Rabu, 8 Oktober 2025

Kondisi Siswa SMP di Pangandaran Korban Jembatan Ambruk, Baru Sebulan Dibangun dan Kawat Putus

Jembatan gantung ambruk saat siswa SMP IT Daarul Hikmah Pangandaran berfoto. Empat orang terluka dan dievakuasi ke puskesmas terdekat.

Penulis: Faisal Mohay
TribunJabar.id/Padna
JEMBATAN AMBRUK - Penampakan jembatan gantung terlihat di Dusun Nengklok, Desa Pajaten, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran. Jembatan tersebut menyebabkan sejumlah siswa jatuh ke sungai pada Sabtu, 4 Oktober 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Beredar viral video sejumlah siswa SMP dievakuasi warga setelah terjatuh dari jembatan yang ambruk.

Siswa yang terluka dinaikkan mobil ambulans dan dibawa ke puskesmas terdekat.

Insiden itu terjadi saat rombongan siswa SMP IT Daarul Hikmah melintas di jembatan gantung di Dusun Nengklok, Desa Pajaten, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/10/2025).

Jembatan berbahan baja dan besi tersebut khusus untuk pejalan kaki dan dibangun oleh salah satu perusahaan BUMN.

Saat kejadian ada 16 siswa yang berada di atas jembatan dan hendak berfoto bersama.

Tiba-tiba jembatan ambruk sehingga delapan siswa yang ada di pinggir jembatan jatuh ke sungai.

Dari delapan siswa yang terjatuh, enam di antaranya sempat dirawat di Puskesmas Cikembulan karena luka-luka.

Identitas korban yang dirawat yakni Gina Sabha (Kelas 8), Zaskia (Kelas 8), Aulia Purnamasari (Kelas 8), dan Shifa (Kelas 7).

Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun para korban mengalami trauma.

Guru PJOK SMP IT Daarul Hikmah, Ilham Habibie, mengatakan siswanya terjatuh saat melakukan kegiatan olahraga jalan santai.

"Posisi kita tadinya di tengah jembatan dan mau berfoto bersama," katanya.

Baca juga: Sosok Bupati Citra Pitriyami, Ngaku Tak Tahu Data SPPG saat Singgung Keracunan MBG di Pangandaran

Belum sempat berfoto, jembatan roboh dan kawatnya terlepas.

"Alhamdulillah sekarang mereka (korban) sudah pada sehat, tapi masih sedikit syok dengan kejadian tadi pagi," bebernya.

Ketua RT setempat, Winarto, menerangkan kawat besar pada pagar jembatan itu terlepas.

Diperkirakan tinggi jembatan ke permukaan sungai sekitar lima meter.

"Jembatan ini baru dibangun, malah belum peresmian. Mungkin ada sekitar satu bulan ke belakang. Tapi, tadi kawat pagar sebelah kiri yang ada di pinggirnya terlepas sehingga anak-anak siswa SMP itu terjatuh," katanya.

Kepala Desa Pajaten, Kostaman, menerangkan jembatan yang ambruk menjadi akses warga antar dusun lantaran terdapat sekolah dan area persawahan di seberang.

Kini, jembatan yang baru dibangun sebulan lalu harus ditutup sementara.

Baca juga: Orang Tua Murid di Pangandaran Was-was Ada Keracunan MBG: Program Ini Bagus, tapi Harus Dievaluasi

"Ya ditutup dulu, karena jembatannya kan miring. Saya sudah mengajukan untuk segera diperbaiki ke pihak pengembang untuk mengerjakan pembangunan jembatan tersebut."

"Katanya, hari ini akan datang ke lokasi dan mau memperbaiki," paparnya, dikutip dari TribunJabar.id.

Kostaman menambahkan jembatan sempat rusak terbawa banjir, kemudian miring karena terlalu lama dan kini ambruk.

"Nah, sekarang dibangun lagi dari CSR (Corporate Social Responsibility). Ya, semoga jembatan yang sekarang bisa secepatnya diperbaiki dan bisa dilewati masyarakat," lanjutnya.

CSR adalah tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jembatan Ambruk di Pangandaran, Bagian Tengah Jembatan Melengkung

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Padna)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved