Mushola Ambruk di Sidoarjo
Hindari Trauma, Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Butuh Pendampingan Psikologis
Mereka butuh waktu untuk menata kembali persepsi tentang dunia, bahwa tidak semua tempat berbahaya, dan tidak setiap suara keras berarti ancaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peristiwa ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur menyisakan duka mendalam.
Terlebih karena sebagian besar korban adalah anak-anak yang tengah menimba ilmu, jauh dari keluarga.
Di tengah upaya pemulihan korban tragedi robohnya ponpes Al Khoziny ini, perhatian terhadap kondisi psikologis anak-anak korban menjadi hal yang tak kalah penting.
Psikolog Klinis Analisa Widyaningrum menegaskan, trauma akibat bencana tidak akan hilang dengan sendirinya tanpa pendampingan yang tepat.
Bencana seperti ini bisa memunculkan trauma berat pada anak bahkan dalam banyak kasus, trauma itu bisa berkembang menjadi gangguan stres pascatrauma atau Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) jika tidak tertangani dengan baik.
“Saran saya, memang butuh ada pendampingan psikologis untuk para korban yang tertimpa musibah di Sidoarjo tersebut. Karena kalau tidak tertangani dengan baik, PTSD ini bisa jadi trauma berkepanjangan,” ujar Analisa saat ditemui dalam acara Parentalk Festival 2025 di Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025).
Baca juga: Psikolog Sebut Anak-anak Bisa Phobia Buntut Keracunan MBG yang Terus Berulang: Dengar Kata MBG Stres
Menurut Analisa, pemulihan trauma anak tidak bisa hanya mengandalkan terapi individu.
Butuh dukungan aktif dari keluarga, terutama orang tua, untuk memperkuat proses penyembuhan.
“Terapi itu gak bisa berdiri sendiri. Gak bisa orang tua saja atau anak saja, tapi harus dua-duanya. Bahkan siapa sih support system di lingkungan anak, itu penentu keberhasilan terapi,” tegasnya.
Ia menjelaskan, orang tua perlu memahami tanda-tanda anak yang masih mengalami trauma, seperti mudah panik, sulit tidur, atau tiba-tiba menangis tanpa sebab.
Pendampingan emosional menjadi kunci agar anak merasa aman dan yakin bahwa dirinya tidak sendirian menghadapi ketakutan itu.
Menumbuhkan Kembali Rasa Aman
Anak korban bencana sering kali kehilangan rasa aman terhadap lingkungan sekitarnya.
Mereka butuh waktu untuk menata kembali persepsi tentang dunia, bahwa tidak semua tempat berbahaya, dan tidak setiap suara keras berarti ancaman.
Analisa menyarankan agar orang tua tidak terburu-buru mengajak anak “move on”.
Mushola Ambruk di Sidoarjo
Cak Imin Sebut Ponpes Al Khoziny yang Ambruk Sudah Berusia 125 Tahun |
---|
Menko Cak Imin Sebut Pondok Pesantren Berusia di Atas 100 Tahun Akan Diaudit |
---|
Luka Fisik Bisa Sembuh, Tapi Korban Ponpes Al Khoziny Bisa Berisiko Alami PTSD |
---|
Operasi Pencarian Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Resmi Ditutup, 67 Korban Meninggal Dunia |
---|
Operasi SAR di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ditutup: Daftar Jumlah Korban dan Tahap Lanjutan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.