Aksi Demonstrasi di Pati
Wabup Pati Disebut Belum Terlibat Pengambilan Keputusan, Sudewo Justru 'Gandeng' Tim Pemenangan
Muncul sosok 'Tim 8' yang diduga kerap berkoordinasi dengan Sudewo dalam mengambil kebijakan. Wakil Bupati justru jarang diajak 'bicara'
Anggota Pansus lainnya, Muhammadun alias Madun pun menanyakan, kenapa Sudewo tidak melibatkan DPRD sebagai representasi masyarakat terkait pembahasan kenaikan PBB-P2.
Bahkan, menurut Madun, rapat awal kebijakan malah dilakukan di rumah pribadi Sudewo.
"Dengan kawan-kawan DPRD, meskipun tidak saya libatkan dalam pengambilan keputusan ini, tapi dewan sudah membentuk Peraturan Daerah (Perda),"
"Kalau mengacu Perda Nomor 1 Tahun 2024, kenaikan PBB 1.000 persen lebih, ini di bawah 200 persen, hanya 120 persen (setelah menyampaikan bahwa kenaikan 250 persen adalah kesalahannya ketika mengumumkan ke publik),"
"Artinya kalau di bawah jauh, tanpa harus kami konsultasikan, anggota dewan secara logika pasti setuju. Kecuali saya menarik di atas ketentuan Perda, itu bapak boleh tidak setuju," ujar Sudewo, dikutip dari TribunJateng.com.
Sudewo juga ditanyai terkait penunjukan Torang Manurung yang merupakan tim suksesnya saat Pilkada dulu sebagai Ketua Dewan Pengawas (Dewas) RSUD RAA Soewondo.
Sudewo menjawab, awalnya ia menunjuk Manurung sebagai Ketua Dewas karena dinilai memiliki kemampuan.
Namun, tak semua yang dilakukan Manurung ia setujui.
Sudewo juga mengaku kaget setelah tahu bahwa Manurung memanfaatkan jabatannya untuk melakukan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dengan memberikan pekerjaan kepada istrinya sebagai pemasok bahan baku instalasi gizi rumah sakit.
Baca juga: Sidak RSUD, Pansus DPRD Pati Bongkar Kasus Nepotisme, Istri Dewas Jadi Pemasok Bahan Makanan
"Saya sama sekali tidak tahu. Saya malah terkejut bahwa istrinya Pak Manurung ambil pekerjaan di situ,"
"Saat Bu Rini (direktur RSUD) laporan, saya tanya penunjukannya prosedural dan sesuai peraturan atau tidak. Lalu Pak Manurung langsung saya minta mundur," tegas dia.
Penilaian Sudewo terhadap Manurung disebut telah berubah setelah Manurung Walk Out dari rapat pansus setelah dicecar terkait dugaan nepotisme di RSUD Soewondo.
“Terus terang saya kecewa dan jadi punya penilaian berbeda terhadap Pak Manurung setelah kejadian itu (walk-out dari Pansus). Dia tidak menghargai forum Pansus. Itu jadi pembelajaran bagi saya, ketika menunjuk orang harus hati-hati,” kata dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Wabup di Pansus Hak Angket DPRD Pati: Bupati Sering Libatkan Tim 8 untuk Ambil Kebijakan Strategis
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Mazka Hauzan Naufal)
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.