Sosok Furkan, Bendahara di Kelurahan Lukai Mata Istri Berkali-kali Hingga Tewas
Furkan menusuk mata istrinya SR dengan tangan kirinya berulang kali. Penganiayaan ini membuat sang istri kehilangan nyawa.
Ringkasan Berita:
- Furkan menusuk mata istrinya berulang kali hingga sang istri tewas
- Usai kejadian Furkan menyerahkan diri Kantor Satreskrim Polres Bima Kota
- Pembunuhan itu diduga lantaran cemburu karena istrinya berkomunikasi dengan pria lain
TRIBUNNEWS.COM, KOTA BIMA – Kasus pembunuhan istri terjadi lagi. Furkan, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Bima tega membunuh istrinya, SR (39) secara sadis.
Furkan diduga cemburu karena istrinya berkomunikasi lewat telepon genggam dengan pria lain.
Dalam keadaan emosi, dia menusuk mata istrinya SR dengan tangan kirinya berulang kali.
Penganiayaan ini membuat sang istri kehilangan nyawa.
Baca juga: Suami Bunuh Istri karena Lelah Merawat lalu Coba Akhiri Hidup dengan Cairan Pemutih
Sosok Furkan Sang Bendahara
Furkan bekerja sebagai bendahara di Kelurahan Rabadompu Barat.
Kelurahan Rabadompu Barat terletak di Kecamatan Raba, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selama ini dia dikenal baik oleh rekan-rekan kerjanya.
Mereka tak percaya, Furkan yang selama ini dikenal baik, menjadi pelaku pembunuhan istri.
"Ya kejadian itu benar, namun hingga saat ini belum kami mengetahui apa penyebabnya," kata Lurah Rabadompu Barat, Sudirman mengutip Tribun Lombok, Selasa (14/10/2025).
Sudirman mengaku beberapa hari sebelum kejadian tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari perilaku Furkan.
"Semua kami tidak percaya dia bisa lakukan seperti ini, karena sehari-hari kami lihat tidak ada permasalahan di diri Furkan," tutur Sudirman.
Sudirman belum mengetahui secara pasti penyebab pembunuhan tersebut, meski dirinya bersama rekan-rekan kantor telah menjenguk Furkan di tahanan.
Baca juga: Tetangga Ungkap Sosok Suami yang Bunuh Istri di Jakbar, Dikenal Kasar
"Tadi kami ke sana menjenguknya bersama semua kantor, dan saya tidak sempat karena ramai orang, untuk menanyakan apa penyebabnya sampai membunuh istrinya itu," jelas Sudirman.
Sudirman menambahkan, selama ini ia tidak mengetahui adanya permasalahan rumah tangga antara pelaku dan istrinya.
Di lingkungan kantor, Furkan dikenal sebagai pribadi yang baik dan profesional.
"Meskipun dia seorang bendahara di kantor, tapi pelaku ini tidak pernah cekcok dengan temannya di sini, jadi kita tidak percaya dia melakukan pembunuhan," jelas Sudirman.
Ia mengaku pelaku sering mencurahkan isi hatinya terkait persoalan utang piutang. Namun Sudirman merasa tidak yakin motif pembunuhan berkaitan dengan hal tersebut.
"Saya berpikir tidak mungkin gara-gara utang, mungkin ada persoalan lain kayaknya," ujarnya.
Menurut Sudirman, Furkan memiliki 4 orang anak hasil pernikahannya dengan MR.
Kini keempat anak tersebut kehilangan sosok ibu mereka.
"Dia (Furkan) punya anak empat orang, dan termasuk korban maupun pelaku itu juga masih ada ikat keluarga, juga saya berkeluarga dengan korban dan pelaku, karena kita satu kompleks di sini," kata Sudirman.
Kronologis Kejadian
Peristiwa itu terjadi di rumah kos di belakang SMA Negeri 3 Kota Bima, NTB, tempat mereka tinggal, Senin (13/10/2025).
Saat itu sang istri hendak beristirahat siang.
Kasi Humas Polres Kota Bima, Ipda Baiq Fitria Ningsih menjelaskan, pertengkaran itu diduga dipicu rasa cemburu.
"Sebelum peristiwa maut itu terjadi, keduanya sempat terlibat cekcok di dalam kamar kosnya," katanya.
Ia marah setelah mengetahui sang istri sering berkomunikasi melalui telepon dengan pria lain.
Emosi Furkan yang memuncak membuatnya kehilangan kendali.
Ia kemudian melakukan tindakan keji dengan menyerang istrinya secara brutal.
Furkan lalu menusuk mata kiri korban menggunakan tangan kirinya sebanyak lima kali.
"Korban meninggal dunia di tempat kejadian," tutur Fitri.
Beberapa saksi mata di sekitar lokasi mengaku mendengar suara keributan dari kamar kos, tetapi tak menyangka akan berakhir dengan tragedi.
"Warga setempat dengar suara ribut, tapi tidak tahu kalau sampai terjadi pembunuhan. Setelah sepi, baru warga tahu ada yang meninggal," dalam keterangan warga.
Setelah melakukan aksinya, Furkan tidak melarikan diri.
Dengan wajah dingin, ia langsung mendatangi Kantor Satreskrim Polres Bima Kota untuk menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya.
Petugas yang menerima laporan segera mengamankan pelaku dan mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Pelaku sudah menyerahkan diri dan kini dalam proses pemeriksaan intensif. Kami masih mendalami motif sebenarnya di balik tindakan pelaku, meski dugaan awal karena faktor cemburu," katanya.
Jenazah korban dievakuasi ke RSUD Bima untuk dilakukan visum et repertum sebelum diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Sementara itu, polisi masih berencana memeriksa sejumlah saksi, termasuk warga sekitar dan pihak keluarga korban, guna memperkuat proses penyidikan.
Penulis: TribunLombok.com/Rozi Anwar
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Tetangga Kos Dengar Keributan di Dalam Kamar Tapi Tidak Menyangka Terjadi Pembunuhan
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Kronologi Kasus ASN di Bima Aniaya Istri hingga Tewas, Pelaku Menyerahkan diri ke Polisi
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul ASN di Kota Bima Bunuh Istri karena Cemburu, Empat Anak Kehilangan Sosok Ibu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.