu) nanti bos mu nggak tahu. ya udah itu aja. Hati-hati, Bang," kata Bobby.

DPR Aceh Sebut Langkah Bobby Norak, Berpotensi Munculkan Masalah Sosial

Ketua Komisi DPR Aceh Teungku Muharuddin menganggap kebijakan yang dibuat oleh Bobby tersebut norak dan memalukan lantaran bisa berpotensi memicu terjadinya masalah sosial.

Dia mengungkapkan penggunaan pelat nomor yang berbeda bagi kendaraan merupakan keniscayaan karena adanya hubungan ekonomi dan bisnis antarprovinsi.

Muharuddin menuturkan polisi lalu lintas di Aceh tidak pernah mempermasalahkan ketika ada kendaraan berpelat Sumut melintas kecuali tidak membawa kelengkapan seperti SIM atau STNK.

Ia juga menilai alasan pergantian ke pelat nomor Sumut agar pajak bisa masuk ke kas provinsi tidak masuk akal.

“Namun, tindakan Gubernur Sumut melakukan penertiban terhadap kendaraan berplat BL (Aceh) dengan alasan meningkatkan pendapatan daerah adalah langkah yang tidak patut. Itu bisa memicu ketegangan antara masyarakat Aceh dan Sumut,” ujarnya, dikutip dari Serambinews.com.

Muharuddin juga menganggap langkah yang dilakukan Bobby bukan mencerminkan sosok pemimpin.

Pasalnya, dia tidak memikirkan nasib warganya yang beraktivitas di Aceh jika aturan serupa diterapkan di Aceh.

“Seharusnya seorang gubernur tidak mencari panggung dengan cara seperti itu. Ini norak dan memalukan,” tegasnya.

Di sisi lain, Muharuddin mengimbau agar masyarakat Aceh tidak terprovokasi dengan kebijakan Bobby tersebut.

Ia pun meminta agar seluruh pihak menjaga hubungan sosial dan ekonomi antara Aceh dan Sumut.

“Kita terus mendukung upaya Pemerintahan Gubernur Aceh Bapak Muzakir Manaf untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Aceh dan mengurangi angka kemiskinan serta pengangguran,” tegasnya.

Kata Bobby 

Bobby lantas buka suara dan menegaskan tidak ada sentimen terhadap wilayah tertentu imbas penghentian truk berpelat Aceh tersebut.

Menurutnya, kendaraan yang dihentikan tidak hanya truk saja, tetapi ada beberapa mobil lainnya.

Ia juga mengatakan aturan kendaraan operasional perusahaan di Sumut harus berpelat BK akan mulai dimulai pada tahun depan.

"Dalam kesempatan ini, kami sampaikan tidak ada sentimen terhadap suatu wilayah Indonesia atau daerah tetangga. Tetapi, pada tahun 2026 mendatang akan diberlakukan aturan mewajibkan perusahaan yang berdomisili di Sumut untuk menggunakan Pelat asal Sumut," jelasnya saat memberi sambutan di DPRD Sumut, Senin (29/9/2025).

Bobby pun membenarkan bahwa kebijakan tersebut demi menaikkan pendapatan pajak provinsi.

"Untuk realisasi pajak di Sumut, kami mengimbau kepada seluruh perusahaan yang beroperasi di Sumut menggunakan kendaraan dengan Pelat BK atau BB," katanya.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Medan dengan judul "Viral Mobil Berplat Aceh Diberhentikan Bobby Nasution, Ini Penjelasan Asisten Administrasi Umum" dan telah tayang di Serambinews.com dengan judul "Tgk Muhar: Gubsu Bobby Norak dan Memalukan, Razia Plat BL Bisa Picu Ketegangan Sosial"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Medan/Anisa Rahmadani)(Serambinews.com/Rianza Alfandi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved