Rabu, 15 Oktober 2025

Berita Viral

Kepala SMAN 1 Cimarga Dinonaktifkan usai Tampar Siswa, Sebut Aksi Mogok Sekolah Ada yang Bekingi

Penonaktifan Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria dilakukan untuk meredam situasi yang memanas setelah aksi mogok sekolah oleh 634 siswa.

Kompas.com/Acep Nazmudin, TribunBanten.com/Misbahudin
KEPSEK TAMPAR SISWA - Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Dini Fitria, saat ditemui pada Senin (13/10/2025). Dini kini dinonaktifkan dari jabatannya. 
Ringkasan Berita:
  • Pemerintah Provinsi Banten menonaktifkan Kepala SMAN 1 Cimarga Dini Fitria, buntut menampar siswa yang merokok.

  • Penonaktifan dilakukan untuk meredam situasi yang memanas setelah aksi mogok sekolah oleh 634 siswa.

  • Kepala SMAN 1 Cimarga menyebut, aksi mogok sekolah ratusan siswa itu diduga ada yang membekingi.

TRIBUNNEWS.COM - Kepala SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, Dini Fitria dinonaktifkan dari jabatannya.

Dini dinonaktifkan dari jabatan kepala sekolah buntut tindakannya menampar siswa berinisial ILP (17).

Tindakan kekerasan itu dilakukan Dini setelah memergoki ILP merokok di belakang warung yang berada di sekitar sekolah, Jumat (10/10/2025).

Penonaktifan ini dilakukan untuk meredam situasi yang memanas setelah aksi mogok sekolah oleh 634 siswa.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Deden Apriandhi mengatakan, langkah ini diambil agar situasi di sekolah kembali kondusif.

"Supaya nanti clear, karena dari murid-murid sekolah SMA 1 Cimarga itu kan akhirnya jadi pada gak masuk sekolah karena kejadian itu," ujar Deden kepada wartawan di Pendopo Gubernur Banten, Serang, Selasa (14/10/2025), dilansir Kompas.com.

Saat ini, pihak-pihak yang mengetahui peristiwa tersebut sedang dimintai keterangan sebelum keputusan sanksi diambil.

Pemeriksaan dilakukan untuk mendalami peristiwa yang sebenarnya.

"Kalau memang kejadiannya seperti yang disampaikan oleh beberapa media bahwa terjadi tindak kekerasan dan sebagainya, ya sudah pasti tindakan hukum, kedisiplinan menunggu oknum-oknum tersebut," tegasnya.

Buntut dari kejadian itu, sebanyak 634 siswa mogok sekolah sebagai bentuk solidaritas kepada teman mereka yang ditampar kepala sekolah karena ketahuan merokok.

Ada 19 ruang kelas kosong tanpa kehadiran para siswa.

Baca juga: Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga Usai Tampar Siswa Merokok

"Iya benar siswa mogok sekolah. Tapi kami tetap masuk karena ASN dan tetap bekerja," ujar Kepala SMA Negeri 1 Cimarga, Dini Fitria, Senin (13/10/2025), dilansir TribunBanten.com.

Dini mengaku sebelum terjadi mogok sekolah, ia sudah berkoordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah untuk menginformasikan melalui grup WhatsApp.

"Kemarin juga saya koordinasi dengan Wakasek tolong share di grup. Ada grup di HP share. Tolong KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) jaga kondusif," terangnya.

Dini pun tak menampik aksi mogok sekolah itu buntut dari dirinya melakukan tindakan penganiayaan terhadap ILP.

Ia menerangkan, bukan tidak mau berusaha menjegal aksi mogok sekolah tersebut, namun ia tak bisa memaksa para siswa.

"Tetap seperti itu info-nya. Ternyata ya di belakang layar anak-anak punya cerita sendiri. Kami juga sudah mencoba berkomunikasi dengan orang tua muridnya," jelasnya.

Dini mengaku pasrah dengan apa yang dilakukan para siswanya. Ia menyebut, aksi mogok sekolah itu diduga ada yang membekingi.

"Siswa memilih untuk tidak masuk sekolah. Saya sih enggak mau apriori. Tetapi saya dapat bocoran-bocoran. Ada yang beking di belakang ini," tandasnya.

Kronologi Kejadian Versi Siswa

ILP yang duduk di bangku kelas XII itu ditampar oleh kepala sekolah lantaran kedapatan merokok.

Dari pengakuannya, kejadian bermula saat dirinya merokok di belakang warung yang berada di sekitar sekolah.

Saat itu ia bertemu dengan kepala sekolah yang langsung menegurnya.

“Saya kaget waktu ketemu kepsek. Rokok langsung saya buang, tapi disuruh nyari lagi sama kepala sekolah. Enggak ketemu-ketemu, lalu kepsek bilang saya bohong,” jelasnya kepada TribunBanten.com melalui sambungan telepon, Sabtu (11/10/2025).
 
Tak hanya ditegur, ILP juga mengaku mendapat sejumlah kekerasan dari kepala sekolah.

Baca juga: Sosok Dini Pitria, Kepala SMAN 1 Cimarga Lebak Disebut Tampar Siswa karena Merokok: Saya Pukul Pelan

“Terus beliau marah, nendang saya di bagian punggung, terus nampol saya di pipi kanan,” sambungnya.

Selain itu, ILP menyebut, mendapat makian dan kata-kata kasar dari pimpinan SMAN 1 Cimarga itu.

Setelahnya, ILP dibawa ke ruang sekolah. Di sana ia kembali dimarahi di hadapan sejumlah guru.

“Beliau masih marah-marah, bilang kami enggak menghargai, dan katanya baru pertama kali marah sampai seperti itu,” katanya.

Kepala Sekolah Akui Tampar Siswanya

Aksi kekerasan fisik itu diakui Dini Fitria. 

MOGOK SEKOLAH- Siswa sekolah SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, hari ini kompak melakukan aksi mogok sekolah, Senin (13/10/2025).
MOGOK SEKOLAH- Siswa sekolah SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, hari ini kompak melakukan aksi mogok sekolah, Senin (13/10/2025). (TribunBanten.com/Misbahudin)

Dalam sebuah video yang diterima TribunBanten.com, Senin (13/10/2025), Dini menjelaskan peristiwa terjadi pada Jumat saat pelaksanaan program Jumat bersih.

Saat dia berkeliling, ia melihat siswa tengah merokok di dekat warung kecil yang berada di luar pagar sekolah.

"Jumat bersih itu bagian dari rangkaian kegiatan pembentukan karakter para siswa. Saya lihat dari jarak sekitar 20-30 meter, ada asap rokok di tangan anak itu. Saya panggil dengan suara agak keras, karena jaraknya cukup jauh. Anak itu langsung lari," jelasnya.

Menurut Dini, saat dimintai keterangan, siswa itu tidak mengakui perbuatannya. Hal itulah yang membuatnya emosi lantaran merasa dibohongi.

Dini juga mengakui telah menampar siswa tersebut, akan tetapi menurutnya tidak begitu keras.

"Saya kecewa bukan karena dia merokok, tapi karena tidak jujur. Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras," katanya.

Namun, ia membantah menendang ILP.

"Saya tidak menendang. Hanya menepuk bagian punggung, itu pun karena emosi spontan. Tidak ada luka atau bekas apa pun," ucapnya. 

Dini menambahkan, warung yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) tersebut memang sudah menjadi perhatian pihak sekolah.

Sebab, warung itu diduga menjual rokok kepada para siswa.

"Kami sudah pernah mengingatkan pemilik warung, agar tidak menjual rokok. Bahkan kami buat kesepakatan, kalau masih ketahuan, kantinnya akan kami tutup sementara," ujarnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Siswa SMAN 1 Cimarga Kompak Mogok Sekolah, Buntut Adanya Isu Dugaan Penganiayaan Siswa oleh Kepsek

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBanten.com/Misbahudin, Kompas.com/Rasyid Ridho)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved