Sabtu, 11 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Imbas Aksi Staf SPPG, Jatah MBG 8 Sekolah di Lebak Dihentikan, Ada Apa?

BGN ungkap penyebab dihentikannya pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk 8 sekolah di Kabupaten Lebak, Banten sejak 6 Oktober 2025.

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Febri Prasetyo
TribunBanten.com /Misbahudin
MBG LEBAK DIHENTIKAN - Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah Lebak, Asep Royani buka suara terkait Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Warunggunung yang menghentikan pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak Senin (6/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Terungkap penyebab dihentikannya pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk 8 sekolah di Kabupaten Lebak, Banten.

MBG adalah program nasional gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk menurunkan angka stunting hingga kemiskinan, serta meningkatkan status gizi anak-anak dan kelompok rentan.

Sebelumnya, muncul surat pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Yayasan Ijah Arif Walbarokah Perwakilan Kabupaten Lebak selaku Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak.

SPPG merupakan unit dapur yang dibentuk Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menjalankan program MBG.

Fungsi SPPG adalah memproduksi makanan bergizi untuk anak sekolah sesuai dengan standar gizi nasional.

Adapun Surat Nomor: 009/YA-IAW/X/2025 itu memuat perihal pemberitahuan penundaan distribusi MBG sementara, yang ditujukan kepada masing-masing Kepala Sekolah (Kepsek) di Kecamatan Warunggunung.

Dikutip TribunBanten.com, berikut bunyi surat tersebut:

"Bapak atau Ibu yang terhormat, kami sampaikan sehubungan sedang dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) dari badan gizi nasional (BGN) satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Lebak Warunggunung, tidak beroperasi dulu dalam waktu sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan. 

Terhitung sejak sejak hari Senin 6 Oktober 2025.

Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Wassalaam'alaikum Wr-Wb." 

Surat ini ditandatangani secara langsung oleh Ketua Yayasan Ijah Arif Walbarokah SPPG Warunggunung, Sap Rozi.

Baca juga: Fakta di Balik Kasus Keracunan MBG di Ciamis, Semua SPPG Belum Punya SLHS, Apa Itu?

Daftar 8 sekolah di wilayah Warunggunung yang penerimaan MBGnya dihentikan sementara waktu ini, antara lain:

  1. TK Pelita
  2. TK Pelangi
  3. Paud Khalisa Azahra
  4. SD Negeri 1 Salaraja
  5. SD Negeri 2 Salaraja
  6. SD Negeri 3 Salaraja
  7. SD Negeri 4 Salaraja
  8. SD Negeri 1 Warunggunung

BGN Ungkap Penyebab

Koordinator BGN wilayah Lebak, Asep Royani, pun akhirnya angkat bicara soal SPPG di Kecamatan Warunggunung yang menghentikan pemberian MBG. 

Asep mengungkapkan bahwa SPPG Warunggunung menghentikan sementara pemberian MBG, dikarenakan tenaga ahli gizi mengundurkan diri dari SPPG tersebut. 

Di sisi lain, Standard Operating Procedure (SOP) dari BGN tidak menghendaki SPPG tersebut beroperasi tanpa ahli gizi.

Oleh karena itu, dengan adanya aksi pengunduran diri ahli gizi ini, operasional SPPG Warunggunung pun terhenti.

"Memang terhitung dari hari Senin (6/10/2025) kemarin, SPPG Warunggunung menyetop sementara waktu. Karena ahli gizi mengundurkan diri, maka tidak ingin mengambil risiko," kata Asep kepada TribunBanten.com, Rabu (8/10/2025). 

Menurut Asep, saat SPPG tidak memiliki ahli gizi maka akan lebih beresiko. 

"Makanya BGN menghentikan pemberian MBG sementara waktu," jelasnya.

Selain itu, Asep juga mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan SPPG atau dapur di Warunggunung. Namun, ia belum mengetahui alasan ahli gizi tersebut mengundurkan diri. 

"Alhamdulillah kemitraan sangat kooperatif. Dan memang mereka juga sedang melakukan perbaikan dapur juga," tutur Asep.

"Kalau alasan ahli gizi mengundurkan diri belum tahu,  karena itu urusan internal dapur," lanjutnya.

Asep mengatakan bahwa rekrutmen ahli gizi di SPPG Warunggunung hanya bisa dilaksanakan oleh Yayasan dan kepala SPPG

"Jadi sama-sama bisa saling mengusulkan dan  merekomendasikan, meskipun final nya di kepala SPPG nya. Maka sekarang sambil berjalan," terangnya.

Lebih lanjut, Asep menjelaskan bahwa saat ahli gizi mengundurkan diri maka akan berdampak terhadap pemberian MBG di wilayah tersebut. 

"Tentu dampak jangka pendek ada, terutama sekolah yang sudah menerima manfaat itu," ujar Asep.

"Itu sudah disampaikan juga ke pihak sekolahnya, bahwa untuk sementara waktu tidak bisa mendistribusikan terlebih dahulu dan SPPG yang lain tidak bisa menjadi pengganti di wilayah yang sudah ditentukan," imbuhnya.

Asep menyebutkan bahwa kualifikasi ahli gizi harus sesuai dengan kemampuannya, minimal D-3 dan S-1 ahli gizi.

"Itu kualifikasi yang dibutuhkan, sesuai dengan kebutuhan," ucapnya.

Tanggapan Sekolah

Sementara itu, Kepala SD Negeri 2 Salaraja, Oom Komariah, telah mengonfirmasi bahwa pemberian MBG di sekolahnya dihentikan sejak Senin lalu.

"Iya, dari hari Senin kemarin," kata Oom saat ditemui di rumah kerjanya, Selasa (7/10/2025). 

Oom menyatakan bahwa alasan MBG diberhentikan sementara lantaran ada evaluasi dari BGN. 

"Katanya ada monitor dari BGN. Sekolah yang diberhentikan hanya sekolah yang dapurnya di Pertelon itu. Kalau lamanya kurang tahu, dengan waktu yang belum ditentukan," ungkap Oom.

Ia juga mengatakan bahwa pemberian MBG di SD Negeri 2 Salaraja baru berjalan kurang lebih 3 pekan. 

"Baru tiga Minggu," bebernya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Koordinator BGN Lebak Bungkam Soal Alasan SPPG Hentikan Pemberian MBG di Warunggunung

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunBanten.com/Misbahudin)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved