Rabu, 8 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

SPPG di Karanganyar Jateng Ditutup Imbas Dugaan 168 Siswa Keracunan MBG

Penghentian tersebut imbas 168 siswa di wilayah tersebut diduga mengalami keracunan usai santap makan bergizi gratis (MBG).

Editor: Erik S
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
DAPUR MBG - Operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Popongan 2, di Perum Kopri RT 03 RW 12, Popongan, Karanganyar, Jawa Tengah dihentikan sementara, sejak Senin (6/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR – Operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Popongan 2, di Perum Kopri RT 03 RW 12, Popongan, Karanganyar, Jawa Tengah dihentikan sementara, sejak Senin (6/10/2025).

Penghentian tersebut imbas 168 siswa di wilayah tersebut diduga mengalami keracunan usai santap makan bergizi gratis (MBG).

Sebanyak 12 siswa di antaranya harus dirawat inap di rumah sakit. Peristiwa ini diduga terjadi pada Jumat (3/10/2025).

Baca juga: FSGI: Korban Keracunan Makan Bergizi Gratis Berhak Dapat Ganti Rugi dari Pemerintah

Namun hingga saat ini pihak berwenang belum memastikan apakah sumber keracunan berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan di sejumlah sekolah.

"Bidan wilayah Popongan dan Gedongan itu melaporkan bahwa ada 168 anak yang berobat dengan gejala mules, pusing," ujar Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Yopi Eko Jati Wibowo, Selasa (7/10/2025).

Pemberhentian sementara ini dilakukan seusai 168 siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan, meski hingga kini belum bisa dipastikan bahwa penyebabnya berasal dari menu MBG.

Pantauan di lapangan, pada Selasa, tidak tampak aktivitas di SPPG Popongan 2.

Area dapur dan ruang pelayanan terlihat sepi, hanya tampak tiga orang karyawan yang sedang membersihkan ruangan.

Yopi mengonfirmasi, pihaknya mendapat laporan dari bidan wilayah Popongan dan Gedongan terkait 168 siswa yang mengalami gejala seperti mules dan pusing.

Baca juga: Kepala BGN Ungkap Prabowo Perintahkan Konsolidasi Nasional SPPG untuk Atasi Keracunan MBG

"Kami tidak bisa menduga-duga, Dinkes hanya menerima siswa yang berobat. Kemudian kami melakukan sampel dan diberikan ke lab. Hasil lab-nya kewenangan kami menyampaikan ke BGN. Nanti hasilnya disampaikan BGN," ujarnya.

Yopi menjelaskan, Dinkes mengambil sampel makanan MBG yang disajikan, pada Kamis (2/10/2025), dari SPPG Popongan 2 untuk diuji.

Menu tersebut terdiri atas nasi, ayam katsu, dan sayuran.

"Berhenti sementara Senin kemarin. Nanti sampai hasilnya keluar," kata Yopi.

Ketua Satgas MBG Karanganyar, Adhe Eliana, menambahkan bahwa penghentian sementara SPPG Popongan 2 adalah bagian dari langkah pencegahan atas arahan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

"Kedua kami melakukan rekomendasi. Kalau terjadi sesuatu akan kami sampaikan ke BGN pusat," jelas Adhe.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved