Transformasi Pulau Buru, Dari Tempat Pengasingan Tapol Jadi Benteng Pertahanan RI
Pulau Buru, dulu lokasi pengasingan tapol, kini jadi markas TNI dan simbol pertahanan RI di timur.
Ringkasan Berita:Pulau Buru bertransformasi dari lokasi pengasingan tapol jadi markas strategis TNI.Menhan Sjafrie ingatkan prajurit Yonif 821 soal sejarah, disiplin, dan kehormatan bangsa.80 persen personel Yonif TP 821/SB adalah putra daerah, simbol kemanunggalan TNI dan rakyat.
TRIBUNNEWS.COM - Pulau Buru, yang dahulu dikenal sebagai lokasi pengasingan tahanan politik G30S/PKI, kini bertransformasi menjadi benteng pertahanan strategis Republik Indonesia.
Di bawah pembangunan Markas Yonif Teritorial Pembangunan 821/Satria Bupolo, pulau terbesar ketiga di Maluku ini menjelma sebagai simbol kemanunggalan TNI dan rakyat, sekaligus titik terdepan dalam menjaga stabilitas wilayah timur Indonesia.
Pulau Buru dikenal luas melalui karya sastra legendaris Pramoedya Ananta Toer, terutama lewat tetralogi “Buru” atau tetralogi Pulau Buru atau Tetralogi Bumi Manusia.
Pramoedya Ananta Toer pernah ditahan di Pulau Buru pada era 1970-an. Ia ditahan sebagai tahanan politik oleh rezim Orde Baru.
Selama masa tahanan di Pulau Buru, Pramoedya menulis secara lisan karya monumentalnya yang dikenal sebagai Tetralogi Buru, terdiri dari:
Bumi Manusia
Anak Semua Bangsa
Jejak Langkah
Rumah Kaca
Keempat novel ini menggambarkan perjuangan intelektual dan sosial tokoh fiktif Minke di masa kolonial, sekaligus menjadi kritik terhadap ketidakadilan dan represi.
Kini, Pulau Buru bertransformasi menjadi Benteng Pertahanan RI.
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin bercerita tentang sejarah Pulau Buru di hadapan prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) Teritorial Pembangunan (TP) 821/Satria Bupolo.
Pulau Buru sendiri merupakan pulau terbesar ketiga di Kepulauan Maluku.
Selain itu, Pulau Buru juga dikenal sebagai tempat pengasingan tahanan politik G30S/PKI.
Cerita itu disampaikannya saat meninjau Markas Batalyon Infanteri (Yonif) Teritorial Pembangunan (TP) 821/Satria Bupolo di Pulau Buru, Maluku pada Jumat (24/10/2025).
Di hadapan prajurit yang sebagian masih berusia muda, Sjafrie mengungkapkan Pulau Buru pernah dipakai untuk membina tahanan politik dari gerakan pemberontakan PKI.
"Seperti kamu tahu Pulau Buru ini beberapa waktu lalu dipakai untuk membina tahanan politik dari G30S/PKI, dan sekarang sudah selesai," ungkap Sjafrie dalam video yang diterima Tribunnews.com pada Sabtu (25/10/2025).
"Sekarang kalian tempati sebagai marshalling area (tempat sementara) yang nantinya kalian juga akan pindah ke pangkalan yang baru, yang sedang dikerjakan sekarang. Jadi kalian mesti tahu bahwa sebagai prajurit Batalyon 821, kamu adalah prajurit Batalyon Infanteri," kata Sjafrie.
Dalam kesempatan itu, Sjafrie juga menyampaikan menegaskan pentingnya menjaga kesiapsiagaan satuan dan meningkatkan kemampuan dasar tempur.
Selain itu, ungkap dia, juga memperkuat fungsi teritorial yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
Dia juga mengingatkan agar Yonif TP 821/SB menjadikan Pulau Buru sebagai simbol kebangkitan dan kehormatan bangsa.
Dia juga berharap Yonif TP 821/SB menjadi percontohan di wilayah timur Indonesia.
Sjafrie juga mengingatkan pentingnya kesejahteraan prajurit, kebersihan dapur satuan, serta disiplin dan moralitas sebagai pilar utama kekuatan TNI.
"Kalian adalah wajah negara di mata rakyat. Tunjukkan bahwa prajurit TNI adalah tentara yang tangguh, berdisiplin, dan berhati baik," pungkasnya.
Danyonif TP 821/SB Letkol Inf Zodiqul Ulum Ely menyampaikan pembangunan markas Yonif TP 821/SB telah mencapai 74,79 persen dan menjadi simbol kemanunggalan TNI dan rakyat.
Selain itu, prajurit bersama masyarakat setempat bergotong royong membangun sarana dasar, menjalankan program ketahanan pangan, dan membina hubungan sosial yang harmonis.
Kemudian, sekitar 80 persen personel satuan ini merupakan putra daerah Pulau Buru yang menjadi kekuatan sosial strategis dalam menjaga stabilitas wilayah.
Makan Siang Bersama Prajurit
Ada momen menarik saat kegiatan makan siang bersama prajurit.
Sjafrie tampak mengambilkan nasi dan lauk pauk di atas mejanya ke wadah makanan, atau kini dikenal dengan sebutan ompreng, untuk prajurit.
Saat mengambil hidangan dibantu seorang prajurit lainnya, Sjafrie bertanya ke prajurit muda bernama Laode yang tengah diambilkan makanannya oleh Sjafrie.
"Kamu mau yang banyak atau yang sedikit?" tanya Sjafrie.
Prajurit tersebut tampak terdiam dan tertegun.
"Mau banyak atau sedikit Laode?" Tanya Sjafrie lagi.
"Siap! Saya yang banyak!" jawab Laode lantang.
"Banyak nasinya, atau banyak ikannya?" Tanya Sjafrie.
"Banyak nasinya izin," jawab Laode.
"Wah, banyak nasinya?" Tanya Sjafrie lagi.
Sjafrie pun tampak mengambilkan lagi nasi ke ompreng Laode setelah mendengar itu.
Sjafrie kemudian mengambilkan lauk pauk di atas meja ke piring tersebut.
Sejumlah prajurit lainnya lalu datang membantu Sjafrie yang tampak kerepotan untuk membuka bungkus wadah sayur sambil memegang ompreng penuh nasi dan lauk pauk Laode.
"Kau habiskan ya," kata Sjafrie.
"Siap!" kata Laode lantang.
"Nah, ini Laode. Kau habiskan ya," kata Sjafrie.
"Siap! Izin, Komando!" jawab Laode sambil hormat kepada Sjafrie.
Sjafrie pun mempersilakan Laode kembali ke tempatnya.
Sjafrie dan sejumlah pejabat Markas Besar TNI dan Kementerian Pertahanan pun tampak siap bersantap bersama prajurit.
Tampak di antaranta Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, Kabaloghan Marsdya TNI Yusuf Jauhari, Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Aslog KSAD Mayjen TNI Adisura Firdaus Tarigan, dan Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Rafles Manurung.
Di atas meja mereka sudah tergelar ompreng berisi nasi, lauk pauk, dan sayur.
Mereka tampak berdoa bersama-sama sebelum makan.
Para prajurit pun terlihat makan dengan lahap.
Danyonif TP 821/SB Letkol Inf Zodiqul Ulum Ely menyampaikan bahwa pembangunan markas Yonif TP 821/SB telah mencapai 74,79 persen.
Ia mengatakan prajurit bersama masyarakat setempat bergotong royong membangun sarana dasar, menjalankan program ketahanan pangan, dan membina hubungan sosial yang harmonis.
Selain itu, kata dia, sekitar 80 persen personel satuan ini merupakan putra daerah Pulau Buru yang menjadi kekuatan sosial strategis dalam menjaga stabilitas wilayah.
| Prabowo Panggil Menhan, Panglima TNI, dan Kepala BIN ke Kertanegara, Apa yang Dibahas? |
|
|---|
| Sjafrie Sjamsoeddin Janji Wujudkan Keinginan Terakhir Lettu Fauzy yang Gugur Dalam Tugas di Papua |
|
|---|
| Kata 3 Menteri soal Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Purbaya Beri Catatan Penting |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Ambon Sabtu, 18 Oktober 2025: Pagi Berawan, Siang hingga Malam Hujan Ringan |
|
|---|
| Menhan Terima Kunjungan Panglima Tentara Australia, Bahas Latihan Siber hingga Operasi Non-Perang |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.