Profil dan Sosok
Sosok Moh Alfin, Cucu Menteri PPPA Sekaligus Keturunan Kiai Jadi Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny
Berikut sosok Moh Alfin Mutawaqqil Alallah, korban tragedi ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny. Ternyata keturunan kiai.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok Moh Alfin Mutawaqqil Alallah, korban tragedi ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Bangunan musala Ponpes Al Khoziny ambruk pada 29 September 2025 lalu.
Akibat kejadian ini, 104 korban selamat dan 67 santri meninggal dunia.
Sudah ada 51 jenazah berhasil diidentifikasi serta sisanya 13 orang belum.
Salah satu korban yang berhasil diketahui identitasnya adalah Moh Alfin.
Baca juga: Jenazah Sujud Lindungi Haikal dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Ini Kesaksian Relawan
Siapa sosoknya?
Moh Alfin merupakan santri Ponpes Al Khoziny kelahiran 2008.
Ia tutup usia di umur 17 tahun.
Moh Alfin berasal dari Kabupaten Bangkalan, Madura.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, Moh Zainul Qomar menyebut, korban masih berkerabat dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi.
Ayah Moh Alfin merupakan keponakan dari Menteri PPPA.
“Untuk korban atas nama Moh Alfin Mutawakkilalallah, ayahnya merupakan keponakan dari Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang berasal dari Kampung Timur Lorong, Burneh."
"Jadi korban adalah cucu dari ibu menteri, namun dikebumikan di Desa Lomaer, Kecamatan Blega," katanya, dikutip dari TribunJatim.com, Minggu (12/10/2025).
Baca juga: Soal Rencana Pembangunan Ponpes Al Khoziny Pakai APBN, Menkeu Purbaya Akui Belum Dapat Proposalnya
Qomar menambahkan, ayah korban menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di Kecamatan Tanah Merah, Bangkalan.
Sementara ibunya, merupakan putri seorang kiai di Kecamatan Blega, Bangkalan.
"Korban juga merupakan cucu dari Kiai Hakam di Blega," ujar Qomar, dikutip dari Kompas.com.
Informasi tambahan, jenazah Moh Alfin tiba di rumah duka di Desa Lomaer, Kecamatan Blega, pada Jumat (10/10/2025) malam.
Penyelidikan Ambruknya Ponpes Al Khoziny Dimulai
Pihak kepolisian mulai melakukan penyelidikan insiden ambruknya bangunan di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025).
Pada Rabu (8/10/2025), penyidik gabungan Polda Jatim telah memeriksa 17 saksi guna menyelidiki penyebab pasti ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny.
Penyelidikan intensif ini dilakukan oleh Tim Khusus Gabungan dari Ditreskrimsus dan Ditreskrimum Polda Jatim bersama Satreskrim Polresta Sidoarjo.
Mekanisme penyelidikan didasarkan pada laporan LP/A/4/IX/2025 SPKT.UNITRESKRIM/POLSEK BUDURAN POLRESTA SIDOARJO/POLDA JAWA TIMUR.
Kapolda Jatim Irjen Pol. Nanang Avianto mengatakan para saksi yang diperiksa berasal dari kalangan santri, pengurus, warga sekitar, hingga ahli.
Ahli yang dilibatkan termasuk ahli teknik sipil dan ahli bangunan gedung untuk menganalisis penyebab keruntuhan.
"Jumlah saksi akan bertambah seiring waktu," kata Nanang di RS Bhayangkara Surabaya, Rabu, dilansir Surya.co.id.
Dalam penyelidikan ini, Nanang tidak menampik bahwa pimpinan Ponpes Al Khoziny akan diagendakan untuk menjalani pemeriksaan secara bertahap.
"Belum (periksa pimpinan ponpes). Kan kami panggil dulu keterangan-keterangan dari saksi-saksi. Nanti semuanya pasti akan mengarah kepada siapa yang bertanggung jawab di situ," papar Nanang.
Sementara itu, Nanang mengindikasikan dugaan awal penyebab ambruknya bangunan asrama putra yang sedang dalam konstruksi pengecoran itu, adalah kegagalan konstruksi (failure construction).
Namun, penyelidikan mendalam masih terus dilakukan untuk memastikan detail penyebabnya.
Penanganan kasus ini akan berpedoman pada Pasal 359 KUHP dan/atau Pasal 360 KUHP, mengenai kelalaian yang menyebabkan kematian dan/atau luka berat.
Selain itu, Pasal 46 Ayat 3 dan/atau Pasal 47 Ayat 2 UU No 28 Tahun 2002 tentang bangunan gedung, terkait persyaratan teknis bangunan, juga diterapkan.
Baca juga: Identitas 8 Jenazah Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Berhasil Diidentifikasi, Termuda 12 Tahun
Pencarian Selesai

Pencarian dan upaya pertolongan kepada para korban robohnya bangunan di Ponpes Al Khoziny sudah selesai pada Selasa (7/10/2025).
Total tercatat ada 171 orang korban dengan rincian 104 orang selamat dan 67 korban meninggal dunia (termasuk 8 body part).
Pada tahap akhir pencarian, tim SAR gabungan melakukan penyisiran di lokasi kejadian.
Hasilnya, sudah tidak ada lagi korban di lokasi.
“Kita sudah menyelesaikan operasi pencarian dan pertolongan terhadap para korban. Dan kita juga sudah memindahkan seluruh material bangunan yang runtuh,” ungkap Kepala Basarnas Marsdya TNI Mohammad Syafii di lokasi kejadian, Selasa, dikutip dari Surya.co.id.
Dalam kesempatan itu, Syafii menyampaikan apresiasinya terhadap semua pihak yang sejak 29 September 2025 ikut terlibat dalam semua proses pencarian dan pertolongan.
Ia menjelaskan, semua proses telah berjalan baik dan terukur sebagaimana ketentuan yang ada.
Mengenai adanya kesan lambat, disebutnya ada beberapa faktor yang menjadi kendala.
Di antaranya adalah akses masuk alat berat yang terbilang sempit, area yang terbatas untuk manuver alat berat, dan beberapa hal lain.
“Kita juga melakukan dengan penuh kehati-hatian. Utamanya ketika masih diketahui ada korban hidup di bawah reruntuhan. Kita berupaya maksimal untuk menyelamatkan mereka,” papar Syafii.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Cucu Keponakan Menteri PPPA Ikut Jadi Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Dimakamkan di Bangkalan
(Tribunnews.com/Endra/Nuryanti) (Surya.co.id/Ahmad Faisol/M Taufik/Luhur Pambudi)(Kompas.com)
Moh Alfin Mutawaqqil Alallah
Ponpes Al Khoziny
Sidoarjo
Jawa Timur
Profil dan Sosok
Arifatul Choiri Fauzi
Profil dan Sosok
Sosok Ari Setiawan, Warga Semarang Tutup Jalan Umum karena Merasa Haknya, sang Istri ASN Akpol |
---|
Profil Laksda TNI I Gung Putu Alit Jaya, Pangkoarmada II Terima Brevet Kehormatan dari Kepala RSPAL |
---|
Sosok dan Harta Kajari Jakbar Hendri Antoro, Dicopot Buntut Kasus Penggelapan Barbuk Robot Trading |
---|
Profil Dedy Yon, Wali Kota Tegal Bakal Nikahi Gadis Solo, Jokowi Jadi Saksi, Hartanya Rp14 M |
---|
Profil Velix Wanggai, Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua, Punya Harta Rp7,2 M |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.