Mushola Ambruk di Sidoarjo
Suara Sirine Ambulans Masih Berbunyi, Tim SAR Temukan 12 Jenazah Baru di Musala Al Khoziny
Tim SAR evakuasi korban runtuhnya musala Al Khoziny, Sidoarjo; 37 tewas, 26 hilang, pembersihan puing masih berlangsung.
Menjaga Stamina Tim SAR
Memasuki hari ketujuh sejak awal kejadian, tim yang bertugas untuk operasi SAR dan pembersihan puing terus bekerja selama 24 jam secara bergantian dalam interval waktu 3 jam sekali.
Beberapa personel pun sudah mulai membutuhkan dukungan stamina ekstra dan pelayanan khusus, sebab beberapa jenis gejala kesehatan seperti gatal-gatal mulai dirasakan.
Sebagai pemecahan masalah tersebut, pihak Dinas Kesehatan menambah pelayanan ekstra dengan memberikan dukungan kesehatan bagi para personel SAR, baik berupa suplemen vitamin hingga penanganan gejala gatal-gatal yang mulai dialami beberapa personel.
Di sisi lain, Dinkes juga memberikan layanan ekstra bagi tim SAR untuk menjaga staminanya selama proses hingga semua pekerjaan selesai.
Penyakit Lanjutan Dampak Pembusukan Mayat
Hal yang tidak kalah penting dalam rangkaian penanganan darurat ini adalah potensi penyakit lanjutan dampak pembusukan jenazah yang sudah memasuki tujuh hari.
Kendati jenazah korban bencana tidak menularkan penyakit berbahaya secara langsung kepada petugas maupun masyarakat sekitar, namun hal itu menjadi perhatian BNPB maupun pihak stakeholder terkait.
Secara umum, proses pembusukan jenazah memang menghasilkan cairan dan gas yang berbau, namun pada umumnya tidak menjadi sumber penularan penyakit menular seperti HIV, TBC, atau COVID-19.
Risiko kesehatan justru dapat timbul apabila cairan pembusukan mencemari sumber air bersih di sekitar lokasi, terutama di daerah padat penduduk atau yang memiliki sanitasi kurang memadai.
Kondisi ini dapat memicu munculnya penyakit berbasis lingkungan seperti diare, kolera, tifoid, atau hepatitis A, bukan karena kontak langsung dengan jenazah, tetapi akibat air yang terkontaminasi.
Sebagai solusi, BNPB bersama Pusat Krisis Kesehatan RI dan Dinkes bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur juga akan menambah porsi penyemprotan insektisida maupun disinfektan termasuk strategi pengelolaan lingkungan di area pembersihan puing dan kawasan sekitar.
Tujuannya untuk memitigasi dan mencegah terjadinya penyakit lanjutan dari pembusukan jenazah yang sudah memasuki hari ketujuh.
Di samping itu, BNPB juga akan memberikan dukungan tambahan berupa peralatan seperti Alat Pelindung Diri (APD), kacamata google, sarung tangan khusus, masker, sepatu boots dan kebutuhan lain yang diperlukan sesuai standar prosedur sekali pakai.
“Nanti semua keperluan, APD, kacamata google dan apapun BNPB akan dukung. BNPB punya banyak APD dan semua peralatan lain yang dibutuhkan,” kata Budi.
Mushola Ambruk di Sidoarjo
Update Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 16 Tewas, 1 Potongan Tubuh, 4 Kendala Identifikasi Jasad |
---|
Ketua MUI: Robohnya Ponpes Al Khoziny Tragedi Kemanusiaan, Jangan Terlalu Mengarah Proses Hukum |
---|
Nanang Bertekad akan Kembali Mondok di Ponpes Al Khoziny: Sayang jika Tak Dilanjutkan |
---|
Kunjungi Korban Reruntuhan Pesantren Al Khoziny, Menteri PPPA: Anak Berhak Dapat Tempat Aman |
---|
Jumlah Korban Meninggal Ambruknya Ponpes Al Khoziny 14 Orang, Pencarian Korban Penuh Kehati-hatian |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.