Kamis, 2 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Guru di Jakarta Keluhkan Beberapa Kali Temukan Ulat di Menu Sayuran MBG

Seorang Wakil Kepala Sekolah mengatakan sering menemukan ulat di menu MBG yang diterima di sekolahnya.

|
Tribunnews.com/Ibriza
MAKAN BERGIZI GRATIS - Sejumlah tempat makan bergizi gratis (MBG) disusun rapi di sebuah sekolah, Jakarta Barat, Senin (29/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu dari sejumlah guru di Jakarta mengeluhkan beberapa momen ditemukannya ulat di menu makan bergizi gratis (MBG) yang diterima sekolah tempatnya mengajar.

Wakil Kepala dari sebuah SMPN di Jakarta, SP mengatakan, pelaksanaan MBG di sekolahnya sudah berlangsung sejak November 2024 lalu.

Menurutnya, selama MBG dilaksanakan, belum pernah ada murid yang mengalami sakit akibat menyantap menu makanan dari program pemerintah ini.

Meski demikian, ia mengungkapkan, beberapa kali sempat ditemukan ulat di menu sayuran MBG.

"Untuk sampai saat ini kami tidak ada siswa yang sakit perut ataupun mual-mual. Tapi pernah sekali memang ada di sayuran ada binatang kecilnya, kayak ulat ya. Tapi itu tidak mempengaruhi fisiknya (siswa), anaknya baik-baik saja," ungkap SP, saat ditemui Tribunnews.com, Senin (29/9/2025).

"Tidak sering (ada hewan ukuran kecil di menu makanan MBG). Dari bulan November 2024 sampai sekarang, dua atau tiga kali itu," sambungnya.

SP mengatakan, ada sebanyak 666 siswa yang mendapatkan manfaat dari program MBG setiap harinya.

Menurutnya, ada sebagian murid yang menginginkan MBG dan ada juga sebagian lainnya yang merasa bosan dengan menu yang disajikan.

"Ada murid yang bosan, dulu mungkin enggak setiap hari makan ayam goreng, sekarang makan ayam goreng, daging, telur hampir setiap hari. Ada anak yang menunggu MBG, ada juga," jelasnya.

Secara umum, SP menyarankan agar program MBG dihentikan.

Sebab, menurutnya, banyak makanan yang terbuang ketika ada murid-murid yang tidak suka dengan menu yang disajikan.

"Secara pribadi sih saya inginnya setop ya, secara pribadi. Tapi bisa diganti dengan model lain yang bisa lebih bermanfaat untuk anak-anak, karena kadang ada makanan yang anak tidak suka, akhirnya jadi terbuang," katanya.

Baca juga: Anak Keracunan MBG Masalah Serius, Infeksi Berulang Bisa Ubah Struktur Usus hingga Picu Keganasan

Namun demikian, ia menilai, SPPG di wilayahnya cukup cepat mengabulkan permintaan menu makanan dari para murid.

Misalnya, ketika sejumlah siswa me-request menu makanan khas Jepang, yakni teriyaki.

"Kemarin (murid-murid) minta teriyaki ke SPPG. Ya dibuatkan sama SPPG. Itu langsung ngobrol anak-anak sama bapak dari SPPG-nya 'Pak besok teriyaki dong', langsung besok dibawakan," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved