Minggu, 16 November 2025

Warga Arak Jenazah Frengki Kogoya Korban Penembakan Oknum TNI ke Kodim Jayawijaya

Frengki Kogoya adalah korban penganiayaan dan penembakan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI berpangkat Sersan Satu (Sertu) berinisial S.

Penulis: Dewi Agustina
Tribun-Papua.com/Media Sosial WA
JENAZAH DIARAK KE KODIM - Pihak keluarga membawa jenazah Frengki Kogoya dengan tandu dan menaruhnya di depan Markas Kodim 1702/Jayawijaya, Rabu (12/11/2025). Korban diduga pukul dan ditembak oleh 1 oknum anggota kodim hingga meninggal. 
Ringkasan Berita:
  • Warga dan keluarga mengarak jenazah Frengki Kogoya, warga Papua Pegunungan ke Kodim 1702/Jayawijaya
  • Frengki Kogoya adalah korban penganiayaan dan penembakan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI Sertu S
  • Pelaku Sertu S kemudian ditahan di Subdenpom lalu diterbangkan ke Jayapura

 

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Warga dan keluarga mengarak jenazah Frengki Kogoya, warga Papua Pegunungan ke Kodim 1702/Jayawijaya.

Frengki Kogoya adalah korban penganiayaan dan penembakan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI berpangkat Sersan Satu (Sertu) berinisial S.

Baca juga: Polisi Dalami Asal Senpi Rakitan Revolver Pelaku Penembakan Hansip di Cakung

Sertu adalah singkatan dari Sersan Satu, yaitu pangkat bintara di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pangkat ini berada di atas Sersan Dua (Serda) dan di bawah Sersan Kepala (Serka).

Korban Frengki meninggal di RSUD Wamena.

Awalnya pihak Kodim 1702/Jayawijaya yang mendengar informasi bahwa korban meninggal, berupaya untuk menjenguk ke RSUD Wamena.

 

Jenazah Frengki Korban Penembakan TNI_1
JENAZAH DI KODIM - Pihak keluarga membawa jenazah Frengki Kogoya dengan tandu dan menaruhnya di depan Markas Kodim 1702/Jayawijaya, Rabu (12/11/2025). Korban diduga pukul dan ditembak oleh 1 oknum anggota kodim hingga meninggal.

 

Namun tradisi masyarakat setempat, jenazah korban harus diantar ke tersangka pelaku penembakan dan penganiayaan.

Komandan Kodim (Dandim) 1702/Jayawijaya Letkol Arh Reza Ch A Mamoribo yang menghargai tradisi masyarakat, akhirnya menerima warga yang mengarak jenazah ke Markas Kodim untuk membicarakan persoalan tersebut. 

Dari hasil mediasi, pihak Kodim sepakat memfasilitasi kebutuhan logistik serta kayu bakar untuk kremasi jenazah yang direncanakan Kamis (13/11/2025) hari ini. 

Baca juga: Tampang 2 Pelaku Penembakan yang Tewaskan Satpam di Cakung Jakarta Timur

"Jadi keluarga meminta dan saya menyambut baik mereka di Kodim. Kami terima di halaman depan Makodim," kata Dandim, Rabu (12/11/2025).

Menurutnya ada beberapa penyampaian dari keluarga yang nanti akan memperkaya informasi dalam rangka melakukan proses penyelidikan (tahap awal) dan penyidikan (tahap lanjutan).

Kronologis Kejadian

Dandim Letkol Arh Reza Ch. A. Mamoribo mengatakan menurut keterangan terduga pelaku S, penganiayaan dan penembakan itu terjadi Selasa (11/11/2025) sekitar pukul 08.00 WIT. 
 
Saat itu S melihat korban melempari rumah dinasnya.

S kemudian melompati pagar dan menghampiri korban.

Dia memukul Frengky sebanyak satu kali. 

Frengky kemudian diamankan dan diserahkan kepada pihak keluarga.

"Menurut keterangan, korban suka melakukan pelemparan karena disinyalir yang melakukan pelemparan ini mengidap stres sehingga melakukan kegiatan yang mengganggu ketertiban masyarakat," kata Dandim.

Namun pada pukul 10.00 WIT, korban melakukan pelemparan lagi ke rumah Sertu S.

S kembali memukul Frengky sebanyak satu kali dan pergi.

Pukul 15.40 WIT, S hendak mengantar buah ke rumah temannya bernama Dani, yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. 

Frengky yang melihat keberadaan S mengikutinya dan kembali melakukan pelemparan.

"Sekitar 10 - 20 menit, terduga pelaku Sertu S yang terkena lemparan itu, kemudian meminjam senapan angin dari temannya (Dani) dan melakukan penembakan peringatan sebanyak 2 kali," kata Dandim. 

Namun tembakan peringartan itu tidak diindahkan sehingga Sertu S membidik ke arah korban dari jarah satu meter dari tubuh korban.

"Hanya mungkin waktu itu angin, jadi terakhir kami dapat informasi bahwa mengenai pinggang korban," kata Dandim Reza.

Reza baru menerima informasi pemukulan dan penembakan tersebut setelah pukul 10 malam.

Dia kemudian memanggil terduga pelaku untuk dibuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sekitar 4 jam dan melaporkan kepada Komandan Resor Militer (Danrem).

Dandim mengaku baru mengetahui pada Rabu (12/11/2025) pagi bahwa korban Frengky meninggal dunia, Selasa  (11/11/2025) pukul 22.00 WIT setelah pihak keluarga mencoba membawa terduga korban untuk mendapatkan pertolongan di RSUD Wamena.

Hasil visum sementara menyebutkan bahwa korban meninggal buka karena luka tembak melainkan karena terkena pukulan di beberapa titik. 

"Yang menyebabkan kematian lebih ke pemukulan, itu penjelasan pihak rumah sakit karena luka tembak yang masuk itu hanya 0,5 inchi jadi tidak tembus, hanya masuk kemudian sudah dilakukan langkah untuk mengeluarkan amunisi itu," katanya.

Saat dibawa ke RS menurut Dandim, tangan korban dalam posisi diikat oleh pihak keluarga. 

Korban dilaporkan sempat berteriak-teriak saat dibawa ke ruang inap RSUD untuk dirawat oleh dokter, sebelum  meninggal dunia. 

"Terikat karena apa, itu kami butuh pendalaman untuk proses lebih lanjut," ujarnya.

"Jadi ada kemungkinan juga, setelah jam 4 sore dilakukan penembakan itu, pelaku ini mungkin saja ada hal-hal lain entah disiksa sama siapa kami juga belum paham. Tetapi intinya dia dibawa ke RSUD dengan tangan terikat karena mungkin kondisi yang stres itu," katanya.

Pelaku Diterbangkan ke Jayapura

Sementara itu Sertu S, anggota TNI dari Kodim 1702/Jayawijaya, Papua Pegunungan ditahan Sub Detasemen Polisi Militer (Denpom).

Sertu S kemudian diterbangkan ke Jayapura berdasarkan perintah pimpinan untuk proses hukum lebih lanjut.

TNI memastikan Sertu S akan diproses hukum dan pihak keluarga bisa memonitor proses hukum tersebut.

Dandim Letkol Arh Reza Ch. A. Mamoribo menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

Dia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Polres Jayawijaya yang ikut membantu pengamanan selama mediasi dengan pihak keluarga.

"Dan nanti ada pengembangan pelakunya jadi dua atau tiga, itu biar proses penyelidikan dan penyidikan yang nanti akan menentukan hal tersebut," katanya.

Tentang Kodim 1702/Jayawijaya

Kodim 1702/Jayawijaya adalah singkatan dari Komando Distrik Militer 1702/Jayawijaya, yaitu satuan teritorial TNI Angkatan Darat yang berada di bawah Komando Resor Militer (Korem) 172/Praja Wira Yakthi--bagian dari Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih. 

Kodim ini berkedudukan di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan (dahulu Papua).

Kodim 1702/Jayawijaya Markas bermarkas di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Wilayah tanggung jawab mencakup beberapa kabupaten di wilayah pegunungan tengah Papua, seperti Jayawijaya, Lanny Jaya, Yalimo, dan sekitarnya.

Komando atas: Korem 172/Praja Wira Yakthi (bermarkas di Abepura, Jayapura)

Kodam induk: Kodam XVII/Cenderawasih

Penulis: (Tribun-Papua.com/Marius Frisson Yewun) (Tribunnews.com/Wik)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Kronologis Warga Meninggal Usai Dipukul-Ditembak Anggota Kodim Jayawijaya

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved