Kamis, 9 Oktober 2025

5 Populer Regional: Program Dedi Mulyadi Sisihkan Rp1.000 per Hari - Yai Mim Nangis Merasa Difitnah

Berikut berita populer regional dimulai program sisihkan Rp1.000 per hari ala Dedi Mulyadi hingga Yai Mim nangis merasa difitnah.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Nuryanti
Kolase: Instagram @bogordailynews, Tribun Jabar/Deanza, Tribunjatim.com/Habibur Rohman, dan Tangkapan Layar YouTube Uya Kuya TV
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com. Dimulai program sisihkan Rp1.000 per hari ala Dedi Mulyadi hingga Yai Mim nangis merasa difitnah. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai kebijakan baru dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Program ini bernama Rereongan Sapoe Sarebu atau menyisihkan uang Rp1.000 per hari.

Sasarannya tidak hanya Aparatur Sipil Negara, namun juga masyarakat lainnya.

Dana yang terkumpul akan digunakan untuk pembangunan Jawa Barat.

Kemudian ada kabar terbaru dari mantan dosen Filsafat UIN Malang, Muhammad Imam Muslimin Mardi alias Yai Mim.

Ia menangis merasa difitnah oleh tetangganya bernama Nurul Sahara.

Yai Mim dalam kesempatannya menegaskan tidak melakukan pelecehan sebagai yang dituduhkan Sahara.

Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Program Sisihkan Rp1.000 Dedi Mulyadi Sudah Dimulai di Purwakarta, Dana Terkumpul Bakal Diaudit

SISIHKAN RP1.000 - Momen ketika petugas BPBD Purwakarta menyisihkan uang Rp1.000, Senin (6/10/2025). Adapun hal itu merupakan praktik terkait program Rereongan Sapoe Sarebu yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Nantinya, uang yang terkumpul itu digunakan untuk kebutuhan warga yang bersifat darurat di bidang kesehatan dan pendidikan.
SISIHKAN RP1.000 - Momen ketika petugas BPBD Purwakarta menyisihkan uang Rp1.000, Senin (6/10/2025). Adapun hal itu merupakan praktik terkait program Rereongan Sapoe Sarebu yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Nantinya, uang yang terkumpul itu digunakan untuk kebutuhan warga yang bersifat darurat di bidang kesehatan dan pendidikan. (Tribun Jabar/Deanza)

Program terbaru Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bernama Rereongan Sapoe Sarebu atau menyisihkan uang Rp1.000 per hari, sudah dimulai di Kabupaten Purwakarta, Senin (6/10/2025).

Adapun program ini diresmikan langsung oleh Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein atau yang akrab disapa Om Zein.

Dia mengatakan uang yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk warga yang membutuhkan terkait biaya tambahan di bidang pendidikan dan kesehatan.

Secara lebih detail, Om Zein menuturkan di bidang pendidikan, nantinya uang itu bisa digunakan untuk membeli kebutuhan penunjang siswa seperti pembelian seragam sekolah.

Sementara, di bidang kesehatan, dia mengungkapkan dana yang terkumpul bisa untuk membantu keluarga yang kesulitan dalam pembiayaan transportasi ketika ada anggotanya yang dirawat di rumah sakit.

‎"Sekolah memang gratis, BPJS juga ada. Tapi ongkos ke rumah sakit, atau baju sekolah yang harus dibeli, itu kan masih jadi kendala. Nah, lewat program ini bisa dibantu," katanya, dikutip dari Tribun Jabar.

Ia mendorong seluruh lapisan masyarakat dari ASN hingga warga berpartisipasi dalam program ini.

Namun, Om Zein menegaskan gerakan ini tidak bersifat wajib tetapi sukarela.

‎"Mulai hari ini kita gerakan bersama. Dari ASN, pelajar, sampai masyarakat bisa ikut menyumbang seribu rupiah setiap hari.Sumbangan ini sifatnya ikhlas, bukan paksaan," tuturnya.

Dia menilai program Dedi Mulyadi ini bakal berdampak besar karena bisa membantu kebutuhan darurat masyarakat.

Baca selengkapnya.

2. BRIN: Meteor Besar yang Jatuh di Cirebon Merupakan Kejadian Langka

Peristiwa jatuhnya meteor di Cirebon, Jawa Barat pada Minggu(5/10/2025) malam tergolong peristiwa yang langka terjadi.

Sebab, meteor yang jatuh di Laut Jawa Cirebon tersebut ukurannya cukup besar.

"Yang berukuran kecil lebih sering kejadiannya, yang ukuran besar jarang," kata Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin kepada Tribun, Senin(6/10/2025).

Diketahui peristiwa jatuhnya meteor di Indonesia bukan kali ini saja terjadi.

Pada tahun 2010 sebuah meteor jatuh di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur dan menyebabkan tiga rumah warga rusak parah.

Satu tahun sebelumnya meteor berukuran cukup besar juga jatuh di Teluk Bone, Sulawesi Selatan. Warga sempat panik kala peristiwa itu terjadi.

Kemudian pada tahun 2015 meteor juga jatuh di Desa Pelalo, Curup Timur, Bengkulu. Warga mendengar bunyi ledakan keras dari arah hutan saat peristiwa tersebut terjadi.

Menurut Thomas Djamaluddin penyebab meteor jatuh karena batuan antariksa bertabrakan dengan bumi. Jumlah batuan antariksa juga kata dia sangat banyak. 

Baca selengkapnya.

3. Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk: 53 Meninggal Dunia, Operasi Pencarian Diperpanjang

EVAKUASI KORBAN - Suasana evakuasi korban rubuh musala di Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025)
EVAKUASI KORBAN - Suasana evakuasi korban rubuh musala di Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025) (TRIBUNJATIM.COM/HABIBUR ROHMAN)

Petugas berhasil mengevakuasi 53 korban meninggal dunia korban runtuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim).

Dari jumlah tersebut, delapan jenazah berhasil teridentifikasi. Proses evakuasi korban dan pengangkatan puing-puing reruntuhan telah berjalan selama sepekan sejak kejadian pada Senin (29/9/2025).

Alat berat mulai dari crane, eskavator dan breaker telah diterjunkan. Korban-korban yang tertimbun di bawah runtuhan akhirnya terangkat.

Pada hari ketujuh evakuasi, tim SAR gabungan berhasil mengekstraksi sebanyak 27 korban meninggal dunia. Korban yang ditemukan pada Minggu (5/10/2025) dari seluruh sektor dari A1 hingga A4.

Penemuan terakhir pukul 21.47 WIB satu korban meninggal dunia diekstraksi kemudian dilanjutkan evakuasi dari sektor A2.

“Total terdapat 27 korban dengan lima di antaranya body part berhasil diekstraksi dan dievakuasi,” kata Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Laksamana TNI Yudhi Bramantyo, Minggu (5/10/2025).

Lima body part tersebut bagian tubuh tanpa kaki kanan, pinggul sampai kaki, badan; kaki kiri; tangan kanan, badan dan kaki kiri, bagian tubuh tanpa kaki kanan.

“Proses evakuasi masih berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” ucap Bramantyo.

Sebelumnya, ia menegaskan bahwa proses evakuasi tetap dilanjut dan dimaksimalkan selama 24 jam hingga seluruh jenazah yang diduga tertimbun dinyatakan bersih.

Baca selengkapnya.

4. Istri Hamil 7 Bulan, Kepergian Praka Zaenal di Tengah Penantian Kelahiran Buah Hati

ANGGOTA TNI GUGUR - (Kiri) Foto Prajurit TNI Prajurit Kepala Marinir (Praka Mar) Zaenal Muttaqin semasa hidup dan (Kanan) Foto prosesi pemakaman di Dusun Banjardowo Desa Sambungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan, Sabtu (4/10/25).
ANGGOTA TNI GUGUR - (Kiri) Foto Prajurit TNI Prajurit Kepala Marinir (Praka Mar) Zaenal Muttaqin semasa hidup dan (Kanan) Foto prosesi pemakaman di Dusun Banjardowo Desa Sambungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan, Sabtu (4/10/25). (Kolase: Dok.kodimgrobogan dan Tribunnews.com/Istimewa)

Duka mendalam menyelimuti Korps Marinir TNI AL dan keluarga besar di Grobogan, Jawa Tengah.

Praka Zaenal Mutaqim, prajurit elite dari Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Den Ipam 1), gugur dalam tugas.

Ia mengalami mengalami kecelakaan saat kegiatan Presidential Inspection di perairan Teluk Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Praka Zaenal meninggal dunia saat sang istri, Siti Mardhiyah, mengandung anak mereka.

Usia kandungan Siti diketahui memasuki usia 7 bulan.

Jenazah Praka Zaenal dimakamkan secara militer di kampung halamannya, Desa Sembungharjo, Kecamatan Pulokulon, Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (4/10/2025) sore seperti diberitakan Kompas.com.

Prosesi persemayaman dan pemakaman militer yang berlangsung khidmat ini dihadiri langsung oleh sejumlah perwira tinggi dan rekan seangkatan.

Termasuk Danden Ipam 1 Mar Pasmar 1 Jakarta Kolonel Mar Romanimbun Butar Butar, serta jajaran TNI dari Kodim 0717/Grobogan.

Dandim 0717/Grobogan, Letkol Kav Barid Budi Susila, menyampaikan belasungkawa terdalam atas gugurnya Praka Zaenal.

"Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya. Semoga almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ujar Barid.

Insiden Praka Zaenal terjadi saat melakukan penerjunan dalam rangka demonstrasi kemampuan di hadapan Presiden.

Baca selengkapnya.

5. Yai Mim Menangis Difitnah Sahara Lakukan Pelecehan: Saya Penghafal Al Quran, Tidak Mungkin Maksiat

YAI MIM MENANGIS - Mantan dosen UIN Malang, Muhammad Imam Muslimin atau Yai Mim menangis saat menanggapi fitnah dan tuduhan melakukan pelecehan seksual oleh tetangganya Nurul Sahara di YouTube Uya Kuya, Sabtu (4/10/2025).
YAI MIM MENANGIS - Mantan dosen UIN Malang, Muhammad Imam Muslimin atau Yai Mim menangis saat menanggapi fitnah dan tuduhan melakukan pelecehan seksual oleh tetangganya Nurul Sahara di YouTube Uya Kuya, Sabtu (4/10/2025). (Tangkapan Layar YouTube Uya Kuya TV)

Mantan dosen Filsafat UIN Malang, Muhammad Imam Muslimin Mardi alias Yai Mim, menangis karena dituduh melakukan pelecehan seksual oleh pemilik rental sekaligus tetangganya, Nurul Sahara.

Menurut Yai Mim, tuduhan yang dilontarkan oleh Sahara adalah bohong dan fitnah.

Yai Mim dan Sahara berseteru setelah Sahara mengunggah beberapa video yang bernarasi miring soal Yai Mim, mulai dari penutupan jalan, pelecehan seksual, hingga perusakan mobil rental. 

Yai Mim membantah semua tuduhan itu. Ia menegaskan awal mula perseteruan mereka karena Sahara memakirkan mobil rental di depan pagar rumah sehingga dirinya sulit untuk keluar.

"Itu semua bohong dan fitnah (soal tuduhan pelecehan seksual)," kata Yai Mim, dikutip dari YouTube Uya Kuya, Minggu (5/10/2025).

Saudara dari pendakwah Gus Iqdam itu menegaskan bahwa dirinya adalah seorang hafiz, orang yang hafal Al Quran.

Ia juga mengaku tidak mungkin melakukan pencabulan sebagaimana yang dituduhkan Sahara.

"Saya itu penghafal Al Quran. Saya tidak mungkin melakukan maksiat. Kalau saya melakukan maksiat hilang Al Quran saya," ujar Yai Mim.

Tangis Yai Mim pecah tatkala ia memikirkan nasib para santri dan mahasiswanya setelah dirinya difitnah Sahara melakukan pelecehan seksual.

"Saya punya santri dari Aceh sampai Papua, gimana perasaan mereka kalau kyainya cabul coba. Kalau sampe mereka percaya bagaimana?" ujar Yai Mim.

Ia menceritakan ada dampak besar setelah difitnah soal pencabulan.

"Dampaknya apa? Saya datang ke kelas, tak ada satupun mahasiswa yang datang, saya dosen," kata Yai Mim dengan air mata yang terus mengalir.

"Saya datang, saya WhatsApp tidak ada yang jawab, ternyata apa? Semuanya dihubungi orangtua mereka, jangan mau diajari Yai Mim 'dosen cabul'," lanjutnya.

Melihat Yai Mim menangis, Rosida Vignezvari, istri Yai Mim, mencoba untuk menenangkan suaminya dengan mengelus punggung.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved