Rabu, 8 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Polisi Akan Usut Kasus Ponpes Al Khoziny, Eks Kabareskrim: Sejumlah Pihak Bisa Dijerat

Polda Jatim akan menyelidiki penyebab robohnya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo yang menewaskan puluhan santri.

Istimewa via TribunJatim.com
PONPES AMBRUK - Bangunan tiga lantai di Pondok Pesantren Al Khoziny yang terletak di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. 

TRIBUNNEWS.COM - Polda Jawa Timur (Jatim) akan menyelidiki penyebab robohnya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jatim.

Musala itu ambruk saat para santri menunaikan salat Asar, Senin sore, (29/9/2025), sekitar pukul 15.00 WIB.

Adapun upaya pencarian korban dilakukan selama sembilan hari hingga akhirnya resmi ditutup pada hari Selasa siang, (7/10/2025).

Menurut Kabidhumas Polda Jatim Kombes Pol. Jules Abraham Abast, rencana penyelidikan kasus itu sempat disampaikan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol. Nanang Avianto.

Proses penegakan hukum akan dilakukan polisi setelah proses evakuasi pencarian dan penanganan terhadap korban tertimbun runtuhan dinyatakan rampung sepenuhnya. 

"Namun saat ini perlu saya tegaskan, fokus kami masih dalam upaya pencarian, kemudian evakuasi terhadap korban-korban robohnya Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo," kata Jules, Selasa, dikutip dari Surya.

Menurut Jules, saat proses penyelidikan dimulai, proses olah tempat kejadian perkara (TKP) akan dilakukan polisi. Meski demikian, TKP masih bisa dijamah orang orang lain, misalnya Tim SAR gabungan yang sedang mencari korban.

PONPES AMBRUK - Alat berat dioperasikan pada proses evakuasi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin, 29 September 2025.
PONPES AMBRUK - Alat berat dioperasikan pada proses evakuasi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin, 29 September 2025. (Dok BNPB)

Polisi masih mungkin melakukan penggalian data yang diperlukan guna penegakkan hukum dalam tragedi itu.

"Namun, TKP yang ada tentu bukannya TKP sebagaimana tindak pidana yang lain, ya. Oh, harus ada bukti yang memang benar-benar tidak terjamah atau terkontaminasi oleh hal lain. Nah, ini tentu berbeda ya," kata Jules.

Jules kembali mengatakan penyidik akan benar-benar memulai proses penyelidikan setelah proses pencarian korban oleh Tim SAR Gabungan dinyatakan rampung. 

"Nah, kami masih menunggu hal tersebut informasi dari Basarnas terkait dengan pembersihan sisa material ataupun bangunan yang roboh ini benar-benar clear. dan sudah tidak dilakukan lagi upaya lain," katanya.

Baca juga: 6 Poin Pernyataan Ponpes Al Khoziny Berkait Tragedi Bangunan Ambruk yang Menewaskan 67 Santri

Sementara itu, Ketua MPR RI Ahmad Muzani meyakini polisi akan mengusut tuntas penyebab ambruknya bangunan tersebut.

“Kami percaya kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyidikan dan pengusutan ini sehingga peristiwa ini bisa menjadi pelajaran penting bagi para penyelenggara pendidikan,” kata Muzani setelah berkunjung ke Gedung BPK RI, Jakarta, Selasa.

Dia juga menilai tragedi tersebut sebagai kejadian memilukan yang harus menjadi pelajaran penting bagi seluruh pengelola lembaga pendidikan di Indonesia.

“Apa yang terjadi dalam Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, saya kira itu sebuah kejadian yang sangat memprihatinkan. Itu kejadian yang sangat memilukan kita semua, sampai memakan korban begitu banyak. Tentu saja kami prihatin dan ikut berdukacita atas peristiwa tersebut,” ujar Muzani.

Sejumlah pihak bisa dijerat

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved