5 Populer Regional: Program Dedi Mulyadi Sisihkan Rp1.000 per Hari - Yai Mim Nangis Merasa Difitnah
Berikut berita populer regional dimulai program sisihkan Rp1.000 per hari ala Dedi Mulyadi hingga Yai Mim nangis merasa difitnah.
Termasuk Danden Ipam 1 Mar Pasmar 1 Jakarta Kolonel Mar Romanimbun Butar Butar, serta jajaran TNI dari Kodim 0717/Grobogan.
Dandim 0717/Grobogan, Letkol Kav Barid Budi Susila, menyampaikan belasungkawa terdalam atas gugurnya Praka Zaenal.
"Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya. Semoga almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ujar Barid.
Insiden Praka Zaenal terjadi saat melakukan penerjunan dalam rangka demonstrasi kemampuan di hadapan Presiden.
5. Yai Mim Menangis Difitnah Sahara Lakukan Pelecehan: Saya Penghafal Al Quran, Tidak Mungkin Maksiat

Mantan dosen Filsafat UIN Malang, Muhammad Imam Muslimin Mardi alias Yai Mim, menangis karena dituduh melakukan pelecehan seksual oleh pemilik rental sekaligus tetangganya, Nurul Sahara.
Menurut Yai Mim, tuduhan yang dilontarkan oleh Sahara adalah bohong dan fitnah.
Yai Mim dan Sahara berseteru setelah Sahara mengunggah beberapa video yang bernarasi miring soal Yai Mim, mulai dari penutupan jalan, pelecehan seksual, hingga perusakan mobil rental.
Yai Mim membantah semua tuduhan itu. Ia menegaskan awal mula perseteruan mereka karena Sahara memakirkan mobil rental di depan pagar rumah sehingga dirinya sulit untuk keluar.
"Itu semua bohong dan fitnah (soal tuduhan pelecehan seksual)," kata Yai Mim, dikutip dari YouTube Uya Kuya, Minggu (5/10/2025).
Saudara dari pendakwah Gus Iqdam itu menegaskan bahwa dirinya adalah seorang hafiz, orang yang hafal Al Quran.
Ia juga mengaku tidak mungkin melakukan pencabulan sebagaimana yang dituduhkan Sahara.
"Saya itu penghafal Al Quran. Saya tidak mungkin melakukan maksiat. Kalau saya melakukan maksiat hilang Al Quran saya," ujar Yai Mim.
Tangis Yai Mim pecah tatkala ia memikirkan nasib para santri dan mahasiswanya setelah dirinya difitnah Sahara melakukan pelecehan seksual.
"Saya punya santri dari Aceh sampai Papua, gimana perasaan mereka kalau kyainya cabul coba. Kalau sampe mereka percaya bagaimana?" ujar Yai Mim.
Ia menceritakan ada dampak besar setelah difitnah soal pencabulan.
"Dampaknya apa? Saya datang ke kelas, tak ada satupun mahasiswa yang datang, saya dosen," kata Yai Mim dengan air mata yang terus mengalir.
"Saya datang, saya WhatsApp tidak ada yang jawab, ternyata apa? Semuanya dihubungi orangtua mereka, jangan mau diajari Yai Mim 'dosen cabul'," lanjutnya.
Melihat Yai Mim menangis, Rosida Vignezvari, istri Yai Mim, mencoba untuk menenangkan suaminya dengan mengelus punggung.
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.