Selasa, 7 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Mayjen Budi Irawan: Jumlah Korban Mushala Ambruk Ponpes Al Khoziny Terbesar di Sepanjang 2025

Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Budi Irawan BNPB mengatakan bahwa jumlah korban Mushala Ponpes ambruk di Sidoarjo cuku besar.

Editor: Sri Juliati
NST
KORBAN MUSHALA AMBRUK - Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Budi Irawan BNPB mengatakan bahwa jumlah korban Mushala Ponpes ambruk di Sidoarjo cuku besar. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut tragedi runtuhnya mushala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai peristiwa dengan korban terbanyak sepanjang tahun 2025.

Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, mengatakan total korban jiwa dalam insiden tersebut mencapai 50 orang tewas, menjadikannya tragedi paling mematikan tahun ini.

Bahkan menurutnya, jumlah korban tragedi mushala ambruk tersebut lebih banyak dibandingkan korban bencana alam di Poso, Sulawesi Tengah hingga banjir bandang di Bali.

“Cukup besar menurut BNPB, karena dari bencana-bencana alam yang terjadi, baik gempa bumi di Poso, banjir bandang di Bali, maupun di Nagekeo, jumlah korban tidak sebanyak ini. Untuk peristiwa ini, ada 50 orang meninggal,” ujar Budi dalam keterangan pers, Senin (6/10/2025).

Ia menjelaskan, total korban secara keseluruhan mencapai 154 orang, terdiri atas 104 orang selamat, 50 orang meninggal dunia, dan 13 orang masih dalam pencarian.

“Tim evakuasi baru saja melaksanakan rapat koordinasi. Alhamdulillah, telah ditemukan tujuh jenazah lagi sehingga diperkirakan tinggal 13 korban yang masih di bawah reruntuhan,” kata Budi.

MOBIL MERCY - Tim gabungan menemukan satu unit mobil Mercedes saat membongkar reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Sabtu (4/10/2025) sore. Setelah berhasil dievakuasi, bangkai mobil tersebut langsung diangkut menggunakan truk milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sidoarjo dan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
MOBIL MERCY - Tim gabungan menemukan satu unit mobil Mercedes saat membongkar reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Sabtu (4/10/2025) sore. Setelah berhasil dievakuasi, bangkai mobil tersebut langsung diangkut menggunakan truk milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sidoarjo dan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). (Istimewa)

Menurutnya, proses evakuasi terus dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan. Tim di lapangan masih berupaya menyingkirkan puing-puing bangunan untuk mempercepat pencarian korban yang tersisa.

BNPB menegaskan, tragedi ini menjadi peringatan penting bagi keselamatan bangunan fasilitas umum, terutama tempat ibadah dan pendidikan. Hingga kini, proses evakuasi dan identifikasi korban masih berlangsung di lokasi kejadian.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga melaporkan jumlah korban meninggal akibat runtuhnya mushala Ponpes Al Khoziny, bertambah menjadi 54 orang.

Mayjen Budi Irawan, mengatakan penambahan angka korban terjadi setelah tim gabungan menemukan tujuh jenazah baru pada Minggu (5/10/2025) malam hingga Senin (6/10/2025) pagi.

“Telah ditemukan tujuh jenazah lagi. Sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 50 orang. Dari total 154 orang di lokasi kejadian, sebanyak 104 orang selamat dan 13 orang masih dalam pencarian,” ujar Budi dalam konferensi pers, Senin pagi.

Baca juga: Tim DVI Ungkap Proses Identifikasi Santri Ponpes Al Khoziny: Sidik Jari hingga Senyum di Foto

Budi menambahkan, pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan. Ia berharap proses evakuasi dapat diselesaikan pada hari ini.

“Diharapkan hari ini evakuasi bisa selesai, dengan fokus menemukan 13 korban yang diperkirakan masih tertimbun reruntuhan,” jelasnya.

BNPB mencatat, runtuhnya mushala di Ponpes Al Khoziny menjadi peristiwa dengan korban terbanyak sepanjang tahun 2025, melampaui jumlah korban dari bencana banjir di Bali maupun banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Dari catatan kami, ini merupakan kejadian dengan jumlah korban meninggal terbanyak pada 2025,” kata Budi.

Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi dan identifikasi korban masih berlangsung di lokasi kejadian.\

Keluarga Korban Dapat Pendampingan Psikologi

Keluarga korban ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny mendapat pendampingan layanan trauma healing oleh Dinsos Jatim di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya, Sabtu (4/10/2025). 

Tercatat sudah ada tiga keluarga korban yang mendapat layanan tersebut.

Kadinsos Jatim, Restu Novi Widiani mengatakan, tiga keluarga korban yang mendapat trauma healing tidak menunjukkan kecenderungan gejala psikologis yang serius.

Sehingga, petugas sebatas memberikan terapi konseling motivasi dan penguatan psikologi. Dan, tidak sampai menggunakan terapi obat-obatan, atau sampai dirujuk ke pusat kesehatan kejiwaan, mengutip TribunJatim.com.

"Yang tiga ini sudah bisa ikhlas. Hanya motivasi, tidak perlu obat-obatan. Tetapi nanti ketika bertemu langsung dengan jenazah, itu bisa menjadi tahap berikutnya," ujarnya pada awak media di lokasi. 

Restu Novi mengatakan, layanan trauma healing di posko tersebut, bekerja sama dengan RS Menur Surabaya.

Termasuk, melibatkan beberapa elemen pekerja sosial, relawan Jatim Social Care. 

Selain itu, ia juga tengah berkoordinasi dengan komunitas terapis untuk membantu menurunkan tingkat stres keluarga korban yang berduka. 

Tak cuma sekadar memberikan pendampingan psikologis, Restu Novi menambahkan, pihaknya juga memastikan kebutuhan dasar keluarga korban terpenuhi.

"Asupan juga penting. Ada minuman hangat, makanan ringan, karena ada yang tidak bisa makan nasi akibat terlalu sedih," pungkasnya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pemprov Jatim Sediakan Layanan Trauma Healing pada Keluarga Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved