Senin, 6 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Sosok Bupati Citra Pitriyami, Ngaku Tak Tahu Data SPPG saat Singgung Keracunan MBG di Pangandaran

Rekam jejak Bupati Pangandaran Citra Pitriyami, tak tahu operasional MBG di wilayahnya, simak juga harta kekayaan sosok kakak Cakra Khan itu.

Tribun Jabar/Padna
PROFIL CITRA PITRIYAMI - Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, saat memberikan keterangan di Pendopo Bupati Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (6/8/2025). Citra mengaku tak tahu pasti soal operasional MBG di Pangandaran. Pengakuan ini diungkapkan Citra setelah terjadi kasus dugaan keracunan MBG siswa di Pangandaran pada Rabu (1/10/2025). Berikut sosok Citra, dilengkapi rincian harta kekayaannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami menyoroti kasus keracunan massal diduga akibat mengonsumsi hidangan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di wilayahnya.

MBG merupakan program nasional inisiasi Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan untuk menurunkan angka stunting dan kemiskinan, serta meningkatkan status gizi anak-anak dan kelompok rentan.

Citra juga membuat pengakuan mengejutkan soal pelaksanaan program MBG di Kabupaten Pangandaran.

Lantas fakta apa yang diungkap Citra soal pelaksanaan program MBG di Kabupaten Pangandaran? Simak juga profil, rekam jejak, hingga daftar kekayaan sang Bupati!

Sosok Citra Pitriyami

Citra Pitriyami lahir di Ciamis, Jawa Barat pada 12 Juli 1983.

Wanita 42 tahun itu adalah politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Baca juga: Fakta di Balik Kasus Keracunan MBG di Ciamis, Semua SPPG Belum Punya SLHS, Apa Itu?

Pendidikan

  • SD Negeri Karangbenda,  Parigi, Pangandaran, Jawa Barat (1989–1995)
  • SMP Negeri 1 Parigi (1995–1998)
  • SMA Negeri 1 Parigi (1998–2001)
  • Universitas Jenderal Soedirman, Sarjana Hukum (2006)

Citra memulai karier dengan bekerja sebagai wiraswasta dan menjabat sebagai manajer pada 2010–2015.

Kakak dari penyanyi Cakra Konta Paryaman alias Cakra Khan itu kemudian bergabung ke PDI-P dengan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.

Citra akhirnya berhasil dilantik menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangandaran untuk masa jabatan 2019–2024.

Selanjutnya, Citra maju dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Bupati Pangandaran 2024, bersama rekan sesama anggota DPRD Ino Darsono sebagai calon wakil bupati.

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pangandaran 2024 itu, Citra-Ino terdaftar sebagai pasangan cabup dan cawabup nomor urut 1.

Mereka berhasil terpilih setelah unggul dari pasangan cabup dan cawabup nomor urut 2, Ujang Endin Indrawan- Dadang Solihat.

Citra-Ino pun resmi menjabat sebagai Bupati dan Wabup Pangandaran periode 2025–2030 sejak 20 Februari 2025, setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta.

Harta Kekayaan Citra Pitriyami

Dikutip Tribunnews.com dari e-lhkpn, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Citra ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 31 Desember 2024, mantan Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran itu memiliki harta kekayaan dengan total nominal sebesar Rp2,9 miliar, berikut rinciannya:

I. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 3.310.928.600

1. Tanah dan Bangunan Seluas 603 m2/340 m2 di KAB / KOTA PANGANDARAN, WARISAN Rp. 500.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 290 m2/104 m2 di KAB / KOTA PANGANDARAN, HASIL SENDIRI Rp. 120.000.000

3. Tanah Seluas 280 m2 di KAB / KOTA PANGANDARAN, WARISAN Rp. 40.000.000

4. Tanah Seluas 850 m2 di KAB / KOTA PANGANDARAN, WARISAN Rp. 60.000.000

5. Tanah Seluas 2.213 m2 di KAB / KOTA PANGANDARAN, WARISAN Rp. 80.000.000

6. Tanah Seluas 2.039 m2 di KAB / KOTA PANGANDARAN, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000

7. Tanah Seluas 282 m2 di KAB / KOTA PANGANDARAN, HASIL SENDIRI Rp. 130.928.600

8. Tanah dan Bangunan Seluas 1.680 m2/700 m2 di KAB / KOTA PANGANDARAN, HASIL SENDIRI Rp. 1.200.000.000

9. Tanah Seluas 280 m2 di KAB / KOTA PANGANDARAN, HASIL SENDIRI Rp. 650.000.000

10. Tanah Seluas 1.933 m2 di KAB / KOTA PANGANDARAN, HASIL SENDIRI Rp. 80.000.000

11. Tanah Seluas 2.500 m2 di KAB / KOTA PANGANDARAN, HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 1.094.000.000

1. MOBIL, TOYOTA KIJANG INNOVA 2.4 V A/T / MINIBUS Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp. 412.500.000

2. MOTOR, PIAGGIO VESPA LX IA/TGET 125 EV A/T Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp. 52.000.000

3. MOTOR, YAMAHA BPV A/T Tahun 2023, HASIL SENDIRI Rp. 59.500.000

4. MOBIL, TOYOTA FORTUNER 2.4 VRZ 4X2 A/T Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp. 435.000.000

5. MOBIL, WULING ALMAZ 1.5L T LUX CVT A/T Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 135.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 46.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 21.397.141

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 4.472.325.741

II. HUTANG Rp. 1.500.000.000

III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp. 2.972.325.741

Pengakuan Citra

Citra menyatakan keprihatinannya atas kasus dugaan keracunan makanan yang menimpa delapan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Attarbiyah Leuwiliang, Kecamatan Cigugur, Pangandaran, Jabar setelah mengonsumsi MBG pada Rabu (1/10/2025).

Citra tidak menyangka kasus keracunan dapat terjadi, terutama setelah Kabupaten Pangandaran sempat dianggap kondusif dan tidak diundang dalam kegiatan koordinasi MBG di Jawa Barat.

Dia juga mengakui adanya kekurangan koordinasi dengan pihak pengelola program terkait operasional MBG di Kabupaten Pangandaran.

"Walaupun memang, jujur saja diawal pihak SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi) ataupun pengelola MBG itu sama sekali tidak ada koordinasi," kata Citra kepada wartawan di Mapolres Pangandaran, Kamis (2/10/2025) sore, dilansir dari TribunJabar.id.

Untuk diketahui, SPPG adalah unit dapur yang dibentuk Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menjalankan program MBG.

Fungsi SPPG yaitu memproduksi makanan bergizi untuk anak sekolah sesuai standar gizi nasional.

Menurut Citra, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran tidak mengetahui secara pasti jumlah dan lokasi dapur yang digunakan oleh pengelola MBG.

"Jadi kita tidak tahu dapur ada berapa, letaknya di mana, yayasannya punya siapa, jujur kita tidak tahu," tutur Citra.

Citra menjelaskan bahwa pihaknya baru berencana mengundang koordinator SPPG untuk mendapatkan data tersebut, namun kasus dugaan keracunan sudah terlanjur terjadi.

"Tadinya saya mau tanya, di kita itu ada berapa dapur? Baru mau mengundang, eh ternyata ada kejadian," ungkapnya.

Di sisi lain, Citra menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi evaluasi bersama.

"Saya tidak akan menyalahkan siapa yang salah, tapi dengan kejadian ini menjadi evaluasi bersama agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari," ujar Citra.

Sebagai tindak lanjut, Citra pun akan mengerahkan tim satuan tugas (satgas) untuk mengecek dan mengevaluasi langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Mulai minggu ini, tim kita akan sering turun ke lapangan. Mau tidak mau, wayahna. Kita harus menjaga betul agar tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan dalam Program MBG ini," kata Citra kepada sejumlah wartawan di Pangandaran, Sabtu (4/10/2025) pagi, dilansir dari TribunJabar.id.

Sebelumnya, Pemkab Pangandaran telah membentuk Satgas Percepatan Program MBG untuk memastikan distribusi dan kualitas makanan berjalan sesuai standar. 

Kini, satgas tersebut juga akan difokuskan untuk mengevaluasi menyeluruh termasuk di sekolah-sekolah penerima Program MBG.

Citra menilai bahwa kasus keracunan bisa dicegah apabila pengawasan internal di tingkat penyelenggara program lebih ketat dan profesional.

Belajar dari kejadian ini, Citra lantas berharap agar Program MBG yang bertujuan meningkatkan gizi pelajar tetap berjalan dengan aman.

"Insyaallah dalam minggu ini saya akan keluarkan surat tugas untuk satgas agar selalu berkoordinasi ke lapangan, termasuk ke SPPG. Ini untuk memastikan semua proses pengolahan dan distribusi makanan aman," papar Citra.

Adapun gejala keracunan yang dialami 8 siswa MIS Attarbiyah Leuwiliang mulai dirasakan pada Rabu sekitar pukul 08.30 WIB, tak lama setelah mereka mengonsumsi sajian MBG yang menunya terdiri dari capcay, ayam kecap, tahu, jeruk, dan nasi.

Delapan siswa dari kelas berbeda yang menjadi korban ini antara lain Salsa (10), Putri (11), Pika (11), Yola (8), M. Riska (9), Hamed (11), Ika (8), dan Aleksa (11). 

Para korban kemudian dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Cigugur untuk mendapatkan pertolongan medis.

Hingga Kamis, 7 dari 8 siswa yang mengalami gejala keracunan tersebut sudah dipulangkan ke rumah masing-masing setelah kondisi mereka membaik.

Sedangkan, 1 anak masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Cigugur.

Sampel makanan dan sisa muntahan telah diambil Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran untuk diperiksa di laboratorium kesehatan daerah setempat.

Sementara itu, Polres Pangandaran akan melakukan rapat koordinasi dengan seluruh SPPG yang ada di wilayahnya.

Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Keracunan MBG di Pangandaran: Bupati Citra Akui Tak Tahu Jumlah dan Lokasi Dapur SPPG

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJabar.id/Padna)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved