Terinspirasi Banser dan Brimob, Pemuda Katolik Latih Kader Disiplin dan Sosial

Ringkasan Berita:

• Kader muda Katolik ditempa jadi pemimpin sosial dan siaga bencana.
• Banser, Brimob, BPBD hingga BPIP jadi inspirasi pendekatan pelatihan.
• Diklatsar Paskokat II jadi ruang pembentukan karakter lintas nilai dan kebangsaan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Di tengah tantangan kebangsaan dan krisis sosial yang makin kompleks, ratusan kader muda Pemuda Katolik dari wilayah region Sulawesi mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Pasukan Komando Pemuda Katolik (Paskokat) Gelombang II.

Kegiatan ini berlangsung di Pasar Tematik Tongkaina, Kota Manado, Sulawesi Utara, sejak Jumat (31/10/2025) hingga Minggu (2/11/2025).

Diklatsar ini menjadi bagian dari rangkaian Bulan Kaderisasi Nasional Pemuda Katolik Oktober–November 2025, dengan tema “Konsolidasi Organisasi, Aksi Tanggap Bencana, Aksi Kemanusiaan, dan Bela Negara.”

Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Gusma, menyebut Diklatsar II sebagai momentum pembentukan karakter kader yang siap berkontribusi bagi bangsa dan Gereja.

“Paskokat adalah simbol kesiapsiagaan kader Katolik yang berakar pada nilai kasih dan pengabdian. Kami ingin menghadirkan kader yang tidak hanya siap di lapangan, tetapi juga peka terhadap penderitaan sesama,” ujar Gusma, dalam keterangannya, Sabtu (1/11/2025).

Pelatihan ini mencakup kedisiplinan, ketahanan fisik, kepemimpinan sosial, dan kesadaran kebangsaan.

Selain latihan baris-berbaris dan simulasi lapangan, peserta juga dibekali soft skills seperti advokasi sosial, pengorganisasian komunitas, dan kepemimpinan berbasis pelayanan.

“Selama hal itu memperkuat komitmen kita kepada Pancasila, NKRI, dan nilai-nilai kemanusiaan, kita terbuka untuk belajar dari siapa pun,” tambah Gusma.

Baca juga: Ketua Ormas Ditangkap Usai Peras Rp 5 M, Kemendagri: Jangan Berlindung di Balik Organisasi

Komandan Nasional Paskokat sekaligus Ketua Bidang Kaderisasi dan Pelatihan Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Yustinus Wuarmanuk, menegaskan bahwa Diklatsar II merupakan bagian integral dari sistem kaderisasi nasional Pemuda Katolik.

“Diklatsar II menjadi simbol kemitraan strategis antara organisasi kepemudaan dan aparat keamanan dalam membangun semangat bela negara yang moderat dan beradab,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi ruang belajar lintas pendekatan. Para peserta dikenalkan pada sejumlah nilai penting dalam pelatihan. Nilai-nilai tersebut mencakup kedisiplinan, tanggap bencana, bela negara, dan karakter sosial.

Semua pendekatan ini diadopsi dari pengalaman organisasi seperti Banser (Barisan Ansor Serbaguna), Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah), Brimob, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), dan BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).

“Kami belajar dari Banser, Kokam, Brimob, hingga BPBD mengenai kedisiplinan dan kesiapsiagaan, karena nilai-nilai itu juga bagian dari panggilan pelayanan kami,” kata Yustinus.

Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Sulawesi Utara, Agustinus Koba Kalengkongan, menyampaikan bahwa panitia telah menyiapkan kegiatan dengan matang. Peserta mendapatkan pelatihan baris-berbaris, simulasi tanggap bencana, dan pembekalan nilai kebangsaan.

“Paskokat adalah wadah pembentukan karakter kader yang militan, berjiwa sosial, serta siap menjadi pelayan bangsa dan Gereja di tengah masyarakat,” ujar Abo, sapaan akrab Agustinus.

Baca juga: 4 Fakta Temuan Jenazah di Gunung Ciremai: Hilang 3 Minggu Lebih, Mental Korban Terganggu Usai Cerai