Rabu, 29 Oktober 2025

Bobby Nasution Teken MoU dengan Tiga NGO Lingkungan untuk Jaga Kelestarian Hutan Sumut

Gubernur Sumut Bobby Nasution menandatangani MoU dengan 3 NGO untuk kelestarian hutan dan dukung target nasional net zero emission 2026

Editor: Content Writer
Dok. Pemprov Sumut
MOU NGO - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menandatangani MoU dengan Yayasan Tangguh Hutan Khatulistiwa (TaHuKah), Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), dan Yayasan Pelestari Ragam Hayati dan Cipta Fondasi (PRCF) di Kantor Gubernur Sumut, Medan, Senin (27/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menghadiri kegiatan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Provinsi Sumut dan sejumlah Non-Governmental Organization (NGO) di bidang lingkungan. Acara tersebut digelar di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan, Senin (27/10/2025).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua YEL Kusnadi, Koordinator Landscape PRCF Sabarudin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumut Heri Wahyudi Marpaung, Kepala Dinas Kominfo Sumut Erwin Hotmansah Harahap, serta sejumlah perwakilan OPD terkait.

Ada tiga NGO yang turut menandatangani MoU, yakni Yayasan Tangguh Hutan Khatulistiwa (TaHuKah), Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), dan Yayasan Pelestari Ragam Hayati dan Cipta Fondasi (PRCF), yang tergabung dalam NGO Batang Toru. Penandatanganan ini bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dalam upaya konservasi serta perlindungan keanekaragaman hayati di kawasan hutan Sumut.

Baca juga: Indonesia Borong 4 Gelar di Masters Super 100 II, Bobby Komit Gelar Berbagai Event Olahraga di Sumut

“Berbicara hutan, tentu juga berbicara pemanfaatannya. Apa yang dilakukan TaHuKah, YEL, dan PRCF sangat luar biasa, karena mereka membuat skema kerja sama dengan masyarakat untuk menjaga hutan,” ujar Bobby Nasution usai penandatanganan MoU.

Bobby Nasution berharap kerja sama ini dapat memperkuat kolaborasi dalam menjaga kelestarian hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan hutan.

Bobby juga mengingatkan pentingnya peran daerah dalam mendukung target nasional menuju net zero emission tahun 2060. Menurutnya, pencegahan deforestasi dan degradasi hutan merupakan langkah krusial untuk mencapai target tersebut.

“Sumut bisa menjadi contoh dalam pencapaian net zero emission 2060, bahkan saya berharap kita bisa mencapainya lebih cepat, di tahun 2045. Karena itu, kolaborasi pemerintah dan NGO sangat penting,” tambah Bobby.

Direktur TaHuKah, Erwin Alamsyah Siregar, menjelaskan pihaknya tengah mengembangkan skema kompensasi bagi masyarakat lokal yang berhasil menjaga kawasan hutannya. Selain itu, bersama NGO lainnya, mereka juga membantu meningkatkan ekonomi masyarakat melalui program agroforestri.

"Kita ada skema kompensasi kepada masyarakat yang berhasil menjaga hutannya di Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT), ada juga agroforestri yang bahkan hasilnya seperti kopi sudah masuk ekspor, ini kita lakukan untuk menjaga kelestarian hutan," pungkasnya.(*)

Baca juga: Gubernur Bobby Sambangi Kantor Menkeu Purbaya, Ini yang Dibahas 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved