Sabtu, 1 November 2025

Sejarah Laksa Kota Tangerang, Kuliner Legendaris yang Wajib Kamu Coba!

Laksa, makanan tradisional yang tercipta lewat akulturasi budaya antara Tionghoa dan Melayu yang berkembang seiring perjalanan sejarah Kota Tangerang.

Editor: Content Writer
dok. Pemprov Kota Tangerang
KULINER LEGENDARIS - Laksa menjadi salah satu destinasi wisata kuliner paling recommended di Kota Tangerang. Terlebih, laksa telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) dari Kota Tangerang sejak 2023 kemarin. 

TRIBUNNEWS.COM - Laksa adalah makanan tradisional yang tercipta lewat akulturasi budaya antara Tionghoa dan Melayu yang berkembang seiring perjalanan sejarah Kota Tangerang. Tidak heran kalau menu yang satu ini jadi salah satu kuliner paling melegenda di Kota Tangerang.

Istilah penyebutan mi laksa sendiri tidak serta merta eksis. Berdasarkan pelacakan panjang mengenai makanan tradisional khas Kota Tangerang tersebut, istilah “laksa” diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti “banyak.” Hal ini merujuk pada komposisi pembuatan mi laksa yang terdiri dari banyak bumbu dapur serta dicampur kuah kuning kental serupa opor.

“Laksa di Kota Tangerang sudah berkembang sejak ratusan tahun lalu. Baru, sejak tahun 1970-an, mi laksa mulai banyak dijajakan oleh para pedagang keliling dari kampung ke kampung di Kota Tangerang,” dikutip dari situs Indonesia.go.id miliki Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia.

Baca juga: Kota Tangerang Optimalkan Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Ekonomi Sirkular

Saat ini, laksa Tangerang memiliki dua jenis kriteria yang kian memperkaya cita rasa dan nilai budaya yang terkandung dalam seporsi kuliner favorit masyarakat Kota Tangerang dan sekitarnya tersebut.

Bersumber dari situs yang sama, kedua jenis kriteria mi laksa Tangerang adalah “Laksa Nyai” yang dibuat oleh kaum pribumi Tangerang yang kental dengan penggunaan bumbu-bumbu dan rempah-rempah lokal yang khas, sedangkan “Laksa Nyonya” yang dibuat oleh kaum peranakan Tionghoa menggabungkan cita rasa pedas dan gurih kuah seperti kuliner peranakan pada umumnya.

“Kedua jenis laksa ini cenderung memiliki cita rasa yang sama, Laksa Nyai bisa didapatkan di samping POM Bensin Babakan Cikokol, sementara Laksa Nyonya ada di sekitar Pasar Lama Kota Tangerang,” dikutip dari sumber yang sama.

Saat ini, laksa berkembang menjadi salah satu destinasi wisata kuliner paling recommended di Kota Tangerang. Terlebih, laksa telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) dari Kota Tangerang sejak 2023 kemarin.

Baca juga: Kota Tangerang Termasuk Daerah dengan Inflasi Terendah Hanya 1,8 Persen

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved